Beberapa waktu lalu gw pernah menulis blog tentang musibah kecelakaan di ITC Permata Hijau. Gw menyalahkan developer yang membangun tembok parkir berkualitas rendah (BUKAN menyalahkan temboknya, seperti kata seseorang dalam komentar). Beberapa responden ga setuju dengan gw, menurut mereka pengemudinyalah yang “salah”.
Rabu kemarin terjadi kecelakaan di kawasan SCBD, Jakarta. Avanza dan Supra yang tengah melintas di sekitar lokasi proyek pembangunan Gedung Pacific Place hancur tertimpa crane. Ada korban tewas (ga tau berapa, semoga minimal). OK, buat orang-orang yang berpendapat “pengemudi yang salah”, sekarang gw tanya, “Kalian mau menyalahkan pengemudi lagi?” Sure, salahkan mereka. Salah sendiri mereka sial lewat situ. Begitu?
Kalian mungkin akan menyanggah, “Kasus Permata Hijau kan beda.” Memang berbeda, tapi esensinya sama: kelalaian developer. Mau bukti? Andaikan dinding parkir ITC Permata Hijau sangat kuat, kemudian ditabrak mobil. Mobilnya pasti rusak, tapi ga akan “nyolong” jatuh. Apakah ada penumpang yang meninggal? Kecil sekali kemungkinannya.
Demikian untuk musibah crane ini. Berikut kutipan dari DETIK.COM: “...crane yang dimiliki... ...memang sudah harus diganti. Mengingat usianya sudah uzur.” Lihat, kalau developer-nya ga ngaco, kecil sekali kemungkinan crane-nya jatuh. Musibah memang ga mungkin hilang, namun sudah terminimalisir.
The bottom line is, if you are a developer, please don’t underestimate safety and quality standards. Bersama blog ini gw turut berduka atas musibah jatuhnya crane tersebut. Semoga korban yang meninggal diterima di sisi-Nya. Amin.
No comments:
Post a Comment