Disclaimer: The following entry is NOT sarcasm. I'm just writing it the fun way.
Reaksi gw? Gw mengernyitkan alis karena “malikat” adalah ejaan yang salah, seharusnya “malaikat”. Well, terus terang reaksi gw ga hanya itu, apalagi sang “malikat” juga menulis beberapa komentar cukup ofensif di salah satu (yang gw tau) entry blog gw. Don't ask me kenapa komentarnya lebih dari satu, mungkin dia baru ingat untuk menambahkan (things tend to go wrong when you're emotional, can't blame him/her).
Anyway, hal pertama yang gw pikirkan adalah: mengapa? Let's do some analysis.
- Gw mungkin pernah berbuat salah sama sang “malikat”. Kalau memang demikian, gw minta maaf. If you happen to be the guy/girl with the aforementioned nickname, please send me a private message so I can personally apologize. Gw berterima kasih kepada sang “malikat” karena telah mengingatkan gw.
- Kalau gw bukan siapa-siapa, ga akan ada yang repot-repot membuat account di Multiply.com dengan nickname “malikat pencabut nyawanya thomas”. It has my name in it! Gw berterima kasih kepada sang “malikat” karena menganggap gw seseorang yang penting.
- Mama teriak-teriak ketika gw berbuat salah, mantan-mantan gw ngambek ketika gw berbuat salah. Everybody have their own way of expressing dislike, tak terkecuali sang “malikat”. Gw memang agak kaget dengan cara penyampaiannya, tapi sama sekali ga tersinggung. Gw justru terharu, in today's world yang kebanyakan serba manipulatif, ada orang asing (dalam artian, gw ga kenal) yang peduli dengan gw.
- Kalau Anda pernah membuka blog gw di blogspot.com, Anda tau Misi Hidup gw tertulis dengan jelas. Menjadi sukses (secara finansial dan non-finansial) dengan integritas (ga menipu, ga menusuk orang dari belakang, ga munafik, dapat diandalkan) dan memberi nilai bagi sekeliling gw.
P.S.: Dalam salah satu komentarnya, sang “malikat” berkata kalau gw munafik (ultimately related to girls). If you ask any of my friends, they will say, “Thomas tuh berani ngomong ke cewek yang baru dia kenal kalau dia seksi, dan herannya dia ga digampar.” Gw ga pernah takut menunjukkan “kebrengsekan” gw ke cewek, dimana munafiknya?