Gw bingung sama cewek. Mereka plin-plan banget. Beberapa kasus yang gw temui (not necessarily my own experience):
"Lain kali menelponnya jangan sampai terlalu malam ya, supaya tidurmu cukup." Eh, besoknya, pas mau udahan, dibilang, "Kamu bosen ya bicara sama aku?"
"Aku ga suka film Indonesia ah," sewaktu ditanya mau nonton apa. Begitu diajak nonton film asing lima menit kemudian, "Itu aja deh (sambil menunjuk poster Kutunggu Jandamu)."
"Aku ga suka kamu terlalu gombal," ketika dipuji. "Kok kamu ga muji aku, kamu lagi deket sama cewek lain ya," ketika besoknya sang cowok menahan diri untuk ga memuji.
"Kamu brengsek (dsb, terlalu kasar untuk ditulis)." Besoknya, "Sabtu jadi datang ya? Aku kangen."
"Kalau jalan sama aku, pakai celana pendek aja supaya santai." Minggu depan ketika jalan bareng ke tempat yang sama, "Kok pakai celana pendek?"
"Aku mau kok nemenin kamu ke rumah temanmu." Dua hari kemudian ketika diajak ke rumah sahabat sang cowok, "Aku ga mau kesana ah. Nonton aja yuk!"
Serba salah juga. Kalau terlalu tegas, langsung diprotes, "Kamu ribet amat sih."
Saturday, December 13, 2008
Tuesday, December 09, 2008
Saatnya merayakan korupsi
Hari ini, 9 Desember 2008, diperingati sebagai Hari Korupsi sedunia. Gw dan jutaan rakyat Indonesia lain yang peduli dengan "Indonesia yang lebih baik" memperingati hari ini dengan penuh sukacita. Seperti kita ketahui, belakangan ini semakin banyak koruptor yang ditangkap. Ini seperti seorang diri menguras kolam renang di Waterbom dengan gayung. Nevertheless it has to be done.
FYI, gw selalu tertarik mengikuti tindak tanduk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Setiap gw lihat berita tentang mereka di KOMPAS, pasti gw baca. Keren eui, seperti di film.
Biasanya orang nge-fans sama artis atau klub bola, tapi gw nge-fans sama lembaga pemerintah :D Mungkin ga penting ya, tapi gw kagum dan salut sama mereka. Sempet berpikir untuk melamar kesitu, tapi ga jadi setelah melihat kualifikasinya (I'm not qualified). Yang lucu lagi, gw sering mendoakan mereka supaya selalu dimudahkan pekerjaannya.
Sebelum KPK, gw selalu skeptis dengan negara gw. They give me hope for a better government.
Anyway, dari semua "jenis" korupsi, gw paling sebal sama korupsi dana penanggulangan bencana. Sepertinya orang-orang itu udah ga punya otak ga punya nurani juga. Atau mungkin hatinya ditaruh di pantat. Orang lagi susah kok dibikin tambah susah.
FYI, gw selalu tertarik mengikuti tindak tanduk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Setiap gw lihat berita tentang mereka di KOMPAS, pasti gw baca. Keren eui, seperti di film.
Biasanya orang nge-fans sama artis atau klub bola, tapi gw nge-fans sama lembaga pemerintah :D Mungkin ga penting ya, tapi gw kagum dan salut sama mereka. Sempet berpikir untuk melamar kesitu, tapi ga jadi setelah melihat kualifikasinya (I'm not qualified). Yang lucu lagi, gw sering mendoakan mereka supaya selalu dimudahkan pekerjaannya.
Sebelum KPK, gw selalu skeptis dengan negara gw. They give me hope for a better government.
Anyway, dari semua "jenis" korupsi, gw paling sebal sama korupsi dana penanggulangan bencana. Sepertinya orang-orang itu udah ga punya otak ga punya nurani juga. Atau mungkin hatinya ditaruh di pantat. Orang lagi susah kok dibikin tambah susah.
Friday, December 05, 2008
Selingkuh belum tentu karena banyak pilihan
Barusan gw dapat tweet dari Karina mengenai blog entry tentang kesetiaan dan perselingkuhan. Yang menulis adalah Pandji Pragiwaksono, penyiar HRFM. Gw mo komentar ah..
Gw cenderung setuju dengan tulisan itu. Semakin banyak pilihan, umumnya semakin besar kemungkinan seseorang untuk selingkuh. Perhatikan bahwa kata "umumnya" dan "kemungkinan" gw tulis miring. Sayangnya Pandji lupa menulis 1 hal lagi: faktor internal--faktor yang menurut gw kontribusinya justru terbesar.
Seperti apa faktor internal itu? Dari pengalaman gw menjadi partner selingkuhan (halah) beberapa orang, antara lain:
Ketidakpuasan terhadap pasangan (biasanya faktor badaniah atau ekonomi). "Ini yang terbaik yang bisa gw dapat. Yah, dari pada ga ada."
Perhatian yang kurang dari pasangan. "Suami gw tajir banget, dia pikir perhatiannya yang kurang bisa dikompensasi dengan uang."
Perhatian yang justru berlebihan dari pasangan. "Cowok gw posesif banget. Masak gw sama sekali ga boleh punya teman cowok."
Menggampangkan perselingkuhan. "ATM BII dong. Asal Tau Mainnya, Berselingkuh Itu Indah."
Jenuh dengan pasangan, tapi ga berniat (atau ga berani) untuk mengakhirinya. "Cowok gw setia dan baik kok. Tapi ya itu, gw pengen ngerasain deket sama bad boy."
Secara kebetulan, kebanyakan cewek yang menjadikan gw partner selingkuh mereka justru merupakan "cewek baik-baik". Ini bisa jadi karena "setiap orang punya sisi nakal" atau memang gw yang keterlaluan brengseknya sehingga cewek baik-baik bisa selingkuh sama gw :D
Anyway, just a sidenote, gw kenal seorang cewek cantik yang pekerjaannya di bidang hospitality ("menjual senyum"). Hampir setiap hari ada yang mengajak kenalan, bahkan sering menawari pekerjaan dan memberi tip yang besar (hampir setara gaji gw per jam, hiks), tapi dia tetap setia.
Terus terang gw agak merinding dengan kesetiaannya, jadi gw lebih suka menganggap dia "bodoh" atau "terlalu cuek" :) (sungguh, beruntung banget cowoknya) Tapi gw selalu bilang ke dia, "Manfaatkanlah cowok yang mau dimanfaatkan. Jangan pernah menolak rejeki." Hehe..
Gw cenderung setuju dengan tulisan itu. Semakin banyak pilihan, umumnya semakin besar kemungkinan seseorang untuk selingkuh. Perhatikan bahwa kata "umumnya" dan "kemungkinan" gw tulis miring. Sayangnya Pandji lupa menulis 1 hal lagi: faktor internal--faktor yang menurut gw kontribusinya justru terbesar.
Seperti apa faktor internal itu? Dari pengalaman gw menjadi partner selingkuhan (halah) beberapa orang, antara lain:
Ketidakpuasan terhadap pasangan (biasanya faktor badaniah atau ekonomi). "Ini yang terbaik yang bisa gw dapat. Yah, dari pada ga ada."
Perhatian yang kurang dari pasangan. "Suami gw tajir banget, dia pikir perhatiannya yang kurang bisa dikompensasi dengan uang."
Perhatian yang justru berlebihan dari pasangan. "Cowok gw posesif banget. Masak gw sama sekali ga boleh punya teman cowok."
Menggampangkan perselingkuhan. "ATM BII dong. Asal Tau Mainnya, Berselingkuh Itu Indah."
Jenuh dengan pasangan, tapi ga berniat (atau ga berani) untuk mengakhirinya. "Cowok gw setia dan baik kok. Tapi ya itu, gw pengen ngerasain deket sama bad boy."
Secara kebetulan, kebanyakan cewek yang menjadikan gw partner selingkuh mereka justru merupakan "cewek baik-baik". Ini bisa jadi karena "setiap orang punya sisi nakal" atau memang gw yang keterlaluan brengseknya sehingga cewek baik-baik bisa selingkuh sama gw :D
Anyway, just a sidenote, gw kenal seorang cewek cantik yang pekerjaannya di bidang hospitality ("menjual senyum"). Hampir setiap hari ada yang mengajak kenalan, bahkan sering menawari pekerjaan dan memberi tip yang besar (hampir setara gaji gw per jam, hiks), tapi dia tetap setia.
Terus terang gw agak merinding dengan kesetiaannya, jadi gw lebih suka menganggap dia "bodoh" atau "terlalu cuek" :) (sungguh, beruntung banget cowoknya) Tapi gw selalu bilang ke dia, "Manfaatkanlah cowok yang mau dimanfaatkan. Jangan pernah menolak rejeki." Hehe..
Saturday, November 08, 2008
Congratulations America!
Seperti kita ketahui bersama, beberapa hari yang lalu Amerika telah memilih presidennya. Selamat untuk Barack Obama atas terpilihnya beliau sebagai presiden Amerika Serikat menggantikan George W. Bush.
Sudah menjadi "konsensus" bahwa kebanyakan warga Indonesia, termasuk gw, cenderung menyukai Obama ketimbang pesaingnya dari partai Republik, John McCain. Sudah umum pula alasannya cenderung emosional, karena beliau "bukan 100% bule", "bukan penerus Bush", "multi-kultural" dan pernah menghabiskan masa kecil di Indonesia. Tentu saja, terlepas dari alasan-alasan emosional tadi, beliau memang seorang president-material.
Yang menarik lagi, McCain secara kesatria mengakui kekalahannya dan bahkan memberikan dukungan kepada Obama. KOMPAS hari ini sempat menyindir elit politik kita untuk meniru sikap legowo McCain. It begs me two questions: Separah itukah kita? Mengapa?
Soal parah, ya memang parah. Gw pernah membaca berita tentang mantan presiden kita yang "berkampanye diam-diam" di suatu daerah. Ketika penduduk disitu berkeluh kesah, beliau malah menjawab (kurang lebih), "Salah sendiri kenapa ga pilih saya." What the f*ck? Jawaban tolol macam apa itu! Kemana aja dia waktu jadi presiden?
Soal alasannya, terus terang gw ga tau. Mungkin sistem pemilihan kita integritasnya diragukan, sehingga "kalah" bukan berarti "tidak menang", tetapi "sesajennya/sogokannya kurang". Kalau demikian, kenapa ga memperbaiki sistemnya? Well, sistem yang korup bisa jadi menguntungkan untuk beberapa orang. A system without integrity can be easily bought.
Sudah menjadi "konsensus" bahwa kebanyakan warga Indonesia, termasuk gw, cenderung menyukai Obama ketimbang pesaingnya dari partai Republik, John McCain. Sudah umum pula alasannya cenderung emosional, karena beliau "bukan 100% bule", "bukan penerus Bush", "multi-kultural" dan pernah menghabiskan masa kecil di Indonesia. Tentu saja, terlepas dari alasan-alasan emosional tadi, beliau memang seorang president-material.
Yang menarik lagi, McCain secara kesatria mengakui kekalahannya dan bahkan memberikan dukungan kepada Obama. KOMPAS hari ini sempat menyindir elit politik kita untuk meniru sikap legowo McCain. It begs me two questions: Separah itukah kita? Mengapa?
Soal parah, ya memang parah. Gw pernah membaca berita tentang mantan presiden kita yang "berkampanye diam-diam" di suatu daerah. Ketika penduduk disitu berkeluh kesah, beliau malah menjawab (kurang lebih), "Salah sendiri kenapa ga pilih saya." What the f*ck? Jawaban tolol macam apa itu! Kemana aja dia waktu jadi presiden?
Soal alasannya, terus terang gw ga tau. Mungkin sistem pemilihan kita integritasnya diragukan, sehingga "kalah" bukan berarti "tidak menang", tetapi "sesajennya/sogokannya kurang". Kalau demikian, kenapa ga memperbaiki sistemnya? Well, sistem yang korup bisa jadi menguntungkan untuk beberapa orang. A system without integrity can be easily bought.
Sunday, November 02, 2008
I AM NOT A GAY
I really don't want to write about this, but I'm at my wit's end and I think it's necessary that I make the statement explicit: I AM NOT A GAY.
Gw ga ngerti kenapa banyak cowok gay yang "salah target" dengan gw. Di tempat dugem, di kolam renang, di Friendster, arrgh! What is wrong with you people???
This is stupid, but I have to write this because more and more gay are sending me invites and "inappropriate" messages. I have no problem having friends with a gay, in fact, I have some friends who are gay.
I respect everybody's "sexual preferences". I don't care if you envy younger or older women, same gender, dogs, cats, whatever. But I only do romance (and sexual activities) with women. REAL women.
Jika kalian cowok normal dan pernah mengirim gw pesan atau e-mail tapi ga gw bales, kemungkinan gw terlalu "parno" dan terlanjur berpikir macam-macam. Untuk itu gw minta maaf :D
Gw ga ngerti kenapa banyak cowok gay yang "salah target" dengan gw. Di tempat dugem, di kolam renang, di Friendster, arrgh! What is wrong with you people???
This is stupid, but I have to write this because more and more gay are sending me invites and "inappropriate" messages. I have no problem having friends with a gay, in fact, I have some friends who are gay.
I respect everybody's "sexual preferences". I don't care if you envy younger or older women, same gender, dogs, cats, whatever. But I only do romance (and sexual activities) with women. REAL women.
Jika kalian cowok normal dan pernah mengirim gw pesan atau e-mail tapi ga gw bales, kemungkinan gw terlalu "parno" dan terlanjur berpikir macam-macam. Untuk itu gw minta maaf :D
Saturday, October 25, 2008
Pengalaman buruk di Bali
Selama 5 hari kemarin (19-23 Oktober 2008) gw menghabiskan waktu di Bali. Ini adalah pertama kalinya gw ke Bali dan pertama kalinya gw pergi sendiri ke tempat yang jauh. Banyak kisah yang gw alami disana.
Pertama yang buruk dulu. Ceritanya begini.
Karena kuatir dengan anak sulungnya (gw), Papa menghubungi temannya yang orang Bali (anggap saja Om Made) agar ada yang mengantar gw selama disana. Berhubung sedang di Jawa, Om Made menghubungi temannya (anggap saja Eka) di Bali untuk "mengurusi" gw. Selama di Bali gw diantar oleh Gede, beliau adalah temannya Eka. Singkatnya, selama di Bali gw diantar (sewa mobil) oleh Gede yang temannya Eka yang temannya Om Made yang temannya Papa.
Dari awal gw sudah bertanya ke Om Made, "Saya harus bayar berapa (untuk Gede nanti)?" Dan seperti kebanyakan orang Timur, beliau menjawab, "Terserah Thomas." Akhirnya gw bayar 200 ribu per hari (untuk waktu kurang lebih 6 jam). Gw berasumsi itu "tidak merugikan" (pikiran gw adalah, meski dibantu teman, gw jangan menyusahkan, paling ga gw bayar bensin dan "uang makan" dia).
