Selasa, 14 Nopember 2006
Pagi-pagi kami berangkat bergiliran menggunakan mobil Kijang ke ITCC (Indosat Training and Conference Center—correct me if I'm wrong), ga jauh dari wisma kami menginap.
Seperti biasa gw telat. Tapi ketelatan gw justru membawa berkah, gw kenalan dengan cewek-cewek EO-nya. Memang dari semua “jenius” yang ada disitu, kata panitia hanya gw yang “beda”. Mereka sempat ga percaya gw finalis. Hehe... jadi ingat, beberapa hari sebelumnya teman gw nelpon, “Wah selamat ya Thom, gw lihat nama lo di KOMPAS! Ciee yang jenius... Eh, jenius atau beruntung nih? Kayaknya lo beruntung ya?”
Selesai briefing, kami langsung bersiap. Gw kurang beruntung, gw salah satu yang giliran pertama taping. Oh ya, penjuriannya ga dilakukan langsung di depan para juri. Kami masing-masing mengikuti sesi taping (perekaman video), dan hasil rekaman itulah yang dilihat para juri untuk menilai kami. Setiap peserta dibatasi maksimal 30 menit.
Menurut gw (dan banyak teman-teman finalis) cara langsung sebenarnya lebih baik. Meski gugup, rasanya pasti lebih plong. Panitia sepakat dengan ini, katanya ini masukan yang berharga untuk IWIC tahun depan.
Sebelum presentasi gw gugup banget, berkali-kali ke kamar kecil. Selagi mempersiapkan laptop, bos gw menelpon dan menanyakan kabar... kerjaan kantor gw. Ah, bos yang sangat perhatian.
Presentasi gw berjalan kurang mulus. Meski gw memulainya dengan spesial (gw mempersiapkan skenario monolog singkat untuk prelude), namun di tengah-tengah presentasi banyak sekali hambatan. Laptop gw mati mendadak (kelihatannya ga tahan panas), dan gw ga bisa mendemokan prototipe secara live di ponsel karena server yang gw setup ternyata ga aktif (gw men- setup server di kantor, kelihatannya mati karena listrik padam—ini kadang terjadi—dan ga ada yang menyalakannya lagi).
Semua hambatan itu membuat waktu gw habis. Terlebih lagi kepercayaan diri gw. Gw benar-benar kecewa, all those sleepless nights were useless. Gw pengen nangis, tapi kok ga penting. Gw pengen curhat, ga tau sama siapa (gw saat itu benar-benar butuh seseorang). I finally rested my mind. Gw tahu rencana yang indah sudah dipersiapkan untuk gw. Mungkin ga sesuai dengan yang gw mau, tapi pasti lebih baik. Ini yang membuat gw bangkit.
Selama menunggu semua kebagian giliran, gw keluar masuk ruangan untuk menonton teman-teman yang lain. Jenuh dengan itu, gw dan beberapa teman menghabiskan waktu main halma (bukan Happy Halma. Eh, itu mah Salma ya?), dart dan bilyar. Kami juga sempat main Counter Strike di laptop (setelah sempat pusing cari pinjaman kabel cross).
Selesai sesi taping, kami latihan koreografi panggung. Ini untuk Grand Final. Gayanya sangat norak, untung gw di belakang. Sore hari kami kembali ke wisma untuk berberes, kemudian kembali ke ITCC untuk BBQ bersama. Lagi-lagi gw telat, dan kali ini gw sial. Gw kehilangan kesempatan mencicipi cumi bakar (hiks..).
Setelah BBQ kami kumpul bersama panitia di hall untuk bersenang-senang. Gambar-gambar di bawah mungkin lebih baik dalam menjelaskannya.
Setelah semua selesai, kami kembali ke wisma dan beristirahat. Besok kami ke Bandung!
Gratis, all you can eat. Kurang apa lagi coba?
I like to move it move it..
Eng ing eng.. pesawat mau mendarat..!
Fotografer kita
Sempat penasaran, "Buat apa niup-niup balon?"
Ternyata mau jadi Pahlawan Bertopeng :-)
IWIC Idol
Berjogetlah sebelum joget dilarang..
Inul? Lewat..!
"Eagle, this is Alpha One. We got a one man down.."
Thom, thanks untuk masukannya...
ReplyDeletesudah di call sama team kita kan... untuk meeting dengan team productnya Indosat plus nego2 dengan HRD Indosat... wish you luck...! - dJ
weiss, tom, lu dihubungin Indosat lagi?gimana ceritanya?cerita2 donk di milis, kereeeeeeeeeen banget!!!
ReplyDeleteYou'r the man!