Tuesday, February 20, 2007

[Announcement] JaMU 07.02

Dear JUGgers,
Setelah mengalami penundaan karena banjir, JaMU 07.02 rencananya akan diadakan pada tanggal 24 Pebruari 2007. Berikut ini detil acaranya:

Java Meet Up (JaMU) 07.02 - Jakarta


Tempat:
SUN Microsystem Indonesia
Lantai 13, Gedung Wisma Metropolitan I (WTC Sudirman)
Jakarta

Waktu:
10.00 - 13.00 WIB

Hari/Tanggal:
Sabtu, 24 Pebruari 2007

Pembicara dan Topik:
Samuel Franklyn - Servlet
Thomas Wiradikusuma - Struts 2

Biaya:
-- FREE --

Pendaftaran:
Kirim email ke: jug-indonesia-owner@yahoogroups.com

Subject: [JaMU 07.02] Registration

Content:
Member Information
Name:
Position:
Company:
Website:
Contact Number:
Comment:

Note:
- Tidak ada konfirmasi dari moderator,
jadi silakan langsung datang ke acara.

Friday, February 02, 2007

Banjir = Macet

“Dari abis Jumat-an,” Bapak di sebelah gw menjawab dengan pasrah ketika gw tanya kapan dia naik. Saat itu jam 5 sore dan bis yang kami tumpangi masih ngedon di Semanggi, sementara ratusan—mungkin ribuan—mobil mengular di depan kami. Gw memandang ke samping. Arah balik ga lebih baik.

Jumat ini memang spesial. Bukan karena awal bulan sehingga orang-orang gajian, tapi karena Jakarta (dan sekitarnya) sekali lagi kebanjiran. Sewaktu makan siang di luar gw sempat melihat jalanan di depan kantor, yang menuju ke kanan, tergenang air setinggi 30cm. Gw bahkan sempat mengambil foto perahu (ya, perahu!) milik Pemda DKI yang diparkir di sisi jalan.

Hanya selang dua jam setelah kembali ke kantor dari makan siang, jalanan di depan kantor yang menuju ke kiri ikut-ikutan terendam air. Gw mulai panik. Ajakan teman untuk segera pulang segera gw sambut. Beruntung ada orang kantor yang bawa mobil, gw dan teman gw nebeng sampai ke tempat yang aman, dilanjutkan dengan jalan kaki sebentar ke pintu tol Kebon Jeruk.

Sempat berpikir untuk ke kos, namun akhirnya gw langsung naik bis ke Bekasi, ke rumah. Maklum akhir pekan, lagipula tol Tangerang – Bekasi saat itu terlihat lenggang. Belakangan gw sadar itu tipuan maut.

Bis melaju mulus sampai menjelang Semanggi, selanjutnya gw iri melihat semut yang kelihatannya lebih cepat berjalan dibanding bis yang gw tumpangi. Jenuh tidur, gw ngobrol dengan bapak di sebelah, lalu dengan beberapa penumpang yang berdiri. Kebetulan salah satu penumpang kerja di Lintasarta sebagai network engineer, paling ga ada bahan pembicaraan.

Ga lama kemudian ada sms masuk, Mama mengabarkan bahwa rumah kebanjiran. Oh, great. Sebelumnya teman gw sempat menelpon, katanya rumahnya kebanjiran air setinggi dada. Karena kuatir, beberapa saat kemudian gw menelpon rumah, tapi ga ada jawaban. Gw telpon semua handphone orang rumah, ga ada yang menjawab. Karena bingung, akhirnya gw telpon-telponan dan ber-sms dengan beberapa teman.

Akhirnya gw berhasil terhubung dengan rumah. Untunglah rumah gw hanya banjir setengah lutut (udah kebanjiran kok masih bilang untung ya?). Kemudian gw menghabiskan waktu membaca e-mail di 6680 gw menggunakan Gmail Mobile.

Saat itu gw berpikir, gimana jadinya kalau terjebak macet tiba-tiba ingin buang air besar? Ga habis-habisnya gw bersyukur, tadi sewaktu makan siang gw makan banyak (nambah!) dan minum jus segala, sehingga di bis gw ga begitu lapar. Gw juga bersyukur menjelang keluar kantor gw sempat pipis. Untung aja!