Ternyata di hari ketiga gw diberitahu Gede bahwa gw harus bayar 350 ribu/hari. Kalian bisa bayangkan betapa gw merasa ditipu! Ini seperti kalian makan di restoran yang direkomendasikan seorang teman (yang bilang, "Kamu bayarnya terserah, pemiliknya sahabat aku kok"), namun setelah makan harganya "digetok".
Gw ga masalah mengeluarkan uang segitu, yang jadi masalah adalah harusnya dia bilang dari awal. Terus terang, kalau tau harganya segitu, gw akan menggunakan mobil dari hotel, karena sewanya bisa dari pagi dan mobilnya lebih bagus. Kalau sudah berbicara profesional, wajar kan gw make the best of my money?
Terus terang ini sangat mengganggu liburan gw disana. Gw kapok menghubungi mereka lagi. Untungnya gw kenalan dengan beberapa orang Bali yang baik hati. Gw akan ceritakan di lain waktu.
Oh ya, masukan untuk yang ingin ke Bali: transportasi sangat mahal (kecuali mungkin sewa motor). Persiapkan rutemu dengan matang.
Pertama yang buruk dulu. Ceritanya begini.
Karena kuatir dengan anak sulungnya (gw), Papa menghubungi temannya yang orang Bali (anggap saja Om Made) agar ada yang mengantar gw selama disana. Berhubung sedang di Jawa, Om Made menghubungi temannya (anggap saja Eka) di Bali untuk "mengurusi" gw. Selama di Bali gw diantar oleh Gede, beliau adalah temannya Eka. Singkatnya, selama di Bali gw diantar (sewa mobil) oleh Gede yang temannya Eka yang temannya Om Made yang temannya Papa.
Dari awal gw sudah bertanya ke Om Made, "Saya harus bayar berapa (untuk Gede nanti)?" Dan seperti kebanyakan orang Timur, beliau menjawab, "Terserah Thomas." Akhirnya gw bayar 200 ribu per hari (untuk waktu kurang lebih 6 jam). Gw berasumsi itu "tidak merugikan" (pikiran gw adalah, meski dibantu teman, gw jangan menyusahkan, paling ga gw bayar bensin dan "uang makan" dia).
Ternyata di hari ketiga gw diberitahu Gede bahwa gw harus bayar 350 ribu/hari. Kalian bisa bayangkan betapa gw merasa ditipu! Ini seperti kalian makan di restoran yang direkomendasikan seorang teman (yang bilang, "Kamu bayarnya terserah, pemiliknya sahabat aku kok"), namun setelah makan harganya "digetok".
Gw ga masalah mengeluarkan uang segitu, yang jadi masalah adalah harusnya dia bilang dari awal. Terus terang, kalau tau harganya segitu, gw akan menggunakan mobil dari hotel, karena sewanya bisa dari pagi dan mobilnya lebih bagus. Kalau sudah berbicara profesional, wajar kan gw make the best of my money?
Terus terang ini sangat mengganggu liburan gw disana. Gw kapok menghubungi mereka lagi. Untungnya gw kenalan dengan beberapa orang Bali yang baik hati. Gw akan ceritakan di lain waktu.
Oh ya, masukan untuk yang ingin ke Bali: transportasi sangat mahal (kecuali mungkin sewa motor). Persiapkan rutemu dengan matang.
Saturday, October 11, 2008
Benci mendengar berita kemiskinan
Gw ga begitu suka menonton TV. Namun sejak bekerja di rumah, setiap mengambil minum di dapur (dan lewat ruang keluarga) gw sering mendengar berita di TV. Intinya ga jauh-jauh: pertikaian politik, krisis ekonomi, dan yang ga kalah banyaknya: berita (seputar) kemiskinan.
Ibu yang membunuh anak-anaknya lalu bunuh diri, seorang wanita yang kulitnya rusak parah karena salah minum obat, anak kecil yang kepalanya membesar namun ga mendapat mengobatan, anak-anak gadis yang dijual orang tuanya, razia untuk "mengusir" orang-orang yang ingin memperbaiki nasib di Jakarta, dan masih banyak lagi.
Awalnya gw menangis setiap mendengar berita seperti itu, sambil berharap ada orang kaya murah hati yang kebetulan menonton berita lalu tergerak untuk menolong. Namun lama-lama gw muak, benci, marah dengan berita-berita seperti itu.
Gw ingin berita-berita kemiskinan dilenyapkan dari muka bumi! Gw ingin membantu orang-orang itu berhenti disorot kamera karena mereka kini tersenyum dan bangga akan kehadiran mereka di dunia. Gw ingin TV kehabisan bahan berita kemiskinan.
Sekarang gw sadar kenapa gw diberi kebaikan-kebaikan: Supaya gw bisa melakukan hal yang sama ke orang lain.
I tagging this entry so I always remember whom I'm fighting for.
Ibu yang membunuh anak-anaknya lalu bunuh diri, seorang wanita yang kulitnya rusak parah karena salah minum obat, anak kecil yang kepalanya membesar namun ga mendapat mengobatan, anak-anak gadis yang dijual orang tuanya, razia untuk "mengusir" orang-orang yang ingin memperbaiki nasib di Jakarta, dan masih banyak lagi.
Awalnya gw menangis setiap mendengar berita seperti itu, sambil berharap ada orang kaya murah hati yang kebetulan menonton berita lalu tergerak untuk menolong. Namun lama-lama gw muak, benci, marah dengan berita-berita seperti itu.
Gw ingin berita-berita kemiskinan dilenyapkan dari muka bumi! Gw ingin membantu orang-orang itu berhenti disorot kamera karena mereka kini tersenyum dan bangga akan kehadiran mereka di dunia. Gw ingin TV kehabisan bahan berita kemiskinan.
Sekarang gw sadar kenapa gw diberi kebaikan-kebaikan: Supaya gw bisa melakukan hal yang sama ke orang lain.
I tagging this entry so I always remember whom I'm fighting for.
Thursday, October 09, 2008
What my birthdate means
Gw biasanya mengabaikan hal-hal seperti ramalan, arti tanggal lahir, arti shio/zodiak, dsb. Tapi gw lihat isinya sangat mirip dengan gw dan kebetulan bagus-bagus (hehe), jadi gw tulis disini. Inilah karakteristik orang yang lahir pada tanggal 1, 10, 19 atau 28 pada bulan apapun:
You are smart, straight talking, funny, stubborn, hardworking, honest, jealous on competing basis, kind hearted, angry, friendly, authorities and a famous person. Always want to be and regarded as first on people position. Often like to be independent, will never be under others, self confident!
You are most likely to fall in love in the younger age, but will get married when you mature! You are likely to have problems with people who have opposite views and you are most likely to take revenge over your enemies in a long time basis. You are a spender, but you will have a good profession in the future.
If you are guy you will be very popular that everybody will have mental attraction and respect at you. You can go anywhere from the local shop to the heart of the parliament because you are positive and well talented in numerous issues! But in your life you will always have some people who will work hard to bring you & your name down. This is undercover! 'Coz of your smart behavior you will be hated by some people too...
Your family life is very cool, you will have a very nice partner & wonderful children... You are pioneer, independent & original...
Ah... jadi semangat kerja :)
You are smart, straight talking, funny, stubborn, hardworking, honest, jealous on competing basis, kind hearted, angry, friendly, authorities and a famous person. Always want to be and regarded as first on people position. Often like to be independent, will never be under others, self confident!
You are most likely to fall in love in the younger age, but will get married when you mature! You are likely to have problems with people who have opposite views and you are most likely to take revenge over your enemies in a long time basis. You are a spender, but you will have a good profession in the future.
If you are guy you will be very popular that everybody will have mental attraction and respect at you. You can go anywhere from the local shop to the heart of the parliament because you are positive and well talented in numerous issues! But in your life you will always have some people who will work hard to bring you & your name down. This is undercover! 'Coz of your smart behavior you will be hated by some people too...
Your family life is very cool, you will have a very nice partner & wonderful children... You are pioneer, independent & original...
Ah... jadi semangat kerja :)
Wednesday, October 08, 2008
Pulau Seribu
Sabtu dan Minggu kemarin, 4-5 Oktober 2008, gw berwisata ke Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu. Gw ikut paket wisata dari Dolphin Ecotourism sebesar 350 ribu Rupiah. It can be cheaper if you go on your own, but for a holiday package, the price is quite competitive.
Dalam kegiatan dua hari itu gw dan beberapa puluh (sekitar tiga puluhan?) peserta mengikuti snorkling di dua spot, berfoto ria di Pulau Semak Daun lalu mengunjungi tambak ikan dan penangkaran penyu. Ini menyenangkan sekali!
Despite all the fun, ada beberapa hal yang mengganggu namun bukan "kesalahan" panitia. Pertama, airnya kurang jernih. Kata panitia ini akibat arus, sehingga airnya agak keruh. Meski demikian, pemandangan bawah lautnya tetap menakjubkan (soalnya gw belum pernah, hehe).
Kedua, listrik di pulau tempat kami menginap (Pulau Pramuka) hanya aktif dari jam 4 sore sampai jam 6 pagi. Ini sama sekali ga masalah, kecuali Anda bangun kesiangan dan baru sadar ketika mau mandi, airnya ga ada. Yang gw heran, bagaimana pemerintah daerah (pemda) disitu bekerja tanpa listrik?
Ketiga, kami kesulitan mendapatkan makanan "nasi dan kawan-kawannya". Alhasil, selama dua hari berturut-turut gw 3 kali makan mi instan.
Komplain gw ke panitia hanya satu, mereka sepertinya kurang persiapan. Ini juga dikeluhkan beberapa peserta. Overall, semuanya adalah pengalaman yang menyenangkan :)
Oh ya, foto-foto dapat dilihat di album gw di Picasa. Sampai tulisan ini diturunkan (halah kayak surat kabar aja), gw baru meng-upload beberapa puluh foto, masih ada setengah lagi yang perlu dirapikan. Sering-sering mampir aja :)
Dalam kegiatan dua hari itu gw dan beberapa puluh (sekitar tiga puluhan?) peserta mengikuti snorkling di dua spot, berfoto ria di Pulau Semak Daun lalu mengunjungi tambak ikan dan penangkaran penyu. Ini menyenangkan sekali!
Despite all the fun, ada beberapa hal yang mengganggu namun bukan "kesalahan" panitia. Pertama, airnya kurang jernih. Kata panitia ini akibat arus, sehingga airnya agak keruh. Meski demikian, pemandangan bawah lautnya tetap menakjubkan (soalnya gw belum pernah, hehe).
Kedua, listrik di pulau tempat kami menginap (Pulau Pramuka) hanya aktif dari jam 4 sore sampai jam 6 pagi. Ini sama sekali ga masalah, kecuali Anda bangun kesiangan dan baru sadar ketika mau mandi, airnya ga ada. Yang gw heran, bagaimana pemerintah daerah (pemda) disitu bekerja tanpa listrik?
Ketiga, kami kesulitan mendapatkan makanan "nasi dan kawan-kawannya". Alhasil, selama dua hari berturut-turut gw 3 kali makan mi instan.
Komplain gw ke panitia hanya satu, mereka sepertinya kurang persiapan. Ini juga dikeluhkan beberapa peserta. Overall, semuanya adalah pengalaman yang menyenangkan :)
Oh ya, foto-foto dapat dilihat di album gw di Picasa. Sampai tulisan ini diturunkan (halah kayak surat kabar aja), gw baru meng-upload beberapa puluh foto, masih ada setengah lagi yang perlu dirapikan. Sering-sering mampir aja :)
Monday, September 29, 2008
Uploaded lots of pictures
Just for the record, I uploaded some of my photo albums. Foto-fotonya dapat dilihat di Picasa. Beberapa sampel:
Sunday, September 28, 2008
Bagaimana kalau itu pacarmu?
Barusan gw menerima some feedback dari beberapa teman di Multiply mengenai foto-foto kegiatan LSM yang gw hapus karena ada yang keberatan. Gw jadi ingat kejadian berbulan-bulan lalu sewaktu masih punya pacar.
Pacar gw pernah protes karena blog gw "terlalu membicarakan tentang cewek lain" (anggap aja si "A"). Katanya, "Gw iri, kayaknya lo sayang banget ya sama si A, sampai ditulis beberapa kali di blog. Gw aja enggak. Beruntung banget ya dia." Padahal cerita di blog itu berbulan-bulan lalu sebelum gw *kenal* cewek gw!
Gw jelaskan ke dia bahwa gw ga suka menulis hal-hal pacaran-related di blog, kecuali itu cerita sedih. Soalnya gw punya "kebiasaan aneh", tiap kali cerita (ke teman atau blog) pengalaman menyenangkan dengan sang pacar, besoknya justru gw berantem dengan pacar gw. Aneh kan?
Gw juga jelaskan kalau gw ga pernah jadian dengan si A. Eh pacar gw malah sewot, "Kalo gitu kenapa ga lo jadiin aja dia sekarang." Lha, saat PDKT gw tau kami ga cocok, masak mau dipaksa jadian? Lagipula gw udah ga berhubungan lagi dengan si A.
Gw berulang kali bilang, "Itu kan dulu." Tapi pacar gw ga peduli. Akhirnya dia minta gw untuk menghapus entry yang dipermasalahkan. Waduh, jaman reformasi kok kebebasan berbicara gw justru dikekang (padahal itu sudah terjadi pula, seperti gw bilang, itu "kisah lama" yang kebetulan terbaca dia).
Gw ga mau. Gw bilang, "Blog ini adalah catatan hidup gw. Baik atau buruknya suatu entry, itu adalah kisah gw. Belum tentu juga lo akan sama gw terus (sampai nikah). Kalau nanti gw jadian sama cewek lain dan dia minta hal yang sama, bolong-bolong dong blog gw."
Anyway, sejak kejadian itu, pacar gw jadi trauma membaca blog gw. Beberapa lama kemudian kita putus, dan itu sama sekali ga berhubungan dengan kejadian ini.
BTW, kenapa sih kalian cewek ga mengerti soal PAST tense?
Pacar gw pernah protes karena blog gw "terlalu membicarakan tentang cewek lain" (anggap aja si "A"). Katanya, "Gw iri, kayaknya lo sayang banget ya sama si A, sampai ditulis beberapa kali di blog. Gw aja enggak. Beruntung banget ya dia." Padahal cerita di blog itu berbulan-bulan lalu sebelum gw *kenal* cewek gw!
Gw jelaskan ke dia bahwa gw ga suka menulis hal-hal pacaran-related di blog, kecuali itu cerita sedih. Soalnya gw punya "kebiasaan aneh", tiap kali cerita (ke teman atau blog) pengalaman menyenangkan dengan sang pacar, besoknya justru gw berantem dengan pacar gw. Aneh kan?
