Hi guys!
I'm glad to inform you that our last JaMU (first JaMU in 2007) was a success! The room was quite crowded, the presentation was insightful from our two special speakers, covering both advanced and basic (but neccessary) topics, and we still have the lovely J.Co ;-)
Karena kebiasaan orang timur yang ngaret, sementara menunggu ruangan penuh, JaMU 07.01 diawali dengan overview (proposal) kampanye Spread Java dari Thomas Wiradikusuma. Idenya bukan spread a girl's legs (bukan itu Sam!), tapi bagaimana kita bisa membantu diseminasi Java dari hulu ke hilir. Thomas sudah membuatkan bahan presentasi (PPT), tapi karena kuatir waktu ga cukup jadi hanya dibicarakan secara lisan.
Dhea berhalangan hadir karena ada urusan menyenangkan di Bandung, namun ketersediaan ruangan dan cemilan berkualitas yang dihidangkan cukup membuktikan atensi beliau. Thanks ya Dhea! Btw, OB dan satpam udah kita kasih 40rb. Masih ada sisa 50rb untuk kas JUGI. Yup, saweran kita hari itu 90rb. Masih lebih sedikit dibanding pendapatan parkir preman di pasar Cikini. Kita bisa lebih baik lagi kan?
Indrayana MB, pembicara pertama, mengantarkan materi Terracotta dengan baik. Beliau mengupas basic JVM clustering solution dengan konsep DSO. Sebagai demonstrasi, beliau menunjukkan bagaimana dua buah instance aplikasi slider di Swing dapat saling bertukar state. Ketika slider di instance A digeser, slider di instance B ikut berubah. Saya jadi ingat waktu me-remote komputer cewe Marketing di kantor yang lama. Akhirnya kita kenalan.. tapi itu lain cerita.
Endy Muhardin, pembicara selanjutnya, membawakan materi Ruthless Testing. Ini adalah sebuah judul, bukan nama produk apalagi nama cewe (Ruth?). Karena waktu yang terbatas, beliau hanya sempat menerangkan unit testing (JUnit), coverage testing (Cobertura) dan code review (PMD). Maaf kalau ada yang terlewat, mungkin saat itu saya sedang naik turun tangga mencari toilet.
Demikian rangkuman JaMU 07.01 Sabtu lalu, semoga menjadi masukan bagi teman-teman khususnya yang berhalangan hadir. Seperti biasa, materi presentasi dapat di-download dari website JUGI (mungkin butuh beberapa hari setelah JaMU) di http://www.jug.or.id/jugwiki/Wiki.jsp?page=JaMU0701. Sebagai tambahan, Bustanil Arifin telah berbaik hati meng-upload foto peserta JaMU di http://tech.ph.groups.yahoo.com/group/jug-indonesia/photos/browse/5994
Bagi yang penasaran wajah saya, saya yang nyengirnya paling lebar. Bagi yang penasaran wajah Frans, beliau yang pakai celana pendek (saya juga, tapi ga keliatan kalau pakai celana pendek). Bagi yang penasaran wajah Endy, beliau yang pakai kaos putih bertuliskan "Independent" (kalau ga salah).
Terima kasih untuk Indrayana dan Endy atas presentasinya. Saya kurang tahu apakah IDEA masih memberikan personal license IntelliJ 6.0 untuk pembicara, mohon hubungi Frans Thamura untuk detilnya.
Terima kasih untuk Sun Microsystems Indonesia, terutama Dhea, yang sudah menyediakan tempat dan donat J.Co.
Terima kasih untuk teman-teman sekalian yang sudah datang. Sampai jumpa di JaMU mendatang!
Salam hangat,
Thomas Wiradikusuma
Panitia JaMU
http://www.jug.or.id/jugwiki/Wiki.jsp?page=JaMU0701
PS: Materi presentasi Spread Java akan saya publikasikan beberapa hari lagi.
Wednesday, January 31, 2007
Tuesday, January 23, 2007
Help spread Java in Indonesia. Let's get going!
Halo!
Seberapa jauh Java merasuki hidupmu?
Kalau kamu setuju dengan sebagian besar poin-poin di atas, kemungkinan kamu seorang Java-addict. That's wonderful. Maukah kamu membagi kebahagiaan ini kepada orang lain?