Menjelang Cawang arus tol mulai lancar. Perjalanan dari Cawang ke Bekasi bisa dibilang sangat lancar malah. Gw turun di pintu tol Jati Bening, kemudian naik ojek sampai ke rumah. Sesampainya di rumah gw melihat jam. Alamak.. jam 10 malam!

Suka duka (kebanyakan sih duka) pindah kos

“Terima kasih ya Thomas,” kata ibu kos menyambut kunci-kunci (kamar kos, kamar mandi, lemari dan pagar) dari tangan gw. Rabu 31 Januari 2007 adalah hari terakhir gw kos di sekitar Apartemen Kedoya (kita sebut ini “kos lama”), selanjutnya gw akan kos di dekat Untar (dan kita sebut ini “kos baru”). Sepertinya lebih seru kalau diceritakan dari awal, mari kita mulai.

Rabu minggu lalu gw datang ke kos baru untuk menanyakan ketersediaan kamar. Ada, tapi kamar yang dulu pernah ditawarkan sudah diambil orang lain. Sebelum kos di kos yang lama gw memang pernah survei disini, tapi saat itu gw belum rela mengeluarkan duit hampir 1 juta sebulan untuk sewa kamar (sekarang juga belum rela sih, tapi terpaksa). Akhirnya gw ditawarkan kamar yang sedikit lebih kecil (dan lebih hemat 50 ribu) dan dijanjikan siap minggu depan. Gw langsung setor uang muka 100 ribu.

Senin keesokannya gw telpon kos baru. Kata si pemilik (sebelumnya gw berurusan dengan penjaga kos) ada kamar yang lebih besar, dan gw bisa mulai memindahkan barang hari itu juga. Selasa sepulang kerja gw datang membawa sebagian barang, tapi ternyata kamar yang lebih besar itu sudah di-booking orang lain. Akhirnya gw dapat kamar yang lain, ukurannya sama kecil dengan kamar yang sebelumnya ditawarkan (kamar yang sebelumnya ternyata belum dibersihkan!).

Rabu sore gw datang lagi membawa barang “ronde kedua”: baju-baju bersih dan laptop. Kemudian gw kembali ke kos lama untuk mengambil sisa barang sekaligus pamit ke ibu kos. Barang sisa ini agak merepotkan: tempat sampah, sepatu kets, sendal dan meja plastik (tau kan, meja plastik putih persegi yang biasa ditaruh di pekarangan)!

Sempat berpikir untuk naik taksi, ojek bahkan nekat naik angkot, untung lewat bajaj to the rescue. Setelah pura-pura menawar, gw langsung naik bajaj sampai ke kos baru. Untung sudah jam 8 malam—aksi norak gw menggotong-gotong meja aman dari pandangan orang.

Selesai cuci muka di kos baru gw langsung pergi ke kos mantan gw. Dia menyuruh gw datang untuk celebrate my birthday. Sampai di sana gw mengajak dia belanja daily needs di Indomaret. Seperti biasa gw beli produk dengan harga termurah (dibandingkan dengan produk sesama jenis): sampo Lifeboy, sabun Nuvo, obat kumur Pepsodent, Ultramilk ukuran besar dan beberapa snack untuk stok. Kami kemudian membeli seafood dan makan di kosnya.

Ga lama kemudian hujan pun turun. Gw berpikir, “nanti juga berhenti”, kemudian gw tidur. Begitu gw bangun jam 11 malam, ternyata hujan belum berhenti! Gw langsung berberes dan pinjam payungnya. Sialnya jalan di depan kosnya banjir, air got yang kotor dan pekatnya amit-amit. Gw kemudian pulang dengan meminjam sendal mantan gw. Sepatu gw tenteng. Karena sudah hampir jam 12, gw terpaksa naik.. bajaj. Heran, hari itu bajaj selalu ada di saat yang tepat. Oh ya, gw dihadiahi sweater berwarna terang yang nyaman banget dipakai.

Sesampainya di kos baru gw mendapat kejutan: lantai kamar mandinya penuh dengan pasir hitam pekat, bonus kotoran! Ternyata sewaktu hujan deras, air got meluap masuk lewat lubang drainase (itu lho, yang buat pipis). Karena gw lelah banget, akhirnya gw cuma bersihkan sebisanya lalu mandi dengan sangat hati-hati. Just in case kalau ada alien muncul dari pasir.