Gw juga jelaskan kalau gw ga pernah jadian dengan si A. Eh pacar gw malah sewot, "Kalo gitu kenapa ga lo jadiin aja dia sekarang." Lha, saat PDKT gw tau kami ga cocok, masak mau dipaksa jadian? Lagipula gw udah ga berhubungan lagi dengan si A.
Gw berulang kali bilang, "Itu kan dulu." Tapi pacar gw ga peduli. Akhirnya dia minta gw untuk menghapus entry yang dipermasalahkan. Waduh, jaman reformasi kok kebebasan berbicara gw justru dikekang (padahal itu sudah terjadi pula, seperti gw bilang, itu "kisah lama" yang kebetulan terbaca dia).
Gw ga mau. Gw bilang, "Blog ini adalah catatan hidup gw. Baik atau buruknya suatu entry, itu adalah kisah gw. Belum tentu juga lo akan sama gw terus (sampai nikah). Kalau nanti gw jadian sama cewek lain dan dia minta hal yang sama, bolong-bolong dong blog gw."
Anyway, sejak kejadian itu, pacar gw jadi trauma membaca blog gw. Beberapa lama kemudian kita putus, dan itu sama sekali ga berhubungan dengan kejadian ini.
BTW, kenapa sih kalian cewek ga mengerti soal PAST tense?
Foto-foto Sahabat Anak tidak ada lagi
Kemarin malam gw ditelpon oleh pengurus rumah singgah Sahabat Anak di Bekasi. Beliau menyatakan keberatannya atas dipublikasikannya foto-foto yang gw ambil pada acara Jambore Sahabat Anak XII beberapa waktu lalu. Lebih tepatnya, gw menaruh beberapa foto jepretan gw di album pribadi Picasa (yang bisa diliat umum).
Gw terkejut, gw ga pernah diberi tahu sebelumnya kalau itu dilarang. Namun karena beliau kuatir foto-foto yang gw taruh disalahgunakan orang (misalnya meminta sumbangan dengan mengatasnamakan Sahabat Anak), maka dengan senang hati gw menghapus foto-foto tersebut dari Facebook dan Picasa.
Gw ga berpikir bagaimana orang dapat menyalahgunakan foto-foto yang gw ambil, tapi bagaimanapun caranya, menurut gw menggunakan (foto) orang yang kurang beruntung untuk kepentingan pribadi itu perbuatan yang rendah.
Gw terkejut, gw ga pernah diberi tahu sebelumnya kalau itu dilarang. Namun karena beliau kuatir foto-foto yang gw taruh disalahgunakan orang (misalnya meminta sumbangan dengan mengatasnamakan Sahabat Anak), maka dengan senang hati gw menghapus foto-foto tersebut dari Facebook dan Picasa.
Gw ga berpikir bagaimana orang dapat menyalahgunakan foto-foto yang gw ambil, tapi bagaimanapun caranya, menurut gw menggunakan (foto) orang yang kurang beruntung untuk kepentingan pribadi itu perbuatan yang rendah.
Tuesday, September 23, 2008
Sandra Dewi lagi
Well, sebenarnya ini bukan tentang Sandra Dewi aja. Tapi berhubung orang yang nyasar ke blog gw dengan keyword "Sandra Dewi" lumayan banyak, gw sengaja kasih judul itu, hehe (if you are Sandra Dewi and have objection with this, feel free to email me). Sebenarnya ini tentang tren artis ngeblog.
Beberapa waktu lalu gw pernah berkomentar tentang blog Sandra. Waktu itu gw agak sinis, "Paling 1-2 kali nulis udah bosan." I was wrong. Barusan gw liat lagi blognya, ternyata Sandra rajin banget ngeblog. Gw aja kalah, hehe. Namun gw bingung, mengapa perlu ada dua menu "Foto" dan "Photos"?
Nah, ternyata ga hanya Sandra Dewi yang ngeblog. Beberapa selebritis lain juga ikutan, diantaranya Lola Amaria, Nadine Chandrawinata dan Sarah Azhari. Apakah blog mereka bisa hidup terus seperti blog Sandra Dewi? Kita lihat beberapa bulan ke depan.
Beberapa waktu lalu gw pernah berkomentar tentang blog Sandra. Waktu itu gw agak sinis, "Paling 1-2 kali nulis udah bosan." I was wrong. Barusan gw liat lagi blognya, ternyata Sandra rajin banget ngeblog. Gw aja kalah, hehe. Namun gw bingung, mengapa perlu ada dua menu "Foto" dan "Photos"?
Nah, ternyata ga hanya Sandra Dewi yang ngeblog. Beberapa selebritis lain juga ikutan, diantaranya Lola Amaria, Nadine Chandrawinata dan Sarah Azhari. Apakah blog mereka bisa hidup terus seperti blog Sandra Dewi? Kita lihat beberapa bulan ke depan.
Monday, September 22, 2008
Mengambil dari yang berkekurangan
Siapa yang ga kenal Robin Hood? Beliau menjadi pahlawan di Nottinghamshire karena suka merampok orang-orang kaya dan membagikan hartanya ke orang-orang miskin. Sayangnya Robin Hood hanya hidup di dongeng. Di negara gw, kebanyakan justru "merampok" orang-orang miskin untuk memperkaya dirinya sendiri.
Contohnya kasus penipuan arisan di Bandung. Intinya kurang lebih, seseorang brengsek mengiming-imingi orang-orang untuk "menginvestasikan" uang mereka. Ga tanggung-tanggung, dia sukses mengumpulkan uang 4 milyar Rupiah! Namun dia gagal bayar lalu berkilah "uangnya dirampok". Yeah right, gw juga punya 10 milyar tapi dipinjam Harry Potter untuk beli Nimbus 9000 (Nimbus adalah merk sapu terbang di film Harry Potter).
OK, kita bisa bilang, "Tolol kok dipelihara. Salah sendiri kenapa berinvestasi di tempat yang ga jelas." Gw juga sempat berpikir begitu, sampai gw sadar bahwa kebanyakan korban bukan lulusan Sarjana Ekonomi yang paham teori berinvestasi.
Yah, ada peluang maka ada kejahatan. Si brengsek itu melihat peluang (orang-orang yang mudah dibohongi) lalu melakukan kejahatan (menggelapkan uang). Tapi miris aja hati ini, melihat orang-orang yang berkekurangan justru semakin terpuruk. Padahal sebentar lagi Idul Fitri. Ah, dunia ini sungguh ga adil.
Contohnya kasus penipuan arisan di Bandung. Intinya kurang lebih, seseorang brengsek mengiming-imingi orang-orang untuk "menginvestasikan" uang mereka. Ga tanggung-tanggung, dia sukses mengumpulkan uang 4 milyar Rupiah! Namun dia gagal bayar lalu berkilah "uangnya dirampok". Yeah right, gw juga punya 10 milyar tapi dipinjam Harry Potter untuk beli Nimbus 9000 (Nimbus adalah merk sapu terbang di film Harry Potter).
OK, kita bisa bilang, "Tolol kok dipelihara. Salah sendiri kenapa berinvestasi di tempat yang ga jelas." Gw juga sempat berpikir begitu, sampai gw sadar bahwa kebanyakan korban bukan lulusan Sarjana Ekonomi yang paham teori berinvestasi.
Yah, ada peluang maka ada kejahatan. Si brengsek itu melihat peluang (orang-orang yang mudah dibohongi) lalu melakukan kejahatan (menggelapkan uang). Tapi miris aja hati ini, melihat orang-orang yang berkekurangan justru semakin terpuruk. Padahal sebentar lagi Idul Fitri. Ah, dunia ini sungguh ga adil.
Wednesday, September 17, 2008
Menuju Software Freedom Day 2008
Just for the record, gw diundang menjadi pembicara dalam acara Software Freedom Day 2008 di Universitas Indonesia. Acaranya akan berlangsung pada hari Sabtu ini, 20 September 2008. Gw akan mewakili Java User Group Indonesia membawakan topik "Open Source and Java".
Jika Anda mahasiswa, merasa masih mahasiswa atau suka mahasiswa (hayo...) jangan lupa hadir di acara ini. Acaranya gratis kok (judulnya aja Freedom, hehe). Detilnya bisa dilihat di blog Alex.
Jika Anda mahasiswa, merasa masih mahasiswa atau suka mahasiswa (hayo...) jangan lupa hadir di acara ini. Acaranya gratis kok (judulnya aja Freedom, hehe). Detilnya bisa dilihat di blog Alex.
Tuesday, September 16, 2008
Forgetting Sarah Marshall
WARNING: Movie spoiler!
Gw baru selesai nonton film Forgetting Sarah Marshall (2008). Intinya adalah perjuangan seorang cowok melupakan mantannya. Sulit banget buat dia, karena dia seorang cowok yang cengeng dan mantannya seorang aktris terkenal (sehingga wajahnya dimana-mana).
Selama nonton, gw menempatkan diri sebagai Peter (sang tokoh utama, diperankan oleh Jason Segel). Duh, sedih banget. Membayangkan putus dari seorang cewek yang OK banget, dan si cewek jadian dengan seorang rocker yang sedang naik daun. Seems like match made in Heaven, sementara gw cuma ampas.
Untungnya Peter bertemu dengan Rachel (Mila Kunis), seorang resepsionis hotel di Hawaii (she's gorgeous!). Rachel membantu Peter untuk survive, dan akhirnya mereka saling jatuh cinta. Di akhir cerita, Sarah minta balik ke Peter, namun sudah terlambat.
In reality, belum pernah gw putus (atau sedang down) trus ketemu "resepsionis cantik" yang dengan tulus membantu gw bangkit. It's either seseorang yang tulus namun bukan "resepsionis cantik", atau seseorang yang cantik tapi ga tulus dan justru bitchy. Ah, mungkin gw yang salah bergaul. Hehe...
Anyway, for those who think there'll be prince chaming or princess beautiful who will save your day.. Get a life. Mungkin gw terlalu skeptis, tapi di jaman kapitalisme ini, gw ga bisa membiarkan diri gw terombang-ambing oleh perasaan.
Gw baru selesai nonton film Forgetting Sarah Marshall (2008). Intinya adalah perjuangan seorang cowok melupakan mantannya. Sulit banget buat dia, karena dia seorang cowok yang cengeng dan mantannya seorang aktris terkenal (sehingga wajahnya dimana-mana).
Selama nonton, gw menempatkan diri sebagai Peter (sang tokoh utama, diperankan oleh Jason Segel). Duh, sedih banget. Membayangkan putus dari seorang cewek yang OK banget, dan si cewek jadian dengan seorang rocker yang sedang naik daun. Seems like match made in Heaven, sementara gw cuma ampas.
Untungnya Peter bertemu dengan Rachel (Mila Kunis), seorang resepsionis hotel di Hawaii (she's gorgeous!). Rachel membantu Peter untuk survive, dan akhirnya mereka saling jatuh cinta. Di akhir cerita, Sarah minta balik ke Peter, namun sudah terlambat.
In reality, belum pernah gw putus (atau sedang down) trus ketemu "resepsionis cantik" yang dengan tulus membantu gw bangkit. It's either seseorang yang tulus namun bukan "resepsionis cantik", atau seseorang yang cantik tapi ga tulus dan justru bitchy. Ah, mungkin gw yang salah bergaul. Hehe...
Anyway, for those who think there'll be prince chaming or princess beautiful who will save your day.. Get a life. Mungkin gw terlalu skeptis, tapi di jaman kapitalisme ini, gw ga bisa membiarkan diri gw terombang-ambing oleh perasaan.
Saturday, September 13, 2008
Trims sudah mengingatkan, Kek!
Seperti biasa, begitu turun dari bis di Jatibening, gw langsung mencari ojek. Gw bisa hemat 7 ribu Rupiah kalau naik angkot, but given the road condition in Kalimalang, ojek adalah pilihan yang tepat.
Seperti biasa pula, gw berjalan menuju pangkalan ojek dengan pandangan ke aspal. Bukan apa-apa, gw ga tega melihat wajah-wajah mengharap para tukang ojek yang mangkal disitu. Strategi gw adalah berjalan dengan arah sembarang (yang pasti menuju pangkalan ojek dong), lalu setelah kelihatan roda motor, gw lihat ke depan. Kalau memang ojek, gw naik. Dengan begitu gw ga merasa "bersalah" karena memilih "tukang ojek X dan bukan tukang ojek Y".
Namun lain dari biasanya, tukang ojek yang gw pilih adalah seorang kakek-kakek. Ya, seorang manula. Sempat merasa ga enak karena kuatir "menyusahkan" beliau, akhirnya gw naik juga. Lebih ga enak lagi kalau gara-gara itu rejekinya jadi batal.
Selama di perjalanan, pikiran gw penuh dengan berbagai hal. Bagaimana kalau kakeknya tiba-tiba ambruk? Gw kan ga bisa naik motor! Hehe, norak banget ya gw...
Ga begitu sih. Sebenarnya gw jadi termenung. Ga tau urutannya gimana, di pikiran gw penuh dengan rasa penasaran terhadap sang kakek dan tentang hidup gw sendiri. "Kenapa si kakek bisa sampai mengojek? Kemana anak-anaknya?"
Kemudian gw melihat diri gw sendiri. Gw langsung teringat hal-hal baik yang gw punya: keluarga yang gw cintai, teman-teman yang baik, rejeki yang berkecukupan, panca indera yang lengkap, udara yang menyegarkan, cuaca yang cerah... DEG... Dada gw terasa sesak, banyak sekali hal-hal indah yang gw alami... Hal-hal penting (udara itu penting lho) yang selalu gw peroleh (namun gw anggap "biasa")... Kenapa gw masih suka mengeluh?
Ga lama kemudian gw sampai di rumah. Dari percakapan singkat dengan sang kakek, gw mengetahui bahwa beliau punya tujuh anak dan beberapa cucu (I stop counting, too many of them). Mengojek adalah pekerjaan sambilannya selain menjadi satpam.
Dari pembawaan sang kakek yang riang, gw merasakan beliau menikmati yang dilakukannya. Setiap orang memang harus berusaha lebih baik lagi, namun apa pun yang ada di hadapan kita sekarang, perlu kita syukuri dan kita jalani dengan riang, bukan begitu?
Seperti biasa pula, gw berjalan menuju pangkalan ojek dengan pandangan ke aspal. Bukan apa-apa, gw ga tega melihat wajah-wajah mengharap para tukang ojek yang mangkal disitu. Strategi gw adalah berjalan dengan arah sembarang (yang pasti menuju pangkalan ojek dong), lalu setelah kelihatan roda motor, gw lihat ke depan. Kalau memang ojek, gw naik. Dengan begitu gw ga merasa "bersalah" karena memilih "tukang ojek X dan bukan tukang ojek Y".
