Monday, January 08, 2007

Selamat menempuh hidup baru!

Thanks Thom. Kapan nih menyusul?” kata Pandu sambil tersenyum seraya merangkul gw ketika menerima ucapan selamat.

Saat itu malam minggu, 6 Januari 2007. Resepsi pernikahan Gregorius Pandu Setia Budianta, my old pal, dengan Veronika Elysia dilangsungkan di Café Top M, Menara Rajawali, Mega Kuningan, setelah sebelumnya diadakan misa pernikahan di Gereja St. Matius, Bintaro, pada pukul 14:00.

Pernikahan Pandu mengejutkan gw. “Pengumuman” akan pernikahannya sudah gw dengar jauh-jauh hari sebelum resepsi, namun justru itulah yang membuat gw semakin terkejut, “Pandu? Merried? But he's at my age! All of a sudden, I felt “old”. “Thom, Pandu is going to be married. Will you be ready when it's your turn?”

Gw percaya Pandu sudah ready. Dia mungkin sepantaran gw, namun pola pikir (dan semoga kedewasaan!) Pandu sudah sangat matang. Tetapi.. tetap saja gw tersenyum melihat wajah kanak-kanak Pandu dan istrinya di slideshow foto-foto pernikahan mereka. They are such a lovely couple!

Resepsinya sendiri meriah namun tidak berkesan mewah. Beberapa orang penting seperti Bapak Emil Salim, cerpenis Hamsad Rangkuti, Kepala Pengelola GKJ Marusya Nainggolan, pemimpin umum tabloid Femina Pia Alibasyah dan beberapa sastrawan kawakan turut hadir. Sejujurnya gw ga kenal sama sekali wajah mereka, mom told me who they are. Mom is a journalist.

Om Eka Budianta, ayah Pandu, menghadiahkan sepasang insan yang berbahagia itu sebuah buku. Tunggu, bukan sebuah, namun beliau mencetak buku untuk mereka! Isinya kumpulan puisi terbaiknya, dibagikan sebagai suvenir bagi tamu yang hadir. Maklum beliau adalah seorang penyair yang sangat distinguished (FYI, Tante Melani, istri beliau, adalah seorang Guru Besar di Fakultas Sastra UI. Ain't they a lovely couple too?).

I can't give them a book. I've never written any. I don't even know how to write one! I can't give them poetry too. Although I founded and moderated Aku Ingin Bercerita, a mailing list for amateur poets and poetry exchange, I will look stupid doing so (please, Pandu's parents have “poet” for their middle name!). Nevertheless, I'm pretty much sure no body has ever given them a blog, so this post is for you, bro!

Hoping the best for Pandu and Elysia. Semoga mereka diberikan keturunan sebanyak yang mereka inginkan, selalu diberikan kebahagiaan dan dijauhkan dari segala yang jahat. Amin!

No comments:

Post a Comment

Looking for my geek side?