Friday, February 02, 2007

Suka duka (kebanyakan sih duka) pindah kos

“Terima kasih ya Thomas,” kata ibu kos menyambut kunci-kunci (kamar kos, kamar mandi, lemari dan pagar) dari tangan gw. Rabu 31 Januari 2007 adalah hari terakhir gw kos di sekitar Apartemen Kedoya (kita sebut ini “kos lama”), selanjutnya gw akan kos di dekat Untar (dan kita sebut ini “kos baru”). Sepertinya lebih seru kalau diceritakan dari awal, mari kita mulai.

Rabu minggu lalu gw datang ke kos baru untuk menanyakan ketersediaan kamar. Ada, tapi kamar yang dulu pernah ditawarkan sudah diambil orang lain. Sebelum kos di kos yang lama gw memang pernah survei disini, tapi saat itu gw belum rela mengeluarkan duit hampir 1 juta sebulan untuk sewa kamar (sekarang juga belum rela sih, tapi terpaksa). Akhirnya gw ditawarkan kamar yang sedikit lebih kecil (dan lebih hemat 50 ribu) dan dijanjikan siap minggu depan. Gw langsung setor uang muka 100 ribu.

Senin keesokannya gw telpon kos baru. Kata si pemilik (sebelumnya gw berurusan dengan penjaga kos) ada kamar yang lebih besar, dan gw bisa mulai memindahkan barang hari itu juga. Selasa sepulang kerja gw datang membawa sebagian barang, tapi ternyata kamar yang lebih besar itu sudah di-booking orang lain. Akhirnya gw dapat kamar yang lain, ukurannya sama kecil dengan kamar yang sebelumnya ditawarkan (kamar yang sebelumnya ternyata belum dibersihkan!).

Rabu sore gw datang lagi membawa barang “ronde kedua”: baju-baju bersih dan laptop. Kemudian gw kembali ke kos lama untuk mengambil sisa barang sekaligus pamit ke ibu kos. Barang sisa ini agak merepotkan: tempat sampah, sepatu kets, sendal dan meja plastik (tau kan, meja plastik putih persegi yang biasa ditaruh di pekarangan)!

Sempat berpikir untuk naik taksi, ojek bahkan nekat naik angkot, untung lewat bajaj to the rescue. Setelah pura-pura menawar, gw langsung naik bajaj sampai ke kos baru. Untung sudah jam 8 malam—aksi norak gw menggotong-gotong meja aman dari pandangan orang.

Selesai cuci muka di kos baru gw langsung pergi ke kos mantan gw. Dia menyuruh gw datang untuk celebrate my birthday. Sampai di sana gw mengajak dia belanja daily needs di Indomaret. Seperti biasa gw beli produk dengan harga termurah (dibandingkan dengan produk sesama jenis): sampo Lifeboy, sabun Nuvo, obat kumur Pepsodent, Ultramilk ukuran besar dan beberapa snack untuk stok. Kami kemudian membeli seafood dan makan di kosnya.

Ga lama kemudian hujan pun turun. Gw berpikir, “nanti juga berhenti”, kemudian gw tidur. Begitu gw bangun jam 11 malam, ternyata hujan belum berhenti! Gw langsung berberes dan pinjam payungnya. Sialnya jalan di depan kosnya banjir, air got yang kotor dan pekatnya amit-amit. Gw kemudian pulang dengan meminjam sendal mantan gw. Sepatu gw tenteng. Karena sudah hampir jam 12, gw terpaksa naik.. bajaj. Heran, hari itu bajaj selalu ada di saat yang tepat. Oh ya, gw dihadiahi sweater berwarna terang yang nyaman banget dipakai.

Sesampainya di kos baru gw mendapat kejutan: lantai kamar mandinya penuh dengan pasir hitam pekat, bonus kotoran! Ternyata sewaktu hujan deras, air got meluap masuk lewat lubang drainase (itu lho, yang buat pipis). Karena gw lelah banget, akhirnya gw cuma bersihkan sebisanya lalu mandi dengan sangat hati-hati. Just in case kalau ada alien muncul dari pasir.

Selesai mandi dan bebersih gw langsung tidur. Masalah selesai? Belum. Pertama, diluar hujan. Dingin. Kedua, AC menyala, dan GW LUPA MINTA REMOTE-NYA (AC sial itu ga punya tombol OFF di casing-nya). Semakin dingin. Ketiga, ternyata di kamar ga disediakan seprai, bantal, guling, apalagi selimut. Alhasil gw tidur langsung di atas spring bed yang sebenarnya bisa untuk dua orang. Sangat dingin.

Untungnya gw masih punya sisa-sisa kecerdasan. Berhubung hampir setiap jam gw bangun untuk pipis, gw kemudian berinisiatif mencabut kabel listrik AC. Jenius. Kemudian gw pakai baju dan celana DOBEL. Sangat jenius. Sayangnya ketika gw melakukan itu semua, hanya sisa 3 jam menjelang weker pagi. Super tolol.

Pagi harinya gw bangun dengan tampang kusut, gw kurang tidur. Ternyata hidup memang penuh dengan kejutan. Ketika gw sedang sisiran, tiba-tiba kecoak muncul di meja belajar! Alamak! Bedebah itu lolos dari hajaran pantopel gw, dan sampai sekarang bersembunyi di bawah tempat tidur. Semoga ga merencanakan aksi balas dendam. Belum lagi kaget gw hilang, selanjutnya muncul kelabang sepanjang jari manis di lantai! Untung mata gw terlatih melihat makhluk asing, kelabang malang itu langsung mejret gw injak pakai sepatu. Selanjutnya apa? Dinosaurus?

1 comment:

  1. Hahahaha. gw juga sempet ngerasain. Tapi yang dukanya gw adalah barang2nya. Gila kayak kantong doraemon aja, dari kamar sedikit. Pas dikeluarin ga abis2 :(

    Btw kamar mandi gw ampe ada 3 kecoak. Tapi da 'koit' semua. haha

    ReplyDelete

Looking for my geek side?