Namun lain dari biasanya, tukang ojek yang gw pilih adalah seorang kakek-kakek. Ya, seorang manula. Sempat merasa ga enak karena kuatir "menyusahkan" beliau, akhirnya gw naik juga. Lebih ga enak lagi kalau gara-gara itu rejekinya jadi batal.
Selama di perjalanan, pikiran gw penuh dengan berbagai hal. Bagaimana kalau kakeknya tiba-tiba ambruk? Gw kan ga bisa naik motor! Hehe, norak banget ya gw...
Ga begitu sih. Sebenarnya gw jadi termenung. Ga tau urutannya gimana, di pikiran gw penuh dengan rasa penasaran terhadap sang kakek dan tentang hidup gw sendiri. "Kenapa si kakek bisa sampai mengojek? Kemana anak-anaknya?"
Kemudian gw melihat diri gw sendiri. Gw langsung teringat hal-hal baik yang gw punya: keluarga yang gw cintai, teman-teman yang baik, rejeki yang berkecukupan, panca indera yang lengkap, udara yang menyegarkan, cuaca yang cerah... DEG... Dada gw terasa sesak, banyak sekali hal-hal indah yang gw alami... Hal-hal penting (udara itu penting lho) yang selalu gw peroleh (namun gw anggap "biasa")... Kenapa gw masih suka mengeluh?
Ga lama kemudian gw sampai di rumah. Dari percakapan singkat dengan sang kakek, gw mengetahui bahwa beliau punya tujuh anak dan beberapa cucu (I stop counting, too many of them). Mengojek adalah pekerjaan sambilannya selain menjadi satpam.
Dari pembawaan sang kakek yang riang, gw merasakan beliau menikmati yang dilakukannya. Setiap orang memang harus berusaha lebih baik lagi, namun apa pun yang ada di hadapan kita sekarang, perlu kita syukuri dan kita jalani dengan riang, bukan begitu?
Friday, September 12, 2008
Bekerja di Rumah
Udah semingguan ini gw officially menganggur. Oh wait, barusan gw cek definisi Pengangguran di Internet: Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Gw ga sedang mencari pekerjaan (quite the contrary, kerjaan gw banyak), so let's call my status: Bekerja di rumah.
Ah, bekerja di rumah.. impian banyak orang. Kelihatannya hidup indah banget ya? Sayangnya ga begitu. Semingguan ini jadwal gw (dan gw sendiri) justru berantakan karena berusaha menyesuaikan diri.
Seperti kebanyakan geek, gw terbiasa menghabiskan weekend dengan belajar atau bekerja (side job atau project "I wanna do it because it's cool"). Bekerja di luar jam kantor, bagi kebanyakan geek, adalah mengasyikkan. Mereka bisa mengerjakan hal-hal yang mereka inginkan (instead apa yang disuruh atasan di kantor).
Seperti kebanyakan geek juga, gw sering berpikir, "Alangkah indahnya jika gw bisa melakukan ini setiap hari (setel lagu "Imagine"-nya John Lennon disini). Sekarang itu kejadian, setiap hari adalah weekend (baca: tidak di kantor). Terus terang, lama-lama ini membuat gw bosan.
Don't get me wrong, I do like working like this. Jam kerja yang fleksibel, bayaran yang tinggi (dan per jam!), Internet yang cepat (ketimbang di kantor), hemat 4 jam perjalanan (kalau ga kos), makanan bergizi dan teratur, bisa bangun siang, ga perlu mandi (ups!), bisa setel musik keras-keras, bisa bergadang tiap hari, pokoknya seru banget!
Sayangnya, kalau ga hati-hati, gw bisa terjerumus jadi pengangguran beneran. Semingguan kemarin hidup gw udah berantakan (kerjaan sih selesai, tapi gw sering jadi kalong sehingga fisik gw deteriorating), gw anggap itu bagian dari pembelajaran. Sejauh ini, solusi terbaik menurut gw adalah membuat jadwal dan patuh terhadap jadwal itu.
Today's important task: Make a schedule.
Ah, bekerja di rumah.. impian banyak orang. Kelihatannya hidup indah banget ya? Sayangnya ga begitu. Semingguan ini jadwal gw (dan gw sendiri) justru berantakan karena berusaha menyesuaikan diri.
Seperti kebanyakan geek, gw terbiasa menghabiskan weekend dengan belajar atau bekerja (side job atau project "I wanna do it because it's cool"). Bekerja di luar jam kantor, bagi kebanyakan geek, adalah mengasyikkan. Mereka bisa mengerjakan hal-hal yang mereka inginkan (instead apa yang disuruh atasan di kantor).
Seperti kebanyakan geek juga, gw sering berpikir, "Alangkah indahnya jika gw bisa melakukan ini setiap hari (setel lagu "Imagine"-nya John Lennon disini). Sekarang itu kejadian, setiap hari adalah weekend (baca: tidak di kantor). Terus terang, lama-lama ini membuat gw bosan.
Don't get me wrong, I do like working like this. Jam kerja yang fleksibel, bayaran yang tinggi (dan per jam!), Internet yang cepat (ketimbang di kantor), hemat 4 jam perjalanan (kalau ga kos), makanan bergizi dan teratur, bisa bangun siang, ga perlu mandi (ups!), bisa setel musik keras-keras, bisa bergadang tiap hari, pokoknya seru banget!
Sayangnya, kalau ga hati-hati, gw bisa terjerumus jadi pengangguran beneran. Semingguan kemarin hidup gw udah berantakan (kerjaan sih selesai, tapi gw sering jadi kalong sehingga fisik gw deteriorating), gw anggap itu bagian dari pembelajaran. Sejauh ini, solusi terbaik menurut gw adalah membuat jadwal dan patuh terhadap jadwal itu.
Today's important task: Make a schedule.
Sunday, August 24, 2008
Kemang Eleven
For the record, I just uploaded some pictures of a farewell party I held in my kos-kosan in Kemang. Gila, ga nyangka ternyata acaranya heboh banget. Selama ini gw jarang ketemu sama mereka (gw hanya kenal sepertiga), justru saat perpisahan kemarin gw baru kenalan :(
Seperti kalian ketahui, tanggal 20 kemarin seharusnya hari terakhir gw bekerja. Karena itu dua minggu yang lalu gw mengadakan farewell party di kos (hari terakhir gw kos adalah tanggal 13). Oh ya, "Kemang Eleven" maksudnya kos-kosan di Kemang nomor 11 :)
Foto-fotonya ada disini: http://www.new.facebook.com/album.php?aid=31166&l=c3bfe&id=624427205.
Seperti kalian ketahui, tanggal 20 kemarin seharusnya hari terakhir gw bekerja. Karena itu dua minggu yang lalu gw mengadakan farewell party di kos (hari terakhir gw kos adalah tanggal 13). Oh ya, "Kemang Eleven" maksudnya kos-kosan di Kemang nomor 11 :)
Foto-fotonya ada disini: http://www.new.facebook.com/album.php?aid=31166&l=c3bfe&id=624427205.
Thursday, August 21, 2008
Kontrak 2 minggu
Astaga, sudah 1 bulan lebih sejak gw terakhir menulis disini. Lots of things have changed. Anyway, the most significant thing is, my contract ended yesterday, tapi sekarang diperpanjang lagi. Hanya untuk dua minggu. Isn't cute? :-)
Sebenarnya gw agak malas memperpanjang kontrak, karena kerjaan gw sekarang cenderung less challenging dan gw merasa being overpaid. Mungkin gw orang bodoh yang ga tau diuntung, tapi gw ga suka bekerja dibayar mahal untuk pekerjaan yang bisa dilakukan orang lain dengan gaji 1/5 gaji gw. I can't lower my rate, I have standard.
Untungnya CIO gw adalah orang yang sangat toleran. Beliau setuju memperpanjang kontrak gw hanya dua minggu. Kita berdua sama-sama untung. Gw bisa cepat-cepat menganggur, perusahaan bisa cepat-cepat rilis. Sebagai ucapan terima kasih, I will work overtime unpaid :-)
Sejujurnya, bekerja disini sangat menyenangkan. Belajar banyak hal baru, waktu kerja yang fleksibel (gw sering cuti sewaktu masih konsultan freelance di sebuah perusahaan telekomunikasi besar), teman-teman yang menyenangkan. Intinya, my company is a healthy fast growing media company, penuh jiwa muda dan menyenangkan. Tertarik untuk apply?
Sayangnya gw belum siap berkomitmen. I'm still happy being single. Halah, kok jadi kayak percintaan?
FYI, gw bukan orang kaya yang ga butuh uang lho! Salah satu adik gw masih kuliah dan kedua orang tua gw sudah pensiun. I'm paying everything. Melihat hal ini, tentu wajar sahabat gw menganggap gw gila, "Punya tanggungan banyak kok menolak rejeki. Sok idealis lo!"
Kemana gw setelah ini? I dunno. We all have great stories waiting to be written, tinggal menunggu waktu saja. I have other plans, tapi untuk kesejahteraan keluarga, seperti biasa gw serahkan ke Beliau yang ga pernah absen mengurus kita. That's why I never worried.
BTW, gw minta maaf untuk seorang teman yang mengajak gw terlibat dalam sebuah proyek perbankan. You have a very cool and challenging project. But I can't leave a ship unguided, not with my name in it.
Sebenarnya gw agak malas memperpanjang kontrak, karena kerjaan gw sekarang cenderung less challenging dan gw merasa being overpaid. Mungkin gw orang bodoh yang ga tau diuntung, tapi gw ga suka bekerja dibayar mahal untuk pekerjaan yang bisa dilakukan orang lain dengan gaji 1/5 gaji gw. I can't lower my rate, I have standard.
Untungnya CIO gw adalah orang yang sangat toleran. Beliau setuju memperpanjang kontrak gw hanya dua minggu. Kita berdua sama-sama untung. Gw bisa cepat-cepat menganggur, perusahaan bisa cepat-cepat rilis. Sebagai ucapan terima kasih, I will work overtime unpaid :-)
Sejujurnya, bekerja disini sangat menyenangkan. Belajar banyak hal baru, waktu kerja yang fleksibel (gw sering cuti sewaktu masih konsultan freelance di sebuah perusahaan telekomunikasi besar), teman-teman yang menyenangkan. Intinya, my company is a healthy fast growing media company, penuh jiwa muda dan menyenangkan. Tertarik untuk apply?
Sayangnya gw belum siap berkomitmen. I'm still happy being single. Halah, kok jadi kayak percintaan?
FYI, gw bukan orang kaya yang ga butuh uang lho! Salah satu adik gw masih kuliah dan kedua orang tua gw sudah pensiun. I'm paying everything. Melihat hal ini, tentu wajar sahabat gw menganggap gw gila, "Punya tanggungan banyak kok menolak rejeki. Sok idealis lo!"
Kemana gw setelah ini? I dunno. We all have great stories waiting to be written, tinggal menunggu waktu saja. I have other plans, tapi untuk kesejahteraan keluarga, seperti biasa gw serahkan ke Beliau yang ga pernah absen mengurus kita. That's why I never worried.
BTW, gw minta maaf untuk seorang teman yang mengajak gw terlibat dalam sebuah proyek perbankan. You have a very cool and challenging project. But I can't leave a ship unguided, not with my name in it.
Wednesday, July 16, 2008
Malikat pencabut nyawanya thomas
Apa reaksi Anda ketika menerima invitation dari seseorang dengan nickname “malikat pencabut nyawanya {namaAnda}”? Gambar di atas adalah screenshot invitation Multiply.com dari seseorang ber-nickname “malikat pencabut nyawanya thomas”. Thomas Wiradikusuma adalah nama gw.
Disclaimer: The following entry is NOT sarcasm. I'm just writing it the fun way.
Reaksi gw? Gw mengernyitkan alis karena “malikat” adalah ejaan yang salah, seharusnya “malaikat”. Well, terus terang reaksi gw ga hanya itu, apalagi sang “malikat” juga menulis beberapa komentar cukup ofensif di salah satu (yang gw tau) entry blog gw. Don't ask me kenapa komentarnya lebih dari satu, mungkin dia baru ingat untuk menambahkan (things tend to go wrong when you're emotional, can't blame him/her).
Anyway, hal pertama yang gw pikirkan adalah: mengapa? Let's do some analysis.
P.S.: Dalam salah satu komentarnya, sang “malikat” berkata kalau gw munafik (ultimately related to girls). If you ask any of my friends, they will say, “Thomas tuh berani ngomong ke cewek yang baru dia kenal kalau dia seksi, dan herannya dia ga digampar.” Gw ga pernah takut menunjukkan “kebrengsekan” gw ke cewek, dimana munafiknya?
Disclaimer: The following entry is NOT sarcasm. I'm just writing it the fun way.
Reaksi gw? Gw mengernyitkan alis karena “malikat” adalah ejaan yang salah, seharusnya “malaikat”. Well, terus terang reaksi gw ga hanya itu, apalagi sang “malikat” juga menulis beberapa komentar cukup ofensif di salah satu (yang gw tau) entry blog gw. Don't ask me kenapa komentarnya lebih dari satu, mungkin dia baru ingat untuk menambahkan (things tend to go wrong when you're emotional, can't blame him/her).
Anyway, hal pertama yang gw pikirkan adalah: mengapa? Let's do some analysis.
- Gw mungkin pernah berbuat salah sama sang “malikat”. Kalau memang demikian, gw minta maaf. If you happen to be the guy/girl with the aforementioned nickname, please send me a private message so I can personally apologize. Gw berterima kasih kepada sang “malikat” karena telah mengingatkan gw.
- Kalau gw bukan siapa-siapa, ga akan ada yang repot-repot membuat account di Multiply.com dengan nickname “malikat pencabut nyawanya thomas”. It has my name in it! Gw berterima kasih kepada sang “malikat” karena menganggap gw seseorang yang penting.
- Mama teriak-teriak ketika gw berbuat salah, mantan-mantan gw ngambek ketika gw berbuat salah. Everybody have their own way of expressing dislike, tak terkecuali sang “malikat”. Gw memang agak kaget dengan cara penyampaiannya, tapi sama sekali ga tersinggung. Gw justru terharu, in today's world yang kebanyakan serba manipulatif, ada orang asing (dalam artian, gw ga kenal) yang peduli dengan gw.
- Kalau Anda pernah membuka blog gw di blogspot.com, Anda tau Misi Hidup gw tertulis dengan jelas. Menjadi sukses (secara finansial dan non-finansial) dengan integritas (ga menipu, ga menusuk orang dari belakang, ga munafik, dapat diandalkan) dan memberi nilai bagi sekeliling gw.
P.S.: Dalam salah satu komentarnya, sang “malikat” berkata kalau gw munafik (ultimately related to girls). If you ask any of my friends, they will say, “Thomas tuh berani ngomong ke cewek yang baru dia kenal kalau dia seksi, dan herannya dia ga digampar.” Gw ga pernah takut menunjukkan “kebrengsekan” gw ke cewek, dimana munafiknya?