Daftarkan dirimu sekarang juga untuk JaMU Sabtu ini. Disana kita akan ngobrol mengenai agenda JUGI di tahun 2007. Kalau kamu merasa Java sangat berpengaruh dalam hidupmu, mari bantu orang lain untuk merasakan manfaat yang sama. Sekarang saatnya kamu berperan!
Help spread Java in Indonesia. Let's get going!
Salam hangat,
Thomas Wiradikusuma
Panitia JaMU
Perhatian: Ilustrasi yang disertakan adalah interpretasi pribadi Thomas Wiradikusuma dan tidak mewakili Java User Group Indonesia secara sebagian maupun keseluruhan. Ilustrasi mungkin ofensif bagi sebagian orang.
Seberapa jauh Java merasuki hidupmu?
- kamu merasa gajimu kegedean setelah menjadi programmer Java
- kamu menganggap Java keren untuk menarik cewe/cowo yang kamu taksir
- kamu suka bersenandung “Here comes the Sun..”
- kamu mengakses forum.nokia.com sebelum membeli ponsel
- kamu berpendapat VB sudah basi
- kamu mudah tersinggung ketika orang membicarakan kelebihan .NET
- kamu bersemangat ketika ada diskusi tentang Java
- kamu paling ga pernah berkomentar di milis JUGI tentang suatu topik yang kamu sebenernya ga tau apa-apa, tapi berkat Google dan Javadoc/FAQ/Getting Started topik ybs, kamu seolah-olah pakar
- kamu berpikir programmer PHP adalah orang barbar dalam pemrograman
- kamu pernah bingung mencari hosting JSP yang murah, kalau bisa gratis
- ketika disuruh bos mengerjakan suatu project, misalnya reporting, kamu langsung ke Google dan mengetik “open source Java reporting”
- kamu pernah mencari “Weblogic crack” di situs warez
- ketika mengerjakan project .NET, kamu terheran-heran kenapa tool/library yang di Java gratis, di .NET malah bayar
- kamu tersenyum membaca artikel ini sambil mengangguk-angguk mengiyakan
- setelah artikel ini selesai kamu baca, kamu akan berpikir, “Apa lagi ya pengaruh Java buat gw?”
Kalau kamu setuju dengan sebagian besar poin-poin di atas, kemungkinan kamu seorang Java-addict. That's wonderful. Maukah kamu membagi kebahagiaan ini kepada orang lain?
Daftarkan dirimu sekarang juga untuk JaMU Sabtu ini. Disana kita akan ngobrol mengenai agenda JUGI di tahun 2007. Kalau kamu merasa Java sangat berpengaruh dalam hidupmu, mari bantu orang lain untuk merasakan manfaat yang sama. Sekarang saatnya kamu berperan!
Help spread Java in Indonesia. Let's get going!
Salam hangat,
Thomas Wiradikusuma
Panitia JaMU
Perhatian: Ilustrasi yang disertakan adalah interpretasi pribadi Thomas Wiradikusuma dan tidak mewakili Java User Group Indonesia secara sebagian maupun keseluruhan. Ilustrasi mungkin ofensif bagi sebagian orang.
Monday, January 08, 2007
Selamat menempuh hidup baru!
“Thanks Thom. Kapan nih menyusul?” kata Pandu sambil tersenyum seraya merangkul gw ketika menerima ucapan selamat.
Saat itu malam minggu, 6 Januari 2007. Resepsi pernikahan Gregorius Pandu Setia Budianta, my old pal, dengan Veronika Elysia dilangsungkan di Café Top M, Menara Rajawali, Mega Kuningan, setelah sebelumnya diadakan misa pernikahan di Gereja St. Matius, Bintaro, pada pukul 14:00.
Pernikahan Pandu mengejutkan gw. “Pengumuman” akan pernikahannya sudah gw dengar jauh-jauh hari sebelum resepsi, namun justru itulah yang membuat gw semakin terkejut, “Pandu? Merried? But he's at my age! ” All of a sudden, I felt “old”. “Thom, Pandu is going to be married. Will you be ready when it's your turn?”
Gw percaya Pandu sudah ready. Dia mungkin sepantaran gw, namun pola pikir (dan semoga kedewasaan!) Pandu sudah sangat matang. Tetapi.. tetap saja gw tersenyum melihat wajah kanak-kanak Pandu dan istrinya di slideshow foto-foto pernikahan mereka. They are such a lovely couple!