Selesai mandi dan bebersih gw langsung tidur. Masalah selesai? Belum. Pertama, diluar hujan. Dingin. Kedua, AC menyala, dan GW LUPA MINTA REMOTE-NYA (AC sial itu ga punya tombol OFF di casing-nya). Semakin dingin. Ketiga, ternyata di kamar ga disediakan seprai, bantal, guling, apalagi selimut. Alhasil gw tidur langsung di atas spring bed yang sebenarnya bisa untuk dua orang. Sangat dingin.

Untungnya gw masih punya sisa-sisa kecerdasan. Berhubung hampir setiap jam gw bangun untuk pipis, gw kemudian berinisiatif mencabut kabel listrik AC. Jenius. Kemudian gw pakai baju dan celana DOBEL. Sangat jenius. Sayangnya ketika gw melakukan itu semua, hanya sisa 3 jam menjelang weker pagi. Super tolol.

Pagi harinya gw bangun dengan tampang kusut, gw kurang tidur. Ternyata hidup memang penuh dengan kejutan. Ketika gw sedang sisiran, tiba-tiba kecoak muncul di meja belajar! Alamak! Bedebah itu lolos dari hajaran pantopel gw, dan sampai sekarang bersembunyi di bawah tempat tidur. Semoga ga merencanakan aksi balas dendam. Belum lagi kaget gw hilang, selanjutnya muncul kelabang sepanjang jari manis di lantai! Untung mata gw terlatih melihat makhluk asing, kelabang malang itu langsung mejret gw injak pakai sepatu. Selanjutnya apa? Dinosaurus?

Wednesday, January 31, 2007

JaMU 07.01 Summary

Hi guys!

I'm glad to inform you that our last JaMU (first JaMU in 2007) was a success! The room was quite crowded, the presentation was insightful from our two special speakers, covering both advanced and basic (but neccessary) topics, and we still have the lovely J.Co ;-)

Karena kebiasaan orang timur yang ngaret, sementara menunggu ruangan penuh, JaMU 07.01 diawali dengan overview (proposal) kampanye Spread Java dari Thomas Wiradikusuma. Idenya bukan spread a girl's legs (bukan itu Sam!), tapi bagaimana kita bisa membantu diseminasi Java dari hulu ke hilir. Thomas sudah membuatkan bahan presentasi (PPT), tapi karena kuatir waktu ga cukup jadi hanya dibicarakan secara lisan.

Dhea berhalangan hadir karena ada urusan menyenangkan di Bandung, namun ketersediaan ruangan dan cemilan berkualitas yang dihidangkan cukup membuktikan atensi beliau. Thanks ya Dhea! Btw, OB dan satpam udah kita kasih 40rb. Masih ada sisa 50rb untuk kas JUGI. Yup, saweran kita hari itu 90rb. Masih lebih sedikit dibanding pendapatan parkir preman di pasar Cikini. Kita bisa lebih baik lagi kan?

Indrayana MB, pembicara pertama, mengantarkan materi Terracotta dengan baik. Beliau mengupas basic JVM clustering solution dengan konsep DSO. Sebagai demonstrasi, beliau menunjukkan bagaimana dua buah instance aplikasi slider di Swing dapat saling bertukar state. Ketika slider di instance A digeser, slider di instance B ikut berubah. Saya jadi ingat waktu me-remote komputer cewe Marketing di kantor yang lama. Akhirnya kita kenalan.. tapi itu lain cerita.

Endy Muhardin, pembicara selanjutnya, membawakan materi Ruthless Testing. Ini adalah sebuah judul, bukan nama produk apalagi nama cewe (Ruth?). Karena waktu yang terbatas, beliau hanya sempat menerangkan unit testing (JUnit), coverage testing (Cobertura) dan code review (PMD). Maaf kalau ada yang terlewat, mungkin saat itu saya sedang naik turun tangga mencari toilet.

Demikian rangkuman JaMU 07.01 Sabtu lalu, semoga menjadi masukan bagi teman-teman khususnya yang berhalangan hadir. Seperti biasa, materi presentasi dapat di-download dari website JUGI (mungkin butuh beberapa hari setelah JaMU) di http://www.jug.or.id/jugwiki/Wiki.jsp?page=JaMU0701. Sebagai tambahan, Bustanil Arifin telah berbaik hati meng-upload foto peserta JaMU di http://tech.ph.groups.yahoo.com/group/jug-indonesia/photos/browse/5994
Bagi yang penasaran wajah saya, saya yang nyengirnya paling lebar. Bagi yang penasaran wajah Frans, beliau yang pakai celana pendek (saya juga, tapi ga keliatan kalau pakai celana pendek). Bagi yang penasaran wajah Endy, beliau yang pakai kaos putih bertuliskan "Independent" (kalau ga salah).