Tuesday, July 15, 2008
Kualitas rendah, pelanggan yang (di)salah(kan)?
Belakangan ini sering ada pemadaman bergilir dari PLN. Alasannya karena kapasitas mereka yang ga seimbang dengan konsumsi. Kok lucu ya?
Yang namanya (per)usaha(an) pasti senang kalau banyak permintaan. Semakin tinggi permintaan, semakin besar pemasukan, semakin lebar senyum direksi. Ini kok aneh?
Beginilah kombinasi orang-orang payah + monopoli. Orang-orang payah saja ga akan membuat kita pusing, dengan mudah kita dapat pindah ke lain hati (misalnya pindah provider listrik). Monopoli juga masih lebih baik, banyak perusahaan yang jelas-jelas memonopoli, tapi kita tetap puas. Tapi kalau keduanya digabungkan, ya seperti ini.
Yang namanya (per)usaha(an) pasti senang kalau banyak permintaan. Semakin tinggi permintaan, semakin besar pemasukan, semakin lebar senyum direksi. Ini kok aneh?
Beginilah kombinasi orang-orang payah + monopoli. Orang-orang payah saja ga akan membuat kita pusing, dengan mudah kita dapat pindah ke lain hati (misalnya pindah provider listrik). Monopoli juga masih lebih baik, banyak perusahaan yang jelas-jelas memonopoli, tapi kita tetap puas. Tapi kalau keduanya digabungkan, ya seperti ini.
Tuesday, July 01, 2008
Wish List 2008 In Review, Part I
Melanjutkan tradisi yang sudah gw lakukan sejak beberapa waktu lalu, berikut ini “status” Wish List 2008 gw.
Maintain balance in my Life Balance
Life Balance is a list of priorities to guide me through the days. Idealnya, sekarang gw ga pernah lagi mengalami “Gw ga punya waktu”. In reality, it didn't work that way. Gw harap setengah tahun ke depan akan lebih baik. Not done yet.
Buy new glasses or contact lenses
I bought contact lenses. Not much of an enjoyment. Gw akui gw jarang memakainya karena “prosedur”-nya yang ribet. Nevertheless... checked.
Buy SLR digital camera
I bought a Canon EOS 400D and took photography course in Darwis. You can see my shots in Picasa. Sayangnya gw belum pandai membagi waktu sehingga kegiatan yang sangat menyenangkan ini (fotografi) mulai jarang gw lakukan, akibatnya kemampuan gw ya segitu-segitu aja. Harapan: lebih sering hunting foto khususnya ke tempat-tempat yang eksotis. Partially checked.
Bring up wiradikusuma.com
Saat ini masih sekedar my personal and professional blog aggregator. Beberapa waktu lalu website-nya sempat menjadi spam target sehingga dimatikan host provider gw karena dinilai “memakan terlalu banyak CPU resource”. Kok begitu sih? Harusnya dia melawan spam-nya dong, jangan malah merugikan pelanggan. Payah, sekarang malah gw ga bisa menggunakan fitur emailnya. Tahun depan gw pindah provider ah. Partially checked.
Buy new notebook
Said no more, I even bought a MacBook! Checked.
Escalate career
Sekarang gw Systems Architect dan sedang mengerjakan proyek yang sangat ambisius (masih agak menyesal kenapa gw masuk telat sehingga ga ikut menentukan initial blueprint). Gw juga masih JUG Leader dan life is good. Puas? Tentu tidak. Semangat!!! Harapan: lebih sering membaca buku dan bisa berkarir dan berkarya lebih baik lagi. Partially checked.
Catatan: “Puas” tidak sama dengan “bersyukur”. Gw selalu bersyukur bahkan ketika melihat cewek sexy di jalan.
Help my family better utilize the computer
Gw masih belum sempat membantu Papa menggunakan email, menulis blog atau mencari informasi di Internet. Gw juga belum membantu Mama doing more advanced tasks seperti menggunakan scanner atau membakar CD. Tapi... rumah gw sekarang sudah menjadi Hot Spot sehingga Mama dan adik-adik gw bisa puas main Internet. Partially checked.
Give more attention to my family
I love you Mom, Dad, sisters! Agak sulit dijelaskan, tapi semuanya mulai berjalan seperti yang gw harapkan. Partially checked.
Go to Padang with my family on a vacation
Belum ketemu saat yang tepat. Not done yet.
Renovate house
Rumah gw sekarang sedang dalam proses renovasi. Partially checked.
Learn another foreign language
Belum ada waktu (dan belum ada kebutuhan untuk itu). Not done yet.
Masih ada beberapa lagi, tapi sekarang cukup ini dulu. Capek ngetiknya :D Dari 11 Wish, ada 3 yang belum sama sekali, 2 sudah tercapai dan sisanya progressing. Not bad. Semangat!!!
Maintain balance in my Life Balance
Life Balance is a list of priorities to guide me through the days. Idealnya, sekarang gw ga pernah lagi mengalami “Gw ga punya waktu”. In reality, it didn't work that way. Gw harap setengah tahun ke depan akan lebih baik. Not done yet.
Buy new glasses or contact lenses
I bought contact lenses. Not much of an enjoyment. Gw akui gw jarang memakainya karena “prosedur”-nya yang ribet. Nevertheless... checked.
Buy SLR digital camera
I bought a Canon EOS 400D and took photography course in Darwis. You can see my shots in Picasa. Sayangnya gw belum pandai membagi waktu sehingga kegiatan yang sangat menyenangkan ini (fotografi) mulai jarang gw lakukan, akibatnya kemampuan gw ya segitu-segitu aja. Harapan: lebih sering hunting foto khususnya ke tempat-tempat yang eksotis. Partially checked.
Bring up wiradikusuma.com
Saat ini masih sekedar my personal and professional blog aggregator. Beberapa waktu lalu website-nya sempat menjadi spam target sehingga dimatikan host provider gw karena dinilai “memakan terlalu banyak CPU resource”. Kok begitu sih? Harusnya dia melawan spam-nya dong, jangan malah merugikan pelanggan. Payah, sekarang malah gw ga bisa menggunakan fitur emailnya. Tahun depan gw pindah provider ah. Partially checked.
Buy new notebook
Said no more, I even bought a MacBook! Checked.
Escalate career
Sekarang gw Systems Architect dan sedang mengerjakan proyek yang sangat ambisius (masih agak menyesal kenapa gw masuk telat sehingga ga ikut menentukan initial blueprint). Gw juga masih JUG Leader dan life is good. Puas? Tentu tidak. Semangat!!! Harapan: lebih sering membaca buku dan bisa berkarir dan berkarya lebih baik lagi. Partially checked.
Catatan: “Puas” tidak sama dengan “bersyukur”. Gw selalu bersyukur bahkan ketika melihat cewek sexy di jalan.
Help my family better utilize the computer
Gw masih belum sempat membantu Papa menggunakan email, menulis blog atau mencari informasi di Internet. Gw juga belum membantu Mama doing more advanced tasks seperti menggunakan scanner atau membakar CD. Tapi... rumah gw sekarang sudah menjadi Hot Spot sehingga Mama dan adik-adik gw bisa puas main Internet. Partially checked.
Give more attention to my family
I love you Mom, Dad, sisters! Agak sulit dijelaskan, tapi semuanya mulai berjalan seperti yang gw harapkan. Partially checked.
Go to Padang with my family on a vacation
Belum ketemu saat yang tepat. Not done yet.
Renovate house
Rumah gw sekarang sedang dalam proses renovasi. Partially checked.
Learn another foreign language
Belum ada waktu (dan belum ada kebutuhan untuk itu). Not done yet.
Masih ada beberapa lagi, tapi sekarang cukup ini dulu. Capek ngetiknya :D Dari 11 Wish, ada 3 yang belum sama sekali, 2 sudah tercapai dan sisanya progressing. Not bad. Semangat!!!
Monday, June 30, 2008
Tentang Menolong Sesama
Beberapa waktu lalu gw membaca email di suatu mailing list, isinya ajakan berpartisipasi untuk suatu acara sosial. I can't tell the details yet, yang pasti, Sabtu minggu lalu gw hadir di briefing-nya. Disitu gw menawarkan diri untuk ikut mencari dana.
Mekanisme pencarian dananya sebagai berikut: Gw diberikan sebuah buku "kuitansi" (looks like one). Setiap lembar bernilai sepuluh ribu Rupiah. Gw hanya minta 50 lembar, terus terang gw agak skeptis.
Beberapa hari kemudian gw mulai mencari dana ke teman-teman di kantor. To my surprise, mereka semua SANGAT BERSEMANGAT UNTUK MEMBANTU, beberapa bahkan "membeli" lebih dari selembar. Gw sangat terharu. Bahkan teman yang biasanya pelit kali ini sangat pemurah. Hanya dalam dua hari, seluruh lembar habis.
Saat itu gw berpikir soal orang yang suka memanfaatkan kebaikan orang lain. Bagi kalian yang bekerja di daerah Sudirman, pernah dimintai uang oleh wanita muda yang mengaku kecopetan atau lupa bawa uang? Menurut gw perbuatan seperti itu sangat hina. Seorang pelacur lebih baik karena dia (secara teknis) bertransaksi "sah"--supply and demand, sedangkan penipu-penipu seperti wanita muda itu memanfaatkan kebaikan orang lain untuk kepentingannya sendiri.
Gw hanya berharap orang-orang seperti itu sadar. Oh ya, ini termasuk kalian yang "menjual" gelandangan, pengungsi dan korban bencana dengan kedok pengumpulan dana dan LSM. Please don't give NGOs a bad name.
Mekanisme pencarian dananya sebagai berikut: Gw diberikan sebuah buku "kuitansi" (looks like one). Setiap lembar bernilai sepuluh ribu Rupiah. Gw hanya minta 50 lembar, terus terang gw agak skeptis.
Beberapa hari kemudian gw mulai mencari dana ke teman-teman di kantor. To my surprise, mereka semua SANGAT BERSEMANGAT UNTUK MEMBANTU, beberapa bahkan "membeli" lebih dari selembar. Gw sangat terharu. Bahkan teman yang biasanya pelit kali ini sangat pemurah. Hanya dalam dua hari, seluruh lembar habis.
Saat itu gw berpikir soal orang yang suka memanfaatkan kebaikan orang lain. Bagi kalian yang bekerja di daerah Sudirman, pernah dimintai uang oleh wanita muda yang mengaku kecopetan atau lupa bawa uang? Menurut gw perbuatan seperti itu sangat hina. Seorang pelacur lebih baik karena dia (secara teknis) bertransaksi "sah"--supply and demand, sedangkan penipu-penipu seperti wanita muda itu memanfaatkan kebaikan orang lain untuk kepentingannya sendiri.
Gw hanya berharap orang-orang seperti itu sadar. Oh ya, ini termasuk kalian yang "menjual" gelandangan, pengungsi dan korban bencana dengan kedok pengumpulan dana dan LSM. Please don't give NGOs a bad name.
Tuesday, June 24, 2008
Teaser for my upcoming book
Beberapa waktu lalu gw pernah mengatakan bahwa gw sedang menulis buku. Untuk memotivasi diri gw sendiri supaya bukunya cepat selesai (dan kalian supaya mau beli, hehe). Mulai hari ini sampai beberapa waktu ke depan gw akan memberikan snippet dari isi bukunya. Ini yang pertama:
Terlalu banyak pilihan di Java
NetBeans atau Eclipse? JBoss, Glassfish atau Geronimo? JSF, Wicket, Struts, RIFE atau bla-bla-bla? Phyew, banyak sekali. Tenang saja, dengan banyaknya pilihan, proses kreatif Anda tidak terbatas. Buku ini ditulis untuk membantu Anda memutuskan teknologi yang tepat. Proses memilih di Java sedikit lebih baik ketimbang memilih wakil di parlemen yang tidak Anda kenal.
Sunday, June 22, 2008
Mengarang itu mudah, tapi menulis tidak
Pernah dengar buku berjudul "Mengarang Itu Gampang" karya Arswendo Atmowiloto? Gw setuju, mengarang memang gampang. Dari bangun tidur sampai tidur lagi kita sudah terbiasa mengarang.
Telat masuk kantor, mengarang ketika ditanya alasannya. Ditelpon teman tapi malas ngobrol, mengarang lagi. Ketemu klien, masih mengarang. Nonton film bersama pacar tapi duit lagi cekak, mengarang lagi. Jika mengarang begitu gampang, begitu alamiah, mengapa sulit sekali mengungkapkannya dalam tulisan?
Saat ini gw sedang menulis buku. Belum tau mau dijuduli apa, belum tau kapan selesai. Bagaimana mau selesai, wong hanya menulis sehari dalam seminggu, dan seharian itu baru jadi dua halaman!
Benar kata orang. Menulis buku technical itu sulit, lebih sulit lagi kalau target audience-nya pemula, karena harus hati-hati dalam menyampaikan konsep.
Telat masuk kantor, mengarang ketika ditanya alasannya. Ditelpon teman tapi malas ngobrol, mengarang lagi. Ketemu klien, masih mengarang. Nonton film bersama pacar tapi duit lagi cekak, mengarang lagi. Jika mengarang begitu gampang, begitu alamiah, mengapa sulit sekali mengungkapkannya dalam tulisan?
Saat ini gw sedang menulis buku. Belum tau mau dijuduli apa, belum tau kapan selesai. Bagaimana mau selesai, wong hanya menulis sehari dalam seminggu, dan seharian itu baru jadi dua halaman!
Benar kata orang. Menulis buku technical itu sulit, lebih sulit lagi kalau target audience-nya pemula, karena harus hati-hati dalam menyampaikan konsep.
Saturday, June 21, 2008
Standar Hidup dan Cewek Bensin
Biasanya setiap Jumat begitu pulang kantor gw langsung ke Bekasi. Semenjak ikut fitness, gw suka pulang Sabtu siang (seharusnya pagi, tapi gw telat bangun) karena Jumatnya workout. So it's either go home or workout in Friday. Nah, kemarin gw pulang ke Bekasi setelah workout (dan beres-beres kamar kos), jadinya gw pulang malam.
To my surprise, susah banget mendapat bisnya. Sempat berpikir untuk naik taksi (there were plenty of them at that time), tapi sayang juga seratus ribu untuk pulang doang. Akhirnya gw sampai ke rumah dengan waktu molor dari perkiraan, dan dengan pindah-pindah angkutan umum. Salah satu yang gw naiki adalah bis Transitas (not that Trans the busway). Kalian yang berbau-bau Depok-Bekasi pasti akrab dengan bis ini :-)
Dulu waktu kuliah (dan awal-awal kerja, sebelum kos) gw sering naik bis seperti ini, tapi sekarang gw syok banget. Bisnya penuh, kebanyakan berdiri berdesak-desakan, bau pula (ada bau kotoran, WTF?), pokoknya menderita banget deh. Gw sedih, kok standar hidup kita bisa serendah ini ya? Kok kita mau ya (menerima) standar hidup seperti ini?
