Tuesday, June 03, 2008

Bye-bye Matrix

Disclaimer: Entry ini ga bertujuan untuk mendiskreditkan produk/perusahaan tertentu. Sudah pengetahuan umum hal ini dialami oleh banyak orang. If you work for the mentioned product/company and disagree with my opinion, I would say, “Do something with the f*ck*ng issue first, then let’s have a talk.”

Beberapa bulan ini gw kecewa dengan quality of service Matrix dan “ketimpangan ekonomi” yang dialaminya.

Pengguna pra-bayar sering dimanjakan dengan berbagai macam diskon dan bonus, sedangkan pasca-bayar tarifnya segitu-segitu aja (mahal). Insentif tarif pada pra-bayar membuat penggunaan meningkat sehingga sering terjadi network traffic overload. Pasca-bayar tentu ikut kena getahnya.

Privilege apa yang gw terima sebagai pengguna pasca-bayar? Kualitas yang lebih baik? Dude, we’re in the same network, you go down, so do I! Prioritas dalam pelayanan? Hell no, untuk setting GPRS aja gw lebih cepat googling ketimbang menghubungi 111 atau 222. Damn it, I’ve been loyal for 5 years straight and what do I get? Total disappointment.

The only thing that kept me from abandoning Matrix is I was under contract with Indosat, yang membuat gw dapat “jatah pulsa” yang jumlahnya lumayan.

Bulan ini kontrak gw sebagai konsultan freelance sudah selesai. Bye bye Matrix, I’m leaving you for good. Gw masih pakai Matrix untuk tujuan dihubungi (dan membalas sms), tapi sekarang gw mulai mencari nomor lain.

No comments:

Post a Comment

Looking for my geek side?