Terima kasih untuk Indrayana dan Endy atas presentasinya. Saya kurang tahu apakah IDEA masih memberikan personal license IntelliJ 6.0 untuk pembicara, mohon hubungi Frans Thamura untuk detilnya.

Terima kasih untuk Sun Microsystems Indonesia, terutama Dhea, yang sudah menyediakan tempat dan donat J.Co.

Terima kasih untuk teman-teman sekalian yang sudah datang. Sampai jumpa di JaMU mendatang!

Salam hangat,
Thomas Wiradikusuma
Panitia JaMU
http://www.jug.or.id/jugwiki/Wiki.jsp?page=JaMU0701

PS: Materi presentasi Spread Java akan saya publikasikan beberapa hari lagi.

Tuesday, January 23, 2007

Help spread Java in Indonesia. Let's get going!

Halo!

Seberapa jauh Java merasuki hidupmu?

  • kamu merasa gajimu kegedean setelah menjadi programmer Java

  • kamu menganggap Java keren untuk menarik cewe/cowo yang kamu taksir

  • kamu suka bersenandung “Here comes the Sun..”

  • kamu mengakses forum.nokia.com sebelum membeli ponsel

  • kamu berpendapat VB sudah basi

  • kamu mudah tersinggung ketika orang membicarakan kelebihan .NET

  • kamu bersemangat ketika ada diskusi tentang Java

  • kamu paling ga pernah berkomentar di milis JUGI tentang suatu topik yang kamu sebenernya ga tau apa-apa, tapi berkat Google dan Javadoc/FAQ/Getting Started topik ybs, kamu seolah-olah pakar

  • kamu berpikir programmer PHP adalah orang barbar dalam pemrograman

  • kamu pernah bingung mencari hosting JSP yang murah, kalau bisa gratis

  • ketika disuruh bos mengerjakan suatu project, misalnya reporting, kamu langsung ke Google dan mengetik “open source Java reporting”

  • kamu pernah mencari “Weblogic crack” di situs warez

  • ketika mengerjakan project .NET, kamu terheran-heran kenapa tool/library yang di Java gratis, di .NET malah bayar

  • kamu tersenyum membaca artikel ini sambil mengangguk-angguk mengiyakan

  • setelah artikel ini selesai kamu baca, kamu akan berpikir, “Apa lagi ya pengaruh Java buat gw?”


Kalau kamu setuju dengan sebagian besar poin-poin di atas, kemungkinan kamu seorang Java-addict. That's wonderful. Maukah kamu membagi kebahagiaan ini kepada orang lain?

Daftarkan dirimu sekarang juga untuk JaMU Sabtu ini. Disana kita akan ngobrol mengenai agenda JUGI di tahun 2007. Kalau kamu merasa Java sangat berpengaruh dalam hidupmu, mari bantu orang lain untuk merasakan manfaat yang sama. Sekarang saatnya kamu berperan!

Help spread Java in Indonesia. Let's get going!

Salam hangat,
Thomas Wiradikusuma
Panitia JaMU

Perhatian: Ilustrasi yang disertakan adalah interpretasi pribadi Thomas Wiradikusuma dan tidak mewakili Java User Group Indonesia secara sebagian maupun keseluruhan. Ilustrasi mungkin ofensif bagi sebagian orang.

Monday, January 08, 2007

Selamat menempuh hidup baru!

Thanks Thom. Kapan nih menyusul?” kata Pandu sambil tersenyum seraya merangkul gw ketika menerima ucapan selamat.

Saat itu malam minggu, 6 Januari 2007. Resepsi pernikahan Gregorius Pandu Setia Budianta, my old pal, dengan Veronika Elysia dilangsungkan di Café Top M, Menara Rajawali, Mega Kuningan, setelah sebelumnya diadakan misa pernikahan di Gereja St. Matius, Bintaro, pada pukul 14:00.