Kemudian gw ingat soal obrolan mengenai cewek bensin, cewek yang (hanya) pacaran dengan cowok yang punya (dan bawa) kendaraan (motor, mobil, bajaj juga?). Dulu gw berpikir, “Murahan banget tuh cewek.” Tapi setelah pengalaman kemarin, gw jadi berpikir, “Kalo gw jadi cewek, gw juga akan nyari cowok yang punya mobil.” Hehe..
No wonder gw jomblo, soalnya gw ga punya mobil, hehe (dad's car doesn't count). Ini dilema juga. Gw ga mau beli karena “sayang duit”. For various reasons, gw memilih kos ketimbang jalan dari rumah (even if I'm driving my own car) sehingga utilisasi kendaraan yang gw beli akan rendah. Hanya dua jenis orang yang membeli barang mahal namun jarang digunakan: either he's very rich or very stupid. I'm not very rich and I don't want to be stupid.
So, no car, no woman? Sounds fair to me. Lagipula, gw ga harus beli kambing untuk makan sate kambing kan? :-)
Untuk cewek: Gw ga menyarankan kalian jadi "cewek bensin". Hanya saja, kalian harus mencari cowok dengan "standar yang lebih tinggi". Kamu ga bisa hidup hanya dengan cinta. Love is something and money is not everything, but without money, you can't buy anything and might make your love nothing.
To my surprise, susah banget mendapat bisnya. Sempat berpikir untuk naik taksi (there were plenty of them at that time), tapi sayang juga seratus ribu untuk pulang doang. Akhirnya gw sampai ke rumah dengan waktu molor dari perkiraan, dan dengan pindah-pindah angkutan umum. Salah satu yang gw naiki adalah bis Transitas (not that Trans the busway). Kalian yang berbau-bau Depok-Bekasi pasti akrab dengan bis ini :-)
Dulu waktu kuliah (dan awal-awal kerja, sebelum kos) gw sering naik bis seperti ini, tapi sekarang gw syok banget. Bisnya penuh, kebanyakan berdiri berdesak-desakan, bau pula (ada bau kotoran, WTF?), pokoknya menderita banget deh. Gw sedih, kok standar hidup kita bisa serendah ini ya? Kok kita mau ya (menerima) standar hidup seperti ini?
Kemudian gw ingat soal obrolan mengenai cewek bensin, cewek yang (hanya) pacaran dengan cowok yang punya (dan bawa) kendaraan (motor, mobil, bajaj juga?). Dulu gw berpikir, “Murahan banget tuh cewek.” Tapi setelah pengalaman kemarin, gw jadi berpikir, “Kalo gw jadi cewek, gw juga akan nyari cowok yang punya mobil.” Hehe..
No wonder gw jomblo, soalnya gw ga punya mobil, hehe (dad's car doesn't count). Ini dilema juga. Gw ga mau beli karena “sayang duit”. For various reasons, gw memilih kos ketimbang jalan dari rumah (even if I'm driving my own car) sehingga utilisasi kendaraan yang gw beli akan rendah. Hanya dua jenis orang yang membeli barang mahal namun jarang digunakan: either he's very rich or very stupid. I'm not very rich and I don't want to be stupid.
So, no car, no woman? Sounds fair to me. Lagipula, gw ga harus beli kambing untuk makan sate kambing kan? :-)
Untuk cewek: Gw ga menyarankan kalian jadi "cewek bensin". Hanya saja, kalian harus mencari cowok dengan "standar yang lebih tinggi". Kamu ga bisa hidup hanya dengan cinta. Love is something and money is not everything, but without money, you can't buy anything and might make your love nothing.
Thursday, June 19, 2008
Firefox 3
Quoted from an article in detikcom: “Sampai sejauh ini, Mozila Firefox masih terus menguntit Internet Explorer sebagai browser paling favorit.” (translation: So far, Mozila Firefox is still catching up with Internet Explorer as the most favorite browser.)
Yeah right. IE comes preinstalled in every Windows, which is installed in more than 90% PC (I consider Mac a PC). You don't favor IE, you take it for granted.
Anyway, just downloaded and installed a copy of FF3 yesterday. It rocks! I had used the Beta version for a while yet still surprised to the cool features it has. Oh, and it's Leopard-friendly too.
Can't wait to see the 64-bit version for Mac.
Yeah right. IE comes preinstalled in every Windows, which is installed in more than 90% PC (I consider Mac a PC). You don't favor IE, you take it for granted.
Anyway, just downloaded and installed a copy of FF3 yesterday. It rocks! I had used the Beta version for a while yet still surprised to the cool features it has. Oh, and it's Leopard-friendly too.
Can't wait to see the 64-bit version for Mac.
Wednesday, June 18, 2008
Telur Ayam, Kos dan Fitness
Ada apa dengan telur ayam, kos dan fitness? Bagi gw mereka berhubungan. Baru-baru ini gw ikut fitness, otomatis nafsu makan bertambah. Sayangnya gw kos, sehingga ga ada makanan gratis dan bergizi dari mama tercinta, padahal jatah makan gw seperti kuli. Karena workout, jatah makan gw seperti kuli yang workout, dobel.
Untuk mencegah kanker*, gw berinisiatif untuk makan telur ayam. Karena gw ga bisa bertelur dan ibu kos ga mengijinkan gw bertelur ayam, eh, memelihara ayam petelur, maka gw membawa selusin telur ayam dari rumah (mumpung diantar ke kos pakai mobil).
Rencananya, telur-telur itu akan gw rebus di kos, menggunakan kompor bersama yang merupakan fasilitas kos. FYI, kos-kosan gw terdiri dari empat tower (halah, kayak apartemen aja), dimana masing-masing dapat jatah satu kompor. Sialnya, gasnya habis, dan anak-anak kos hanya mau patungan refill di akhir bulan. Jadilah telur-telur itu menganggur di kamar. Itu sejak seminggu yang lalu.
Kuatir telur-telur itu menetas karena suhu kamar yang panas, gw berpikir untuk ke kos teman gw yang berbeda tower. Ide gw, gw akan masak di tower dia pura-puranya in behalf of her. Sebenarnya gw ga begitu kenal dia, hanya kebetulan teman satu kantor tapi lain divisi. Demi misi sosial mencegah lahirnya ayam-ayam yatim piatu, gw akhirnya ke kos dia.
Better than my plan, dia meminjami gw kompor listrik. Akhirnya gw rebus deh beberapa telur di kamar kos, sambil memikirkan alasan kalau-kalau listrik satu kos mati karena gw. Untungnya hal itu ga terjadi.
Trims ya Anggi, besok pinjam lagi ya kompornya!
*Kanker n. [kan.ker] Dalam pengertian sebenarnya: makanan di luar bisa jadi menggunakan minyak jelantah campur oli (sedang hangat dikupas di media massa), ini sangat membahayakan kesehatan. Dalam pengertian konotatif juga: Kantong Kering alias cekak.
Untuk mencegah kanker*, gw berinisiatif untuk makan telur ayam. Karena gw ga bisa bertelur dan ibu kos ga mengijinkan gw bertelur ayam, eh, memelihara ayam petelur, maka gw membawa selusin telur ayam dari rumah (mumpung diantar ke kos pakai mobil).
Rencananya, telur-telur itu akan gw rebus di kos, menggunakan kompor bersama yang merupakan fasilitas kos. FYI, kos-kosan gw terdiri dari empat tower (halah, kayak apartemen aja), dimana masing-masing dapat jatah satu kompor. Sialnya, gasnya habis, dan anak-anak kos hanya mau patungan refill di akhir bulan. Jadilah telur-telur itu menganggur di kamar. Itu sejak seminggu yang lalu.
Kuatir telur-telur itu menetas karena suhu kamar yang panas, gw berpikir untuk ke kos teman gw yang berbeda tower. Ide gw, gw akan masak di tower dia pura-puranya in behalf of her. Sebenarnya gw ga begitu kenal dia, hanya kebetulan teman satu kantor tapi lain divisi. Demi misi sosial mencegah lahirnya ayam-ayam yatim piatu, gw akhirnya ke kos dia.
Better than my plan, dia meminjami gw kompor listrik. Akhirnya gw rebus deh beberapa telur di kamar kos, sambil memikirkan alasan kalau-kalau listrik satu kos mati karena gw. Untungnya hal itu ga terjadi.
Trims ya Anggi, besok pinjam lagi ya kompornya!
*Kanker n. [kan.ker] Dalam pengertian sebenarnya: makanan di luar bisa jadi menggunakan minyak jelantah campur oli (sedang hangat dikupas di media massa), ini sangat membahayakan kesehatan. Dalam pengertian konotatif juga: Kantong Kering alias cekak.
Tuesday, June 17, 2008
L-Men
If you've been following my posts, you know that I recently joined a gym near my office. It's been two weeks since my enrollment, and I'm happy to say I've seen some improvements in my biceps :-)
To boost my progress, yesterday I bought a huge pack of L-Men Gain Mass. Not that I'm too skinny, but another 5-10kg won't hurt, will it? I need bigger muscle to build.
Anybody willing to share their experience with L-Men? I will update my blog bi-weekly regarding my progress, don't worry ;-)
To boost my progress, yesterday I bought a huge pack of L-Men Gain Mass. Not that I'm too skinny, but another 5-10kg won't hurt, will it? I need bigger muscle to build.
Anybody willing to share their experience with L-Men? I will update my blog bi-weekly regarding my progress, don't worry ;-)
Monday, June 16, 2008
Pameran Komputer: SPG, t-cash, MORE
Sabtu kemarin gw datang ke pameran komputer di Jakarta Convention Center. Seperti tren belakangan ini, pamerannya bersebelahan dengan pameran ponsel (Indonesia Cellular Show).
Meskipun gw seorang geek, sebenarnya gw malas datang ke pameran komputer. Judulnya sih "pameran" (expo/exhibition), tapi mayoritas diisi dengan jualan, padahal masuknya bayar. Makanya gw hanya datang kalau mau beli sesuatu :D
Anyway, gw kesana karena diajak seorang kolega di kantor lama, yah hitung-hitung nostalgia. Sayangnya yang datang hanya seorang. Weks, jadi gw keluar lima ribu (excluding transportation costs) hanya untuk melihat SPG? I usually get more for free ;-)
Untungnya gw melihat beberapa barang bagus (bukan SPG-nya, meski mereka juga bagus). Salah satunya, gw berkesempatan melihat t-cash, produk mobile payment dari Telkomsel.
Seperti biasa, SPG-nya ga mengerti apa-apa soal produknya, so I ended up asking to their superordinate. Esensinya, t-cash memungkinkan kita mendepositkan uang di Telkomsel, lalu menggunakan ponsel (dengan kartu Telkomsel) untuk melakukan pembayaran di merchant rekanan mereka. Saat ini partnernya baru Indomaret (dan beberapa entitas lain yang ga signifikan).
Teknologinya pure SMS, nothing rocket science. Sayangnya, menurut gw, t-cash memiliki paling ga dua cacat:
Selain itu gw juga melihat MORE (Mobile Rewards Exchange), sebuah produk dari inTouch. Esensinya, MORE adalah sebuah sistem poin dan program yang di-install di ponsel (cool application, Symbian-based). Poin yang terkumpul dapat ditukar dengan produk dan layanan dari berbagai perusahaan yang tergabung dalam MORE Alliance.
Poinnya didapat dari transaksi dengan rekanan MORE, misalnya Nokia Indonesia (you get points when you buy cellphone). Konsepnya mirip dengan sebuah produk yang dulu pernah gw lihat (di Indonesia juga), tapi tidak menggunakan SMS. Entah bagaimana kabar produk itu sekarang.
Gw juga melihat SMS Sempro, sebuah aplikasi SMS Center. Sangat menarik jika dilihat dari harga, sayang Windows-based. Hmm... peluang bisnis nih untuk membuat aplikasi yang versi Web dan berjalan ga hanya di Windows :-) Oh ya, related to bulk SMS, gw sempat bertanya di booth XL soal Corporate Solutions mereka. Sekali lagi SPG-nya ga mengerti apa-apa. Payahnya lagi, manajer marketingnya juga bingung ketika gw tanya detil produknya (I didn't go technical).
Disitu juga ada pembagian brosur "Professional JAVA Programming" dari sebuah lembaga pelatihan. Sangat menarik. Ada juga carihp.com, sebuah website baru untuk panduan membeli ponsel. Website-nya lumayan cantik, namun lebih baik lagi kalau Ajax-enabled dan ditambah beberapa enhancements. Gw juga melihat brosur sebuah website a'la PayPal, yang sayangnya ga sempat gw lihat produknya (couldn't find the booth).
Gw ga lama berada di pameran, sehingga ga banyak yang bisa dikomentari. Yang membuat gw penasaran, kenapa ada Satria Baja Hitam di pameran?
Meskipun gw seorang geek, sebenarnya gw malas datang ke pameran komputer. Judulnya sih "pameran" (expo/exhibition), tapi mayoritas diisi dengan jualan, padahal masuknya bayar. Makanya gw hanya datang kalau mau beli sesuatu :D
Anyway, gw kesana karena diajak seorang kolega di kantor lama, yah hitung-hitung nostalgia. Sayangnya yang datang hanya seorang. Weks, jadi gw keluar lima ribu (excluding transportation costs) hanya untuk melihat SPG? I usually get more for free ;-)
Untungnya gw melihat beberapa barang bagus (bukan SPG-nya, meski mereka juga bagus). Salah satunya, gw berkesempatan melihat t-cash, produk mobile payment dari Telkomsel.
Seperti biasa, SPG-nya ga mengerti apa-apa soal produknya, so I ended up asking to their superordinate. Esensinya, t-cash memungkinkan kita mendepositkan uang di Telkomsel, lalu menggunakan ponsel (dengan kartu Telkomsel) untuk melakukan pembayaran di merchant rekanan mereka. Saat ini partnernya baru Indomaret (dan beberapa entitas lain yang ga signifikan).
Teknologinya pure SMS, nothing rocket science. Sayangnya, menurut gw, t-cash memiliki paling ga dua cacat:
- You have to reveal your cellphone number to the cashier. Lots of people don't want to share their number to strangers.
- The transaction flow involves user typing some cryptic numbers given by the cashier, send it using SMS/USSD, waiting for the response AND showing the reponse back to the cashier. It's quite a long duration (and have lots of people waiting behind you). What if the SMS is pending?
Selain itu gw juga melihat MORE (Mobile Rewards Exchange), sebuah produk dari inTouch. Esensinya, MORE adalah sebuah sistem poin dan program yang di-install di ponsel (cool application, Symbian-based). Poin yang terkumpul dapat ditukar dengan produk dan layanan dari berbagai perusahaan yang tergabung dalam MORE Alliance.