Resepsinya sendiri meriah namun tidak berkesan mewah. Beberapa orang penting seperti Bapak Emil Salim, cerpenis Hamsad Rangkuti, Kepala Pengelola GKJ Marusya Nainggolan, pemimpin umum tabloid Femina Pia Alibasyah dan beberapa sastrawan kawakan turut hadir. Sejujurnya gw ga kenal sama sekali wajah mereka, mom told me who they are. Mom is a journalist.
Om Eka Budianta, ayah Pandu, menghadiahkan sepasang insan yang berbahagia itu sebuah buku. Tunggu, bukan sebuah, namun beliau mencetak buku untuk mereka! Isinya kumpulan puisi terbaiknya, dibagikan sebagai suvenir bagi tamu yang hadir. Maklum beliau adalah seorang penyair yang sangat distinguished (FYI, Tante Melani, istri beliau, adalah seorang Guru Besar di Fakultas Sastra UI. Ain't they a lovely couple too?).
I can't give them a book. I've never written any. I don't even know how to write one! I can't give them poetry too. Although I founded and moderated Aku Ingin Bercerita, a mailing list for amateur poets and poetry exchange, I will look stupid doing so (please, Pandu's parents have “poet” for their middle name!). Nevertheless, I'm pretty much sure no body has ever given them a blog, so this post is for you, bro!
Hoping the best for Pandu and Elysia. Semoga mereka diberikan keturunan sebanyak yang mereka inginkan, selalu diberikan kebahagiaan dan dijauhkan dari segala yang jahat. Amin!
Saat itu malam minggu, 6 Januari 2007. Resepsi pernikahan Gregorius Pandu Setia Budianta, my old pal, dengan Veronika Elysia dilangsungkan di Café Top M, Menara Rajawali, Mega Kuningan, setelah sebelumnya diadakan misa pernikahan di Gereja St. Matius, Bintaro, pada pukul 14:00.
Pernikahan Pandu mengejutkan gw. “Pengumuman” akan pernikahannya sudah gw dengar jauh-jauh hari sebelum resepsi, namun justru itulah yang membuat gw semakin terkejut, “Pandu? Merried? But he's at my age! ” All of a sudden, I felt “old”. “Thom, Pandu is going to be married. Will you be ready when it's your turn?”
Gw percaya Pandu sudah ready. Dia mungkin sepantaran gw, namun pola pikir (dan semoga kedewasaan!) Pandu sudah sangat matang. Tetapi.. tetap saja gw tersenyum melihat wajah kanak-kanak Pandu dan istrinya di slideshow foto-foto pernikahan mereka. They are such a lovely couple!
Resepsinya sendiri meriah namun tidak berkesan mewah. Beberapa orang penting seperti Bapak Emil Salim, cerpenis Hamsad Rangkuti, Kepala Pengelola GKJ Marusya Nainggolan, pemimpin umum tabloid Femina Pia Alibasyah dan beberapa sastrawan kawakan turut hadir. Sejujurnya gw ga kenal sama sekali wajah mereka, mom told me who they are. Mom is a journalist.
Om Eka Budianta, ayah Pandu, menghadiahkan sepasang insan yang berbahagia itu sebuah buku. Tunggu, bukan sebuah, namun beliau mencetak buku untuk mereka! Isinya kumpulan puisi terbaiknya, dibagikan sebagai suvenir bagi tamu yang hadir. Maklum beliau adalah seorang penyair yang sangat distinguished (FYI, Tante Melani, istri beliau, adalah seorang Guru Besar di Fakultas Sastra UI. Ain't they a lovely couple too?).
I can't give them a book. I've never written any. I don't even know how to write one! I can't give them poetry too. Although I founded and moderated Aku Ingin Bercerita, a mailing list for amateur poets and poetry exchange, I will look stupid doing so (please, Pandu's parents have “poet” for their middle name!). Nevertheless, I'm pretty much sure no body has ever given them a blog, so this post is for you, bro!
Hoping the best for Pandu and Elysia. Semoga mereka diberikan keturunan sebanyak yang mereka inginkan, selalu diberikan kebahagiaan dan dijauhkan dari segala yang jahat. Amin!
Tuesday, January 02, 2007
Happy New Year 2007!
Ahh.. it's great to be back online :-)
Happy New Year 2007 people, wishing you all the best!
Happy New Year 2007 people, wishing you all the best!
Subscribe to:
Posts (Atom)