Pernikahan Pandu mengejutkan gw. “Pengumuman” akan pernikahannya sudah gw dengar jauh-jauh hari sebelum resepsi, namun justru itulah yang membuat gw semakin terkejut, “Pandu? Merried? But he's at my age! All of a sudden, I felt “old”. “Thom, Pandu is going to be married. Will you be ready when it's your turn?”

Gw percaya Pandu sudah ready. Dia mungkin sepantaran gw, namun pola pikir (dan semoga kedewasaan!) Pandu sudah sangat matang. Tetapi.. tetap saja gw tersenyum melihat wajah kanak-kanak Pandu dan istrinya di slideshow foto-foto pernikahan mereka. They are such a lovely couple!

Resepsinya sendiri meriah namun tidak berkesan mewah. Beberapa orang penting seperti Bapak Emil Salim, cerpenis Hamsad Rangkuti, Kepala Pengelola GKJ Marusya Nainggolan, pemimpin umum tabloid Femina Pia Alibasyah dan beberapa sastrawan kawakan turut hadir. Sejujurnya gw ga kenal sama sekali wajah mereka, mom told me who they are. Mom is a journalist.

Om Eka Budianta, ayah Pandu, menghadiahkan sepasang insan yang berbahagia itu sebuah buku. Tunggu, bukan sebuah, namun beliau mencetak buku untuk mereka! Isinya kumpulan puisi terbaiknya, dibagikan sebagai suvenir bagi tamu yang hadir. Maklum beliau adalah seorang penyair yang sangat distinguished (FYI, Tante Melani, istri beliau, adalah seorang Guru Besar di Fakultas Sastra UI. Ain't they a lovely couple too?).

I can't give them a book. I've never written any. I don't even know how to write one! I can't give them poetry too. Although I founded and moderated Aku Ingin Bercerita, a mailing list for amateur poets and poetry exchange, I will look stupid doing so (please, Pandu's parents have “poet” for their middle name!). Nevertheless, I'm pretty much sure no body has ever given them a blog, so this post is for you, bro!

Hoping the best for Pandu and Elysia. Semoga mereka diberikan keturunan sebanyak yang mereka inginkan, selalu diberikan kebahagiaan dan dijauhkan dari segala yang jahat. Amin!

Tuesday, January 02, 2007

Happy New Year 2007!

Ahh.. it's great to be back online :-)

Happy New Year 2007 people, wishing you all the best!

Tuesday, December 26, 2006

Wish List 2007

Misi saya adalah untuk hidup dengan integritas dan membuat perbedaan bagi hidup orang lain, menjadi sukses—secara materi dan non-materi—bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan interaksi saya.

Paragraf di atas adalah wish list seumur hidup gw. Berbasiskan misi hidup tersebut dan review wish list gw di tahun 2006, berikut ini adalah wish list 2007 gw, tidak dalam pengurutan apapun:

Refresh wiradikusuma.com and keep it smoking
Obsesi gw adalah menjadikan wiradikusuma.com digital portfolio gw. Kurang lebih website itu bisa menjadi tempat resume (curriculum vitae) dan etalase karya-karya gw. Obsesi sekunder adalah menjadikannya ajang narsis pribadi.

Buy notebook
Gw masih menunggu peluncuran Windows Vista di akhir Januari 2007. Gw ingin beli notebook yang sudah Vista Premium Ready dengan harga yang masuk akal. Harapan gw, ketika Vista versi personal resmi beredar (versi korporat dirilis Desember ini), harga notebook multimedia akan menurun. Budget gw dibawah 15 juta. Semoga saat itu tabungan gw cukup ;-)

Escalate career
Selama gw masih (mampu) bekerja, selama itu pula gw akan terus berusaha menjadi lebih baik. Secara high level, gw mengharapkan perkembangan diri seperti intelektualitas yang lebih terasah, proficiency yang lebih tajam di bidang yang gw tekuni dan kemungkinan penjajakan wilayah keilmuan baru (kursus tato? Kelihatannya menyenangkan). Gw mengharapkan aktualisasi diri yang lebih baik (dan pendapatan yang lebih besar, hehe).

Help Dad's business
Gw ingin membantu lebih banyak lagi. Harapan gw di tahun 2007 adalah Papa dapat memanfaatkan ICT (Information and Communication Technology), terutama Internet, lebih baik lagi untuk kepentingan bisnisnya dan organisasinya. Gw mengharapkan usaha Papa berjalan lancar. Amin.

