Sunday, March 16, 2008

Cinta itu anugrah.. jika kamu cantik

Kemarin gw nonton Ayat Ayat Cinta. Ceritanya sangat bernuansa Islami, watching it enriched my knowledge on culture and religion. If you've been following my posts, you know that my family is multi-cultural.

Filmnya bagus. Meski ada beberapa hal yang mengganjal (seperti "'Gembel' Mesir kok lancar berbahasa Indonesia?"), filmnya patut diacungi jempol. Beberapa pelajaran yang gw dapat dari Ayat Ayat Cinta (warning: possible spoiler):
  • Do backup, especially when you're working on your thesis. Pengecualian: punya tetangga cantik yang mau membantu mengerjakan ulang thesis-mu.
  • "Perjodohan" ga selalu buruk, khususnya kalau calonmu cantik, baik dan kaya.
  • Selalu menolong cewek cantik yang kesulitan. Jika kamu ganteng, you will leave good impression.
  • Jangan tolak cinta cewek cantik karena dia akan menuduhmu memperkosanya.
  • It's okay to have two wifes atas nama cinta, especially when both are beautiful and sexy.
  • Cewek jelek ga akan mendapatkan cowok yang diinginkannya, meski sudah mengalah menjadi istri kedua, meski kedua orang tuanya yang sangat berpengaruh membujuk si cowok.
  • Cewek blasteran lebih beruntung.
  • Cowok ganteng selalu dikelilingi cewek-cewek cantik, meski dia alim.
  • Cowok jelek biasanya pemerkosa dan tukang pukul.
Intinya? Cinta itu anugrah, hanya kalau kamu cewek cantik atau cowok ganteng. So shallow. Sangat disayangkan film yang bagus masih perlu menjual kecantikan.

Malangnya Kalimalang

Setiap pulang ke Bekasi, gw selalu geleng-geleng kepala melihat jalanan yang rusak parah. Gw heran, kok ga diperbaiki ya, padahal udah berlangsung lama dan bahkan pernah masuk TV.

Ironisnya lagi, ini adalah salah satu jalan utama yang menghubungkan Bekasi dengan Jakarta. Duh.. apa kata dunia?



Pak Walikota Bekasi, perbaiki jalanan kami dong..

Wednesday, March 12, 2008

JUGI CodeCamp 2008 report

Laporan JUGI CodeCamp 2008:

Bayangkan 20 musisi Jazz dengan skill, pengalaman dan grup band yang berbeda, berkolaborasi membuat sebuah lagu. Ganti 'musisi Jazz' dengan 'programmer Java' dan 'lagu' dengan 'open source software'.
Kalimat itu adalah kalimat yang selalu saya ucapkan setiap ada non-programmer yang bertanya "Apa sih CodeCamp?". Kenyataannya memang sangat sulit untuk diwujudkan, namun beberapa hari lalu komunitas Java terbesar di Indonesia, Java User Group Indonesia, baru saja melakukannya. Belum sesuai yang diharapkan, namun menjadi sebuah pencapaian tersendiri.

Jumat dan Sabtu kemarin, 7-8 Maret 2008, adalah tonggak sejarah bagi JUGI, mungkin juga komunitas IT di Indonesia, dengan diadakannya JUGI CodeCamp 2008. Sebuah acara yang murni dari komunitas, oleh komunitas, untuk komunitas. Bukan hanya itu, seluruh peserta terlibat membangun sebuah sistem informasi sekolah open source yang diharapkan bermanfaat bagi bangsa ini.

Acara dimulai dengan sambutan dari JUGI Leaders, Thomas Wiradikusuma dan Joshua Partogi, dilanjutkan dengan requirements gathering bersama Domain Expert, Mas Mul (sampai sekarang saya ga tau nama aslinya). Selanjutnya Endy Muhardin menerangkan development tools yang digunakan, terutama Subversion, kemudian setup development environment lalu diskusi mengenai domain model. Diskusi berjalan alot, mengingat setiap orang mempunyai pendekatan masing-masing dalam menyusun model. Hari pertama ditutup dengan acara jagung bakar dan potong kue Ulang Tahun JUGI yang ke-5. Setelah pemotongan kue, kebanyakan orang tidur, namun beberapa sleepless soul sibuk berdebat soal pattern Open Session In View.

