Saturday, June 20, 2009

Menyambut "Hari Ayah"

Dari Wikipedia: Father's Day is a day honoring fathers, celebrated on the third Sunday of June in 52 of the world's countries and on other days elsewhere. Dengan asumsi Indonesia salah satu dari 52 negara tersebut, besok adalah hari spesial untuk semua ayah di Indonesia.

My dad is a great dad. Selama sekolah selalu dapat beasiswa, karirnya sewaktu muda sangat cemerlang, bahkan Papa adalah orang pertama yang berani mencetak buku Pramodya Ananta Toer. Kalau bukan karena kasus politik yang membuat beliau ditahan belasan tahun, mungkin Papa sekarang sudah jadi seorang jendral Angkatan Darat.

Mungkin ini yang namanya takdir. Keluar penjara, Papa bertemu Mama di suatu pameran lukisan. Papa yang saat itu seorang pengusaha sedang ngobrol dengan Adam Malik (mantan wakil presiden) ketika Mama yang wartawati "mengganggunya" dengan jeprat-jepret foto. Papa dan Mama berkenalan, berpacaran lalu menikah. Setidaknya begitulah ceritanya menurut Papa.

Tapi Papa bukan manusia yang sempurna. Papa terlalu percaya dengan orang lain sehingga sering ditipu dalam berbisnis. Dengan jujur gw akui, keluarga gw pernah mengalami masa-masa yang sangat sulit. Untungnya mama seorang wanita yang sangat gigih memperjuangkan well being dan pendidikan anak-anaknya.

Sekarang gw udah bekerja. There are lots of room for improvements, but so far I'm proud of what I do. Gw pikir, "Akhirnya, gw punya uang for myself." Well, not for myself, apparently.

Papa dan Mama mulai memasuki usia non-produktif ketika gw pertama bekerja sementara kedua adik gw masih kuliah. Gw masih ingat bagaimana gaji gw, yang untuk ukuran saat itu lumayan besar, habis dalam seminggu dua minggu. Teman-teman gw berpikir gw boros dan "pacaran melulu". Gw memang punya banyak teman cewek, but I never used money to attract them (soalnya gw pelit, hahaha).

Anyway, sampai sekarang pun gw masih berkontribusi untuk keluarga gw. Untungnya salah satu adik gw udah bekerja dan yang satu lagi tahun ini diharapkan lulus. Harapan gw, kedua adik gw bisa mengurusi diri mereka sendiri financially, biar gw yang mengurusi Papa dan Mama dan dana sisanya bisa gw alokasikan untuk membuat startup (taukah kamu gw dan beberapa kawan sedang membuat website 2.0?).

Ga sedikit cewek yang bertanya kenapa gw ga segera menikah, mengingat karir gw udah bagus. Well, jawabannya sederhana, gw ingin fokus membahagiakan kedua orang tua gw selagi bisa (dan membangun bisnis gw sambil berjalan). Gw lebih memilih adik-adik gw yang menikah dulu (and I will help them finance their wedding).

Kita mencari uang untuk bertahan hidup dan mencari kebahagiaan. Gw menemukan kebahagiaan dengan melihat orang-orang yang gw cintai berbahagia. Lagipula gw udah (belajar) menjadi seorang ayah kan?

Happy Father's Day, Dad. I hope you proud of your son.

5 comments:

  1. mantab tom, salut gw ama lu...

    ReplyDelete
  2. that's good for you bro... bravo.
    as for myself, i never "know" my own father, and after i got a job, there was no mother to be pleased.

    c'est la vie... :)

    ReplyDelete
  3. i'm proud of you Thomas Wiradikusuma :D

    ReplyDelete
  4. touchy :)
    love to read this. great, and i love this one
    "Kita mencari uang untuk bertahan hidup dan mencari kebahagiaan. Gw menemukan kebahagiaan dengan melihat orang-orang yang gw cintai berbahagia. Lagipula gw udah (belajar) menjadi seorang ayah kan?"
    i'll quote it

    ReplyDelete

Looking for my geek side?