Sekaligus menjawab pertanyaan orang-orang yang berpikir kalau keluarga gw adalah keluarga jago IT: Papa mengetik di file yang sama untuk semua dokumennya (disambung-sambung kayak kereta). Mama membantu Papa “ke jalan yang benar”, namun beliau sendiri terlalu canggih memakai komputer sehingga gw sering bingung, “Kok komputer ini bisa rusak ya? Padahal cuma dipakai untuk mengetik! Hal ajaib apa sih yang Mama lakukan?” Bagaimana dengan kedua adik-adik gw? Mereka membuat speaker dan amplifier mahal gw rusak, entah bagaimana caranya (mereka selalu menjawab, “Gw nyetel musik seperti biasa kok!”). Intinya, keluarga gw adalah tipikal keluarga biasa.

Celebrate 25 years of my parents' anniversary
Juni 2007 tepat 25 tahun pernikahan ortu gw. Bulan itu juga Mama tepat berusia 60 tahun. Sebagai anak cowok satu-satunya, sulung, gw berkewajiban memberikan yang terbaik untuk momen spesial ini. Gw belum tahu celebration macam apa yang akan gw adakan, semoga gw mampu memberikan yang terbaik untuk event ini. It's been a duty of mine to serve mom and dad well.

Deliver DEWANTARA
Dewantara adalah sebuah proyek open source school/student information system. Pengembangan Dewantara harusnya sudah dimulai sejak akhir tahun 2006. Tapi karena kesibukan yang luar biasa (sampai lupa mencukur jenggot sehingga mirip The Beegees. Keren), gw menundanya sampai tahun 2007. Gw masih mengumpulkan orang-orang yang tertarik dengan kolaborasi ini.

Tertarik bergabung? Ini mungkin ga mendatangkan keuntungan finansial secara langsung, tapi Dewantara bisa jadi langkah yang tepat untuk masa depan kita (ya, termasuk Anda) yang lebih baik. Cari tahu kenapa.

Write a book about anything
Gw tetap ingin menulis buku, tapi kali ini gw lebih realistis. Gw tidak akan menyebut topik karena itu akan berubah. Gw percaya yang gw buat nanti baik. “Teknik menggaet wanita” juga baik kok.

Write regular articles
Obsesi gw adalah menjadi kolumnis di media berita populer. Itu sebabnya gw mulai rajin menghidupkan blog ini, hitung-hitung sebagai ajang latihan dan unjuk gigi (kalian ga benar-benar melihat gigi gw disini, ini ungkapan) Kita lihat sejauh mana gw bisa mewujudkan obsesi ini.

Give lecturing
Percaya atau tidak, mengajar—terutama menjadi dosen, meski paruh waktu—adalah salah satu impian gw sejak dulu (sebenarnya gw ingin jadi astronot, tapi itu sebelum gigi gw berlubang). It's fun to share knowledge dan melihat ilmu kita bermanfaat bagi orang lain. Sebelum lulus kuliah gw pernah mencoba kemungkinan mengajar di IBII (begini kan tulisannya?), tapi mereka mensyaratkan S2. Gw penasaran kenapa wajah imut gw ga membantu.

Buy motorbike
Psst.. sampai detik ini gw belum bisa naik motor lho! Tapi jangan kuatir, gw akan serius belajar mendekati tanggal pembelian. Kapan ya?

Oh ya, sepertinya gw akan membeli Honda Vario (atau sejenis yang automatic). Gw sangat sangat sangat menginginkan “motor cowok”, tapi karena pertimbangan utilisasi (Mama dan adik-adik gw bisa pakai kalau perlu) gw tetap memilih motor bebek.

Visit dentist regularly
Semoga bukan karena gigi gw tiba-tiba bermasalah di tahun 2007!

Regularly work out
Gw belum pernah ikut fitness (habis ga ada mau gw ajak), tapi gw kadang (ga terlalu sering sih) berenang, jogging dan olahraga di rumah ( push-up, sit-up, etc). Kalian boleh ga percaya, tapi dulu perut gw six pack bro! Itu waktu gw SMA dan awal-awal kuliah.. :-D

Sekarang gw mau meremajakan diri lagi. Gw akan berusaha rutin olahraga, kalau perlu ikut fitness. Seperti kata semboyan, “Di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang sehat” (hmm.. jadi selama ini pikiran gw ngeres karena..).