Poinnya didapat dari transaksi dengan rekanan MORE, misalnya Nokia Indonesia (you get points when you buy cellphone). Konsepnya mirip dengan sebuah produk yang dulu pernah gw lihat (di Indonesia juga), tapi tidak menggunakan SMS. Entah bagaimana kabar produk itu sekarang.
Gw juga melihat SMS Sempro, sebuah aplikasi SMS Center. Sangat menarik jika dilihat dari harga, sayang Windows-based. Hmm... peluang bisnis nih untuk membuat aplikasi yang versi Web dan berjalan ga hanya di Windows :-) Oh ya, related to bulk SMS, gw sempat bertanya di booth XL soal Corporate Solutions mereka. Sekali lagi SPG-nya ga mengerti apa-apa. Payahnya lagi, manajer marketingnya juga bingung ketika gw tanya detil produknya (I didn't go technical).
Disitu juga ada pembagian brosur "Professional JAVA Programming" dari sebuah lembaga pelatihan. Sangat menarik. Ada juga carihp.com, sebuah website baru untuk panduan membeli ponsel. Website-nya lumayan cantik, namun lebih baik lagi kalau Ajax-enabled dan ditambah beberapa enhancements. Gw juga melihat brosur sebuah website a'la PayPal, yang sayangnya ga sempat gw lihat produknya (couldn't find the booth).
Gw ga lama berada di pameran, sehingga ga banyak yang bisa dikomentari. Yang membuat gw penasaran, kenapa ada Satria Baja Hitam di pameran?
Friday, June 13, 2008
Bos Pengemis
Barusan gw baca sebuah artikel berjudul "Bos Pengemis Tinggal Nikmati Hidup". Gw senang sekaligus sedih. Senang karena... well, siapa sih yang ga bahagia melihat orang lain sukses?
Tapi gw juga sedih, hal ini menjadi pengakuan bahwa "pengemis adalah profesi." Banggakah Anda jika orang lain berinteraksi dengan Anda hanya karena kasihan?
"Yang penting halal," ujarnya mantap.
Yeah right. People give you money because they think you need it (to sustain your life). Ini namanya memanfaatkan belas kasihan orang.
Kalau kata orang, "Di kota, kalau gengsi ga makan." Tapi menurut gw, gengsi (baca: harga diri) tetap diperlukan. Gengsi, bila diarahkan dengan baik, bisa menjadi pemacu untuk mencapai kesuksesan. Gengsi dong jalan kaki, sehingga Anda membanting tulang untuk membeli motor. Gengsi dong naik motor, sehingga Anda berusaha lebih keras lagi agar punya mobil.
Kembali ke soal mengemis. You can give them a job (sehingga mereka tidak mengemis lagi), tapi yang tak kalah penting adalah menanamkan paham bahwa mengemis itu "tidak baik". Perubahan harusnya dari dalam ke luar.
Tapi gw juga sedih, hal ini menjadi pengakuan bahwa "pengemis adalah profesi." Banggakah Anda jika orang lain berinteraksi dengan Anda hanya karena kasihan?
"Yang penting halal," ujarnya mantap.
Yeah right. People give you money because they think you need it (to sustain your life). Ini namanya memanfaatkan belas kasihan orang.
Kalau kata orang, "Di kota, kalau gengsi ga makan." Tapi menurut gw, gengsi (baca: harga diri) tetap diperlukan. Gengsi, bila diarahkan dengan baik, bisa menjadi pemacu untuk mencapai kesuksesan. Gengsi dong jalan kaki, sehingga Anda membanting tulang untuk membeli motor. Gengsi dong naik motor, sehingga Anda berusaha lebih keras lagi agar punya mobil.
Kembali ke soal mengemis. You can give them a job (sehingga mereka tidak mengemis lagi), tapi yang tak kalah penting adalah menanamkan paham bahwa mengemis itu "tidak baik". Perubahan harusnya dari dalam ke luar.
Tuesday, June 10, 2008
Membahasaindonesiakan istilah
Seseorang, mungkin Anda, dari alamat IP xxx.xxx.xxx.xxx, telah mendaftarkan akun "xxx" dengan alamat surat-e ini di xxx.
Untuk mengkonfirmasikan bahwa akun ini benar dimiliki oleh Anda sekaligus mengaktifkan fitur surat-e di xxx, ikuti pranala berikut pada penjelajah web Anda:
Barusan adalah kutipan e-mail konfirmasi dari suatu website. Gw cinta Bahasa Indonesia (mama gw wartawan dan gw hobi menulis, butuh penjelasan?), tapi please deh, rasanya ga nyaman suatu content diterjemahkan mentah-mentah seperti itu.
Pendekatan yang lebih baik adalah paraphrasing, menulis ulang dengan kalimat yang berbeda namun intinya sama. Kalau itu sulit dilakukan, kenapa ga ditulis as is? Maksud gw, semua orang tau "download" kan (ketimbang "unduh")?
Monday, June 09, 2008
Sandra Dewi Official Blog
Barusan gw liat iklan seleb.tv di KOMPAS, disitu tercantum "Sandra Dewi Official Blog". IMO, Sandra Dewi bagaikan "barang baru" di dunia selebritis Indonesia yang penuh muka bule dan timur tengah (aneh ya, padahal kita orang Asia dan mayoritas Melayu, mengapa "memuja" wajah non-native?).
Penasaran, gw buka websitenya. Arrgh, merah jambu! Anyway, no comment on this. Color selection is highly subjective. Gw baca sekilas beberapa entry, looks like most of them were written by someone by the name -Admin SD-, apparently the one administering the blog.
Sayang sekali, tadinya gw pikir the blog is pure hers. It can be good to promote blogging. But then again, she's an actress, might not have time to do this. If I were her, I would buy a Blackberry so I can blog-by-email during shooting break.
Penasaran, gw buka websitenya. Arrgh, merah jambu! Anyway, no comment on this. Color selection is highly subjective. Gw baca sekilas beberapa entry, looks like most of them were written by someone by the name -Admin SD-, apparently the one administering the blog.
Sayang sekali, tadinya gw pikir the blog is pure hers. It can be good to promote blogging. But then again, she's an actress, might not have time to do this. If I were her, I would buy a Blackberry so I can blog-by-email during shooting break.
Saturday, June 07, 2008
Mac. Just works. Damn expensive.
A Mac is designed to let you spend more time doing what you love and less time trying to get it to work -- http://www.apple.com/mac.
Gw setuju dengan itu, tapi.. let me give you an illustration. Punya Mac itu seperti punya cewek yang cantik dan seksi. Bikin bangga, bikin tambah semangat, enak dilihat dan dipegang ;-) Tapi..
Gw setuju dengan itu, tapi.. let me give you an illustration. Punya Mac itu seperti punya cewek yang cantik dan seksi. Bikin bangga, bikin tambah semangat, enak dilihat dan dipegang ;-) Tapi..
- Takut direbut/dicolong orang
- Ga tega melihatnya "diperlakukan semena-mena"
- Butuh perawatan ekstra (kadang berlebihan)
- Aksesorisnya mahal
Thursday, June 05, 2008
Hati-hati cetak brosur di Rawamangun
Jika Anda hendak mencetak brosur, hati-hati dengan SUBUR JAYA (not that famous Subur) yang berlokasi di Rawamangun. Beberapa waktu lalu gw mencetak brosur untuk kepentingan komunitas. Awalnya mereka meminta Rp. 2.000/lembar, namun besoknya (mereka ga bisa buka .PDF sehingga gw datang lagi dengan .JPG) naik jadi Rp. 3.000/lembar, alasannya BBM naik. WTF? BBM baru naik hari itu dan harganya langsung naik? Karena waktunya mendesak, terpaksa gw ambil juga. Mereka mensyaratkan pencetakan minimal 1 rim.
Setelah brosurnya jadi, ada beberapa puluh lembar yang kualitasnya jelek. Mau gimana lagi, we never signed any SLA (Service Level Agreement)—like they have any.
Yang menarik, ketika gw datang terlalu awal untuk menjemput brosur, PIC-nya (Person In Charge) belum datang. Dari hasil ngobrol-ngobrol dengan seseorang disitu, ternyata sang PIC sedang mencetak brosur gw di Pramuka. Damn, lain kali gw harus cek ke situ.
Note: Kalau Anda berkepentingan dengan SUBUR JAYA dan keberatan dengan entry ini, let’s talk.
Setelah brosurnya jadi, ada beberapa puluh lembar yang kualitasnya jelek. Mau gimana lagi, we never signed any SLA (Service Level Agreement)—like they have any.
Yang menarik, ketika gw datang terlalu awal untuk menjemput brosur, PIC-nya (Person In Charge) belum datang. Dari hasil ngobrol-ngobrol dengan seseorang disitu, ternyata sang PIC sedang mencetak brosur gw di Pramuka. Damn, lain kali gw harus cek ke situ.
Note: Kalau Anda berkepentingan dengan SUBUR JAYA dan keberatan dengan entry ini, let’s talk.
Wednesday, June 04, 2008
Fitness
“Masa sih lo ga pernah fitness?” pertanyaan itu yang biasanya diucapkan orang ketika berdiskusi dengan gw soal kebugaran tubuh. Gw memang belum pernah fitness (orang-orang salah kaprah, seharusnya disebut “workout”), tapi kadang-kadang gw berenang (not good at it, ask my friend). Terakhir satu bulan yang lalu, setelah “absen” bertahun-tahun :-D
Gw beruntung dikaruniai tubuh yang “mudah diatur” when it goes to maintaining weight. Tapi itu ga berarti gw ga butuh olahraga lho. Karena itu, Kamis kemarin gw bergabung di sebuah tempat fitness di daerah Kemang.
Satu juta untuk 3 bulan. Lumayan mahal untuk ukuran gw, tapi tetap lebih murah ketimbang Fitness First atau Celebrity Fitness. Yang menarik, tempatnya diantara kantor dan kos gw, sehingga (idealnya) gw bisa mampir pagi dan malam. Jarak kantor-kos gw hanya 10 menit berjalan kaki :-)
Anyway, Senin malam kemarin adalah hari pertama gw workout. Tempatnya nyaman, peralatannya lengkap (alatnya banyak, gw berasumsi itu artinya lengkap, hehe) dan yang terpenting, ga crowded.
Since it’s my first day ever (I was completely blank), gw sangat butuh bantuan instruktur. Sayangnya instrukturnya agak ogah-ogahan. Untung ga lama kemudian temen kos gw datang sehingga bisa gw tanya-tanyain, hehe... Hari itu gw latihan otot dada dan lengan, sampai sekarang masih pegel :-(
Selesai latihan gw mandi sauna. Weks, PANAS!!! (gw memang kampungan) Selanjutnya gw mandi, lalu makan. Makan… ehm… nasi dua porsi, ikan+ayam+tahu goreng, telur mata sapi dan es the manis. Kenyang!
Gw beruntung dikaruniai tubuh yang “mudah diatur” when it goes to maintaining weight. Tapi itu ga berarti gw ga butuh olahraga lho. Karena itu, Kamis kemarin gw bergabung di sebuah tempat fitness di daerah Kemang.
Satu juta untuk 3 bulan. Lumayan mahal untuk ukuran gw, tapi tetap lebih murah ketimbang Fitness First atau Celebrity Fitness. Yang menarik, tempatnya diantara kantor dan kos gw, sehingga (idealnya) gw bisa mampir pagi dan malam. Jarak kantor-kos gw hanya 10 menit berjalan kaki :-)
Anyway, Senin malam kemarin adalah hari pertama gw workout. Tempatnya nyaman, peralatannya lengkap (alatnya banyak, gw berasumsi itu artinya lengkap, hehe) dan yang terpenting, ga crowded.
Since it’s my first day ever (I was completely blank), gw sangat butuh bantuan instruktur. Sayangnya instrukturnya agak ogah-ogahan. Untung ga lama kemudian temen kos gw datang sehingga bisa gw tanya-tanyain, hehe... Hari itu gw latihan otot dada dan lengan, sampai sekarang masih pegel :-(
Selesai latihan gw mandi sauna. Weks, PANAS!!! (gw memang kampungan) Selanjutnya gw mandi, lalu makan. Makan… ehm… nasi dua porsi, ikan+ayam+tahu goreng, telur mata sapi dan es the manis. Kenyang!
Tuesday, June 03, 2008
Bye-bye Matrix
Disclaimer: Entry ini ga bertujuan untuk mendiskreditkan produk/perusahaan tertentu. Sudah pengetahuan umum hal ini dialami oleh banyak orang. If you work for the mentioned product/company and disagree with my opinion, I would say, “Do something with the f*ck*ng issue first, then let’s have a talk.”
Beberapa bulan ini gw kecewa dengan quality of service Matrix dan “ketimpangan ekonomi” yang dialaminya.
Pengguna pra-bayar sering dimanjakan dengan berbagai macam diskon dan bonus, sedangkan pasca-bayar tarifnya segitu-segitu aja (mahal). Insentif tarif pada pra-bayar membuat penggunaan meningkat sehingga sering terjadi network traffic overload. Pasca-bayar tentu ikut kena getahnya.
Privilege apa yang gw terima sebagai pengguna pasca-bayar? Kualitas yang lebih baik? Dude, we’re in the same network, you go down, so do I! Prioritas dalam pelayanan? Hell no, untuk setting GPRS aja gw lebih cepat googling ketimbang menghubungi 111 atau 222. Damn it, I’ve been loyal for 5 years straight and what do I get? Total disappointment.
The only thing that kept me from abandoning Matrix is I was under contract with Indosat, yang membuat gw dapat “jatah pulsa” yang jumlahnya lumayan.
Bulan ini kontrak gw sebagai konsultan freelance sudah selesai. Bye bye Matrix, I’m leaving you for good. Gw masih pakai Matrix untuk tujuan dihubungi (dan membalas sms), tapi sekarang gw mulai mencari nomor lain.
Beberapa bulan ini gw kecewa dengan quality of service Matrix dan “ketimpangan ekonomi” yang dialaminya.
Pengguna pra-bayar sering dimanjakan dengan berbagai macam diskon dan bonus, sedangkan pasca-bayar tarifnya segitu-segitu aja (mahal). Insentif tarif pada pra-bayar membuat penggunaan meningkat sehingga sering terjadi network traffic overload. Pasca-bayar tentu ikut kena getahnya.
Privilege apa yang gw terima sebagai pengguna pasca-bayar? Kualitas yang lebih baik? Dude, we’re in the same network, you go down, so do I! Prioritas dalam pelayanan? Hell no, untuk setting GPRS aja gw lebih cepat googling ketimbang menghubungi 111 atau 222. Damn it, I’ve been loyal for 5 years straight and what do I get? Total disappointment.
