Beberapa waktu lalu gw membaca email di suatu mailing list, isinya ajakan berpartisipasi untuk suatu acara sosial. I can't tell the details yet, yang pasti, Sabtu minggu lalu gw hadir di briefing-nya. Disitu gw menawarkan diri untuk ikut mencari dana.
Mekanisme pencarian dananya sebagai berikut: Gw diberikan sebuah buku "kuitansi" (looks like one). Setiap lembar bernilai sepuluh ribu Rupiah. Gw hanya minta 50 lembar, terus terang gw agak skeptis.
Beberapa hari kemudian gw mulai mencari dana ke teman-teman di kantor. To my surprise, mereka semua SANGAT BERSEMANGAT UNTUK MEMBANTU, beberapa bahkan "membeli" lebih dari selembar. Gw sangat terharu. Bahkan teman yang biasanya pelit kali ini sangat pemurah. Hanya dalam dua hari, seluruh lembar habis.
Saat itu gw berpikir soal orang yang suka memanfaatkan kebaikan orang lain. Bagi kalian yang bekerja di daerah Sudirman, pernah dimintai uang oleh wanita muda yang mengaku kecopetan atau lupa bawa uang? Menurut gw perbuatan seperti itu sangat hina. Seorang pelacur lebih baik karena dia (secara teknis) bertransaksi "sah"--supply and demand, sedangkan penipu-penipu seperti wanita muda itu memanfaatkan kebaikan orang lain untuk kepentingannya sendiri.
Gw hanya berharap orang-orang seperti itu sadar. Oh ya, ini termasuk kalian yang "menjual" gelandangan, pengungsi dan korban bencana dengan kedok pengumpulan dana dan LSM. Please don't give NGOs a bad name.
Hahahha...bagian mac book sama wifi gratis dirumah sangat menarik..
ReplyDeletekira-kira tuh wifi nyampe rumah gue gak yah *wondring*