Eat more vegetable, less meat
Penelitian menunjukkan bahwa orang ber-IQ tinggi di waktu kecil cenderung menjadi vegetarian ketika dewasa. Hmm.. orang akan berpikir gw jenius ketika melihat gw makan sayuran. Keren.

Maintain healthy lifestyle
Kalian yang mengenal gw pasti tahu kebiasaan makan gw: (banyak) minum air putih, ga makan yang manis, sebisa mungkin makan sayur. Gw mau mempertahankan semua kebiasaan baik itu. Tapi sejak gw kos, agak susah eui!

Gw juga akan meningkatkan intensitas olahraga gw, mengurangi kebiasaan bobo terlalu malam, dan yang terpenting.. patuh pada agenda yang gw buat!

Make commitment in relationship
Thomas jatuh cinta? Haree geenee? Jangan begitu dong, hiks.. programmer kan juga manusia. Mari kita nantikan “365 hari mencari cinta” ;-)

Seriously , gw lagi belajar untuk ini. Ternyata nyakitin banget. Bagaimana caranya menunjukkan rasa sayang tanpa menyakiti orang yang kita sayang?

Take my family on a memorable vacation
Gw mengharapkan liburan akhir tahun yang menyenangkan!


Seperti terlihat di atas, esensi 2007 adalah karir, kesehatan, keluarga dan kemungkinan komitmen. Menggabungkan semua itu adalah tantangan yang sangat berat (contohnya, achievement di karir kadang mengorbankan kesehatan, keluarga dan komitmen dengan orang yang kita cintai), namun itu tidak mustahil. The key is finding balance.

Secondary wish list (nice to have): Beli kamera digital SLR, kembali bermain musik (gw kangen gitar listrik gw!), kursus anggar (Mama mantan atlet anggar nasional, masak gw kalah!) dan berlibur ke Lombok (belum tau siapa yang akan gw ajak).


Soli Deo gloria—To God alone be glory. I'm just an instrument.

Friday, December 22, 2006

Happy Mother's Day!

Sudahkah Anda mengucapkan "Happy Mother's Day" ke mama Anda?

Kalau belum, segera telpon beliau dan katakan Anda mencintainya!

Thursday, December 21, 2006

Acknowledgements

Sebentar lagi tahun 2006 akan berakhir dan digantikan tahun yang baru. Orang-orang datang dan pergi, beberapa kehadirannya sangat berkesan hingga mempengaruhi pemikiran dan perkembangan diri saya. Banyak dari mereka yang jarang bertemu saya, sebagian bahkan hanya sekali dua kali. Nevertheless, kehadiran mereka sangat bermakna.

Salah satu definisi “Acknowledgement” menurut Merriam-Webster adalah “a thing done or given in recognition of something received”. Blog ini adalah ungkapan apresiasi saya kepada orang-orang yang kehadirannya memberi nilai bagi hidup saya dua-tiga tahun belakangan ini. Tanpa mereka, mungkin saya bukan saya yang sekarang menulis blog ini.

Sebagai bentuk hormat, saya akan menyebutkan nama mereka secara lengkap, setahu saya. Saya tidak akan menyebutkan jabatan karena saya menghormati mereka sebagai pribadi. Berikut ini orang-orang spesial itu:

Astri Dwi Setiarini, mantan saya. Kehadiran (dan kepergian) Astri mengubah paradigma saya mengenai commitment in relationship.

Om Ashur Wasif, Aneka Tambang. Beliau memberi napas baru bagi perusahaan Papa, which in turn, berpengaruh banyak terhadap saya.

Om Binarta Arsie, dokter keluarga saya. Bagi saya, beliau adalah dokter sebenar-benarnya. Beliau low profile, namun justru itulah yang menunjukkan integritas beliau.

David Limanus, rekan skripsi saya. Sikap konservatif dan precatious David mengimbangi sikap saya yang meledak-ledak dan penuh kejutan. Tanpa David, skripsi kami mungkin tidak akan selesai.

Om Eddy Chandra, Asuransi Wahana Tata. Beliau banyak memberikan bantuan dan dukungan bagi saya dan keluarga saya. Meskipun sibuk, beliau masih sempat mengajar di universitas. Ini sebuah panutan.