Hari kedua peserta dibagi menjadi 2 kelompok, Deliverable dan Conceptual Design. Tim Deliverable, dipandu oleh Joshua, bertanggung jawab men-develop sistem berdasarkan model yang telah didiskusikan sebelumnya. Project skeleton yang telah disiapkan jauh hari sebelum CodeCamp ternyata tidak bermanfaat karena peserta tidak familiar dengan Maven 2. Tim Conceptual Design, dipandu oleh Thomas, berdiskusi mengenai detil Use Case dan Domain Rules menggunakan pendekatan Unified Process. Di akhir acara, kedua tim mempresentasikan hasilnya. Selesai acara formal, seluruh peserta berfoto bersama di depan vila, kemudian berwisata singkat di "Venice-Venice-an" di kompleks vila.

Kami akui masih terdapat beberapa kendala non-teknis, we humbly admit that developers are not good at organizing events (they can't even organize what's on their desk!). Beberapa kendala itu sangat mengganggu sampai mempengaruhi development dan release. Tapi kami juga maklum, adalah mengada-ngada untuk merilis sebuah produk skala enterprise dalam waktu yang sangat terbatas. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meneruskan "perjuangan" ini---membangun sistem informasi sekolah yang kami namakan Dewantara, sampai benar-benar layak untuk dapat dinikmati publik. Hopefully won't take long, since this is something we're very good at (instead of organizing an event ;-) ).

Terima kasih kami ucapkan kepada Sun Microsystem Indonesia untuk donasi uang, merchandise dan pinjaman server-nya (kami pikir suara keras itu suara blender). Kepada Artivisi, a startup company from one of our respectable members, untuk donasi Domain Expert dan pinjaman peralatannya. Terima kasih kepada Meruvian, Trinita dan Daniel Baktiar untuk donasi uangnya, kepada JetBrains untuk donasi IntelliJ Personal License-nya. Tak lupa kepada Hadikusuma Wahab untuk pinjaman vilanya, dan terima kasih untuk teman-teman yang hadir. Tanpa kalian, acara ini hanya berhenti dalam diskusi di milis.

P.S. Foto ada disini dan disini.

Sunday, March 02, 2008

jTechnopreneurship 2008 @ IPB

Sabtu kemarin (01/03/2008) gw menghadiri Roadshow jTechnopreneurship 2008 di Institut Pertanian Bogor. Frans Thamura, the man behind the event, mengajak gw membawakan dua presentasi: pengenalan Java (“Why Java”) dan pengenalan JUGI (“Hello JUGI!”). Pesertanya cukup banyak, lebih dari 200 orang.

Awalnya gw agak kuatir dengan kelancaran presentasinya. “Why Java” adalah materi di awal acara, dan gw baru dapat presentation slide BEBERAPA MENIT MENJELANG session. Salah gw kenapa datang telat :-P

Ya sudah, gw buru-buru mempelajari materinya selama kata-kata sambutan. Baru kali itu gw mengharapkan kata sambutan yang panjang (sialnya hanya sebentar). Belum lagi Frans malah mengajak gw ngobrol. Panic mode ON.

“Astaga, beliau masih muda sekali!” sang moderator kaget ketika membacakan biodata gw. Gw ga tau harus tersinggung atau bangga :-D I'm not that young! Mungkin karena disitu banyak dosen sehingga usia gw dianggap “ijo” (but I'm cute, hehe). Akhirnya gw naik ke depan, berharap-harap cemas semoga ada gempa bumi atau meteor jatuh supaya ga jadi presentasi. Neither happened.

Di luar dugaan gw, ternyata presentasinya berjalan sukses. Sangat sukses malah.80% waktu presentasi gw isi dengan improvisasi (soalnya gw ga ngerti apa yang ditulis di slide). Gw berhasil membuat orang terpingkal-pingkal namun tetap fokus pada materi. Pyuh..!!!

Presentasi kedua gw adalah materi penutup acara. Great, I have to stay until the end of show! Akhirnya gw keluar ruangan untuk hunting foto. Karena hari Sabtu dan ga ada jadwal perkuliahan, gw harus puas memotret pohon dan bunga :-D

Selesai hunting, gw kembali ke auditorium (sebenarnya belum puas, tapi ga tahan digigitin nyamuk kebun). Disitu gw membuat presentation slide untuk presentasi selanjutnya. Hehe, ketahuan deh datang kesitu tanpa persiapan :-P

IPB berbaik hati menyediakan internet gratis. Dan harus gw akui, internet mereka wuz wuz wuz! Kalau tau begini, dari rumah gw akan siapkan link-link download video!

Presentasi gw yang terakhir ga berjalan semeriah sebelumnya, padahal topiknya jauh lebih ringan. There was laughter, but not much. The audiences were tired, I even saw Frans sleeping :-)

Anyway, meski sepulang IPB gw langsung masuk angin (AC mereka terlalu dingin), overall I’m quite satisfied with the result. See you in Bandung!

P.S. See the pictures in Picasa. Some of them are not taken by me.

Looking for my geek side?