Saturday, June 21, 2008

Standar Hidup dan Cewek Bensin

Biasanya setiap Jumat begitu pulang kantor gw langsung ke Bekasi. Semenjak ikut fitness, gw suka pulang Sabtu siang (seharusnya pagi, tapi gw telat bangun) karena Jumatnya workout. So it's either go home or workout in Friday. Nah, kemarin gw pulang ke Bekasi setelah workout (dan beres-beres kamar kos), jadinya gw pulang malam.

To my surprise, susah banget mendapat bisnya. Sempat berpikir untuk naik taksi (there were plenty of them at that time), tapi sayang juga seratus ribu untuk pulang doang. Akhirnya gw sampai ke rumah dengan waktu molor dari perkiraan, dan dengan pindah-pindah angkutan umum. Salah satu yang gw naiki adalah bis Transitas (not that Trans the busway). Kalian yang berbau-bau Depok-Bekasi pasti akrab dengan bis ini :-)

Dulu waktu kuliah (dan awal-awal kerja, sebelum kos) gw sering naik bis seperti ini, tapi sekarang gw syok banget. Bisnya penuh, kebanyakan berdiri berdesak-desakan, bau pula (ada bau kotoran, WTF?), pokoknya menderita banget deh. Gw sedih, kok standar hidup kita bisa serendah ini ya? Kok kita mau ya (menerima) standar hidup seperti ini?

Kemudian gw ingat soal obrolan mengenai cewek bensin, cewek yang (hanya) pacaran dengan cowok yang punya (dan bawa) kendaraan (motor, mobil, bajaj juga?). Dulu gw berpikir, “Murahan banget tuh cewek.” Tapi setelah pengalaman kemarin, gw jadi berpikir, “Kalo gw jadi cewek, gw juga akan nyari cowok yang punya mobil.” Hehe..

No wonder gw jomblo, soalnya gw ga punya mobil, hehe (dad's car doesn't count). Ini dilema juga. Gw ga mau beli karena “sayang duit”. For various reasons, gw memilih kos ketimbang jalan dari rumah (even if I'm driving my own car) sehingga utilisasi kendaraan yang gw beli akan rendah. Hanya dua jenis orang yang membeli barang mahal namun jarang digunakan: either he's very rich or very stupid. I'm not very rich and I don't want to be stupid.

So, no car, no woman? Sounds fair to me. Lagipula, gw ga harus beli kambing untuk makan sate kambing kan? :-)

Untuk cewek: Gw ga menyarankan kalian jadi "cewek bensin". Hanya saja, kalian harus mencari cowok dengan "standar yang lebih tinggi". Kamu ga bisa hidup hanya dengan cinta. Love is something and money is not everything, but without money, you can't buy anything and might make your love nothing.

6 comments:

  1. wah,
    kalau bisa, menjadi lah orang yang 'pelaku' daripada 'pendapat', gw lebih respek sama yang 'pelaku'.
    I mean like this, cewe yang hanya 'pendapat' lelaki dengan atribut, masih lebih dihormati adalah cewe yg bisa membuat 'lelaki'.
    jauhilah cewe 'pendapat', karena dia adalah cost center. dekatilah cewe 'pelaku'. ciri2nya adalah:
    -cewe pelaku akan sering memberikan bagi cerita,
    - cewe pendapat akan sering memberikan pertanyaan.
    walaupun sama-sama merupakan perhatian.
    berlainan dengan cowo,
    jadi cowo terhadap cewe, harus jadi pendapat. cewe sangat suka dengan persaingan, sangat suka dilempar pertanyaan. karena hal itu akan membuat dia berusaha meningkatkan nilai dirinya.

    ReplyDelete
  2. nv jadi inget, salah satu temen cewe nv penah bilang gini "masa mau ke Bandung naik 'cinta'? kapan nyampeknya?". nv jadi mikir, kan masih banyak kendaraan (termasuk kaki bisa jadi kendaraan). klo kt bener2 sayang sama cowo kita, mau ke Bandung jalan kaki, nv mau2 aja, klo capek kan bisa minta digendong, itu justru buat kita makin sayang sama pasangan kita. Sebaliknya klo cowo kita bawa motor, trus ada cowo yang ngedektin bawa mobil cowok yang bawa motor di tinggalin, klo ada yang ngedeketin cowo bawa pesawat pribadi cowo yang bawa mobil di tinggalin..mau sampai kapan..??kan ga setiap hari kita mau ke Bandung (lho...apa hubungannya...).
    cerita diatas adalah fiktif belaka, jika ada kesamaan karakteristik, tokoh, dan lokasi, itu adalah hal yang tidak kami rekayasa.hehehe

    ReplyDelete
  3. Novi, makanya diakhir posting gw menulis:
    Gw ga menyarankan kalian jadi "cewek bensin". Hanya saja, kalian harus mencari cowok dengan "standar yang lebih tinggi".

    Jangan hanya karena "cinta", kamu melupakan common sense-mu.

    Selamat berburu cinta :-)

    ReplyDelete
  4. standrt yang lebih tinggi..
    lupakan command sense..
    ga juga kok ka..

    PROTOKOL KEHIDUPAN(Bukan Kriptografi atau Steganografi apalagi watermarking) ..but...natural. .

    protokol 1 :

    kondisi : co ganteng bawa mobil mewah..
    ce bilang : waahhhh KEREN ABIS tuh co..
    kondisi : co jelek bawa mobil mewah..
    ce bilang : waahhhh mobil majikan kok dibawa..

    protokol 2 :

    kondisi : co ganteng pendiam..
    ce bilang : waahhh coooolllll()
    kondisi : co jelek pendiam..
    ce bialng : waahhh ga' gaul amat tuh co..

    protokol 3 :

    kondisi : co ganteng nangis..
    ce bialng : itu mah biasa..semua orang juga punya sisi lembut kan...?
    kondisi : co jelek nangis..
    ce bilang : cengeng banget siy jadi co..

    Habis baca ini ada 2 kemungkinan yang co lakuin,..
    1. Senyum2 ndiri..karena ngerasain indahnya dunia....
    2. Yang ngerasain kejamnya dunia..langsung nyari tali jemuran..truz gantung diri di kamar kosan..(semoga aja ga ada ya..wakakakak)

    Ka Thomas ndak da maxud opo-opo...Yang ka Thomas laku'in pasti yang nomor 1. pastinya,,just kidding..(but it's real)B-)

    selamat berburu cinta juga...^_^

    ReplyDelete

Looking for my geek side?