Edy Sungkono, Berca. Perjalanan seribu mil dimulai dari langkah pertama. Edy memberikan saya kesempatan untuk melakukan langkah pertama itu.

Frans Thamura, Java User Group Indonesia. Saya tidak suka mengandalkan jabatan maupun posisi, namun “jabatan” Moderator JUGI yang Frans berikan membuat saya mampu berbuat lebih banyak untuk Java yang telah membesarkan saya. Percakapan dengan Frans juga membuka cakrawala saya beyond programming.

Johan, Asuransi Central Asia. Johan mengenalkan saya pada Java User Group Indonesia dan .NET. Kedua exposure ini sangat krusial bagi karir saya. Johan juga memberikan sudut pandang realistis bisnis terhadap software development.

Laura Natalie, Indosat. Kehadiran Laura membuat saya menoleransi jerawat di wajah saya sebagai ekspresi hormon. Secara bertahap saya mulai mendefinisikan ulang pengertian relationship.

Tante Lisnawati Rijab, famili saya. Bantuan dan dukungannya begitu besar kepada saya dan keluarga saya, sampai Mama secara pribadi request agar beliau disebutkan disini.

Marcos, Asuransi Central Asia. Kebiasaan Marcos ngecengin saya terutama di awal karir saya di ACA justru melatih saya mengembangkan “lingkaran pengaruh” dan beberapa prinsip tentang integritas yang saya pelajari di The Seven Habits Of Highly Effective People. Marcos sekarang adalah teman baik saya.

Babe Onno W Purbo, tokoh IT Indonesia. “Tunjukin kalo lo sakti!” adalah kata-kata beliau yang terus terngiang di telinga saya. Dulu saya kurang respect terhadap nama besar beliau (“Just an ordinary guy with extraordinary marketing gimmick,” sinisme saya waktu itu). Tapi setelah bertemu langsung, beliau memang just an ordinary guy,with extraordinary talent :-)

Sugi, Asuransi Central Asia. Sugi mengajarkan saya bagaimana friendship yang tulus dapat terjadi di dunia kerja. Sugi juga menjadi teman bicara yang kritis dan menyenangkan.

Koko Thomas Athanasius, Elex Digital. Koko Thomas memberikan saya kesempatan yang besar untuk mengenal dunia software multimedia sekaligus mendapat benefit finansial dari situ.

Om Tossin Himawan, Astra Honda Motor. Beberapa pengalaman menarik di AHM tidak akan saya alami jika kesempatan untuk itu tidak pernah ada. Beliau membuka pintu kesitu dan membantu saya lebih dari yang saya pikirkan.

Om Wikaria Gazali, Universitas Bina Nusantara. Salah satu dosen berdedikasi terbaik yang pernah saya temui. Beliau berjasa besar bagi saya, selama kuliah sampai sekarang. Sikap low profile beliau semakin membenarkan pepatah padi, semakin berisi semakin merunduk.

Teman-teman di Java User Group Indonesia. Mereka memperluas pengetahuan saya di bidang yang saya tekuni dan cintai.

Teman-teman di Aku Ingin Bercerita. Mereka tempat terbaik untuk mencurahkan puisi-puisi melankolis saya.

Teman-teman di PMKRI. Mereka menunjukkan sisi lain keping hidup saya sebagai mahasiswa.

Orang-orang yang saya temui di IWIC. Mereka membuka dimensi baru dalam hidup saya. Beberapa orang potensial untuk saya sebut di Acknowledgements tahun depan ;-)

Anung, Andit, Arthur, Rino dan Boi atas persahabatan yang tulus.

Terima kasih untuk Mama, Papa, kedua adik-adik saya yang manis, Mami Eng dan saudara-saudara saya yang saya tidak hapal namanya, namun sangat-sangat membantu saya dan keluarga saya.

Terima kasih terbesar saya untuk.. Saya tidak mampu menyebut nama. Terima kasih untuk semua berkat yang terus mengalir, untuk pribadi-pribadi hebat yang hadir dalam hidup saya, untuk menjadikan saya instrumen bagi kebahagiaan saya dan sekitar saya.

Akhir kata, mohon maaf kalau ada yang merasa berjasa namun namanya tidak saya sebutkan. Saya dengan senang hati menerima koreksi dan masukan.

Looking for my geek side?