The only thing that kept me from abandoning Matrix is I was under contract with Indosat, yang membuat gw dapat “jatah pulsa” yang jumlahnya lumayan.
Bulan ini kontrak gw sebagai konsultan freelance sudah selesai. Bye bye Matrix, I’m leaving you for good. Gw masih pakai Matrix untuk tujuan dihubungi (dan membalas sms), tapi sekarang gw mulai mencari nomor lain.
Monday, June 02, 2008
Tentang Berterima Kasih
Teman gw pernah bertanya, kenapa ucapan terima kasih (kepada sponsor) dalam setiap announcement gw cenderung melebih-lebihkan. Gw suruh dia baca ulang pelan-pelan, akhirnya dia mengakui bahwa “secara literal ga ada yang salah”, namun dia tetap menganggap gw seperti mempromosikan mereka (pihak yang gw beri ucapan terima kasih).
Gw jelaskan bahwa gw ga ada hubungan dengan mereka (not paid by, not associated with), semua itu murni “wujud terima kasih”. Apa yang salah dengan memberi kredit yang baik?
Acknowledgement adalah harta yang ga akan habis. Just because you “give” someone n amount of credits, doesn’t mean you will “loose” that n amount of credits. Sebaliknya, dengan memberikan acknowledgement yang baik, kita menunjukkan kesungguhan kita dalam menghargai kontribusinya.
“Ya, tapi dia untung dong dapat promosi gratis,” kata teman gw. Gw bilang, “What’s wrong with doing a favor for people? Selama dia layak mendapatkannya, dia layak mendapatkannya.”
Tentu aja, kurang bijaksana juga kalau terlalu “menghamburkan” ucapan terima kasih. Anda tetap ingin setiap ucapan Anda bernilai kan?
Gw jelaskan bahwa gw ga ada hubungan dengan mereka (not paid by, not associated with), semua itu murni “wujud terima kasih”. Apa yang salah dengan memberi kredit yang baik?
Acknowledgement adalah harta yang ga akan habis. Just because you “give” someone n amount of credits, doesn’t mean you will “loose” that n amount of credits. Sebaliknya, dengan memberikan acknowledgement yang baik, kita menunjukkan kesungguhan kita dalam menghargai kontribusinya.
“Ya, tapi dia untung dong dapat promosi gratis,” kata teman gw. Gw bilang, “What’s wrong with doing a favor for people? Selama dia layak mendapatkannya, dia layak mendapatkannya.”
Tentu aja, kurang bijaksana juga kalau terlalu “menghamburkan” ucapan terima kasih. Anda tetap ingin setiap ucapan Anda bernilai kan?
Saturday, May 31, 2008
@IGOS Summit II, JaCC
I wrote this just for the record. Selasa dan Rabu kemarin (27-28 Mei 2008) komunitas JUGI membuka booth di IGOS Summit II 2008, Jakarta City Center, Jakarta.
Sayangnya gw ga bisa hadir di hari pertama karena ikut psikotes susulan di kantor dan pitching outsourcing. Too bad, karena kata Joshua, my partner, justru hari itu banyak orang yang bertanya mengenai Dewantara, sistem informasi sekolah yang sedang gw buat. Kebanyakan guru dan anak sekolah.
Berikut ini e-mail yang gw tulis sebagai review dari event tersebut:
Gw berterima kasih kepada Kang Onno W. Purbo dan Pak Kemal Prihatman (Ristek) untuk bantuan tulusnya, I will try my best to exceed their expectation for that upcoming event.
Sayangnya gw ga bisa hadir di hari pertama karena ikut psikotes susulan di kantor dan pitching outsourcing. Too bad, karena kata Joshua, my partner, justru hari itu banyak orang yang bertanya mengenai Dewantara, sistem informasi sekolah yang sedang gw buat. Kebanyakan guru dan anak sekolah.
Berikut ini e-mail yang gw tulis sebagai review dari event tersebut:
Dear JUGgers,Jika ga ada aral melintang, JUGI akan hadir dalam RITECH EXPO tanggal 8-11 Agustus 2008. Dalam event 4 hari itu JUGI akan mengusung tema Open Source for Serious Business. Intinya adalah bagaimana Open Source dapat bermanfaat bagi bisnis dan bagaimana membisniskan Open Source. JUGI akan mengadakan workshop dan seminar.
Seperti kita ketahui, selama dua hari kemarin JUGI turut berpartisipasi dalam event IGOS Summit 2 di Jakarta City Center. Saya ga bisa hadir di hari pertama, tapi kata Joshua rame banget. Kelihatannya antusiasme orang untuk mengenal Java sangat tinggi.
Kebanyakan orang yang hadir tertarik untuk mengenal Dewantara. Alasannya sederhana, kebanyakan yang nanya itu guru :D Kelihatannya sangat sedikit developer yang hadir di event kemarin. Terus terang saya agak kecewa, tadinya saya mengharapkan diskusi menarik seputar hal-hal teknis. Kami juga agak kecewa karena ga mendapatkan slot untuk workshop.
Terima kasih kepada Ifnu dari Artivisi untuk free training Java introductory-nya. For your information, Artivisi menyediakan training Java dari tingkat newbie sampai advanced dengan harga yang kompetitif. Kualitas pengajarnya tidak diragukan lagi. Mohon hubungi Ifnu untuk detil lebih lanjut.
Terima kasih juga kepada Dhiku untuk bantuan pencetakan kaos JUGI-nya. Tanpa Dhiku, mungkin kaos JUGI ga akan ada di IGOS kemarin.
Last but not least, terima kasih kepada Sun Microsystems Indonesia (SMI) untuk support-nya. Awalnya kami ga melibatkan SMI demi menjaga independensi JUGI. Namun pada hari-H Sun menawarkan bantuan berupa X-banner dan konsumsi. Sekali lagi Sun Microsystems menunjukkan komitmen mereka terhadap perkembangan komunitas Java. Bravo Sun!
Oh ya, foto-foto ada di http://picasaweb.google.com/jug.indonesia/IGOSSummitII2008. Maap cuma sedikit, soalnya saya agak kerepotan meladeni pengunjung sambil sesekali "beredar" bagi-bagiin brosur JUGI ke stand-stand lain :-D Foto hari pertama mungkin ada di Joshua/Ifnu. Sampai jumpa di event berikutnya (RITECH?) :-)
Gw berterima kasih kepada Kang Onno W. Purbo dan Pak Kemal Prihatman (Ristek) untuk bantuan tulusnya, I will try my best to exceed their expectation for that upcoming event.
Friday, May 30, 2008
Rokok dan Penis
Barusan baca salah satu thread di Kaskus:
Merokok bisa memperpendek ukuran penis beberapa centimeter, karena pembuluh darah mengerut. Sementara itu zat racun dalam rokok juga membuat pembuluh darah mengeras, kaku, dan menyempit sehingga peredaran darah ke testis sebagai tempat produksi sperma terganggu. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan, bahkan saat ereksi tak akan bertahan lama.Pyuh, untung gw ga ngerokok!
Thursday, May 29, 2008
MacBook dan daki
“Astaga, gw ga percaya lo beli Mac,” kata beberapa teman begitu mengetahui gw punya MacBook. Bukannya meragukan daya beli gw (hehe, sebenarnya mereka juga ragu), tapi karena gw JOROK.
OK, gw memang jarang mandi dan suka ngupil, so what? (Kalau lo cewek, kalimat tadi bercanda kok). Hiks, memangnya diriku yang nista ini ga boleh punya barang mahal? Ga nahan bo lihat gambar apel yang menyala-nyala! Setelah sekian lama menabung, akhirnya that shinning MacBook White ada juga di genggaman gw. Wait. Did I say White?
Oh ya, dua bulan lalu itu White, sekarang, err... kok ada ceplakan tangan ga mau hilang ya? Waaa... daki!!! Diucek-ucek, ga mau hilang. Di tambahi air, nihil. Sekarang justru makin "berbentuk" tuh ceplakan. Gimana nih kakaaaaaa???
OK, gw memang jarang mandi dan suka ngupil, so what? (Kalau lo cewek, kalimat tadi bercanda kok). Hiks, memangnya diriku yang nista ini ga boleh punya barang mahal? Ga nahan bo lihat gambar apel yang menyala-nyala! Setelah sekian lama menabung, akhirnya that shinning MacBook White ada juga di genggaman gw. Wait. Did I say White?
Oh ya, dua bulan lalu itu White, sekarang, err... kok ada ceplakan tangan ga mau hilang ya? Waaa... daki!!! Diucek-ucek, ga mau hilang. Di tambahi air, nihil. Sekarang justru makin "berbentuk" tuh ceplakan. Gimana nih kakaaaaaa???
Thursday, May 22, 2008
Manfaatkanlah cowok yang mau dimanfaatkan
Mantan gw pernah curhat, katanya semua cowok yang PDKT hanya menginginkan tubuhnya. Gw balas melalui SMS, kurang lebih begini:
Pada dasarnya, setiap orang termasuk kamu (mantan gw), berinteraksi dengan orang lain karena suatu kepentingan. Any interaction. Let it be romance, business, friendship. Any motivation. Let it be money, power, love, or simply finding someone to talk to. Kadang-kadang ini terjadi tanpa kamu sadari.
Jangan salah, punya kepentingan itu normal lho. Hanya orang bodoh yang membuang waktunya tanpa tujuan yang jelas. Kamu ga bisa mengubah kepentingan mereka yang ga jauh dari selangkangan (for example, you can't open their head and change some circuitry), tapi kamu bisa menjauhi mereka ATAU memanfaatkan kepentingan mereka untuk kepentingan kamu.
Kalau kamu ga (bisa/mau) menjauhi mereka, berarti kamu "butuh" mereka (entah traktiran, perhatian, pulsa, uang). Ini pintar-pintarnya kamu supaya mereka memenuhi kepentinganmu tanpa kamu perlu menuruti yang mereka mau. Tentu aja, kamu harus melakukannya "sehalus mungkin" supaya ga ketahuan :-)
Just ran across an interesting strip from Dilbert, perfectly illustrating the topic:
Pada dasarnya, setiap orang termasuk kamu (mantan gw), berinteraksi dengan orang lain karena suatu kepentingan. Any interaction. Let it be romance, business, friendship. Any motivation. Let it be money, power, love, or simply finding someone to talk to. Kadang-kadang ini terjadi tanpa kamu sadari.
Jangan salah, punya kepentingan itu normal lho. Hanya orang bodoh yang membuang waktunya tanpa tujuan yang jelas. Kamu ga bisa mengubah kepentingan mereka yang ga jauh dari selangkangan (for example, you can't open their head and change some circuitry), tapi kamu bisa menjauhi mereka ATAU memanfaatkan kepentingan mereka untuk kepentingan kamu.
Kalau kamu ga (bisa/mau) menjauhi mereka, berarti kamu "butuh" mereka (entah traktiran, perhatian, pulsa, uang). Ini pintar-pintarnya kamu supaya mereka memenuhi kepentinganmu tanpa kamu perlu menuruti yang mereka mau. Tentu aja, kamu harus melakukannya "sehalus mungkin" supaya ga ketahuan :-)
Just ran across an interesting strip from Dilbert, perfectly illustrating the topic:
Wednesday, May 21, 2008
Miss-call
Biasanya, cewek miss-call cowok supaya ditelpon balik. Kenapa cowok mau repot-repot menelpon balik? Ada beberapa kemungkinan:
Anyway, gw ga bermasalah kok dengan cewek yang hobi miss-call, bahkan gw selalu menganjurkan cewek-cewek yang gw kenal untuk memanfaatkan "fasilitas" yang mereka dapat (secara gratis dari cowok-cowok). But I told them it won't work for me :-)
- Dia restoran kosong yang langsung senang begitu ada calon pembeli (this is figurative statement). “Calon” pembeli belum tentu membeli lho.
- Dia kuatir image-nya jelek di mata cewek (misalnya takut dibilang pelit).
- Dia merasa “cowok yang harus selalu menelpon”.
- It’s irritating that when you pick up, they hang up.
- Gw menghormati (siapapun yang jadi) cewek gw. Mana ada cewek yang mau cowoknya “baik hati” menelpon-nelpon cewek yang kecentilan?
- Miss-call umumnya berarti dia butuh gw tapi ga mau modal. Buat gw itu sama artinya dengan dia ga butuh gw. Buat apa meladeni cewek yang ga butuh kita?
Anyway, gw ga bermasalah kok dengan cewek yang hobi miss-call, bahkan gw selalu menganjurkan cewek-cewek yang gw kenal untuk memanfaatkan "fasilitas" yang mereka dapat (secara gratis dari cowok-cowok). But I told them it won't work for me :-)
Tuesday, May 13, 2008
Cuti seminggu (unpaid) demi idealisme
"Kamu sekarang Systems Architect. Tapi kontrak kamu saya perpanjang ya?" kata beliau sambil menyeringai. "Give me a day to think about it," jawab gw. Besoknya gw setuju untuk diperpanjang.
Itu sepenggal percakapan antara gw dan CIO (Chief Information Officer), dua minggu menjelang berakhirnya kontrak kerja gw. Actually I love working in the company. The people are bright and enthusiastic, the culture is non-formal, the time is flexible, the company itself is healthy and growing. But the only thing that doesn't change is the Change itself. For better or worse, I decided to advance.
Anyway, I'm not here to talk about that purpose-driven life or being proactive stuff. I'm talking about my unpaid week-off in pursuit of my idealism.
Well, sebenarnya "cuti" bukanlah istilah yang tepat. Awalnya gw memang minta cuti, tapi berhubung kontrak gw memang akan berakhir, jadi akhirnya kami sepakat untuk "menunda perpanjangan kontrak gw selama 1 minggu".
Gw minta cuti (OK, penundaan) seminggu untuk menyelesaikan dewantara. Ini adalah hari kedua. Gw sadar secara finansial gw akan "rugi" banyak, itu sebabnya gw harus memanfaatkan seminggu ini untuk benar-benar fokus di dewantara. Era et labora, Soli Deo gloria.
P.S. Sejujurnya, gw belum tau pasti mau "advancing" kemana. Gw hanya tau bahwa gw, seperti setiap manusia yang ada di dunia ini, memiliki "rencana indah yang sudah dipersiapkan untuknya". Do your best dengan apa yang ada di depanmu :-)
Itu sepenggal percakapan antara gw dan CIO (Chief Information Officer), dua minggu menjelang berakhirnya kontrak kerja gw. Actually I love working in the company. The people are bright and enthusiastic, the culture is non-formal, the time is flexible, the company itself is healthy and growing. But the only thing that doesn't change is the Change itself. For better or worse, I decided to advance.
Anyway, I'm not here to talk about that purpose-driven life or being proactive stuff. I'm talking about my unpaid week-off in pursuit of my idealism.
Well, sebenarnya "cuti" bukanlah istilah yang tepat. Awalnya gw memang minta cuti, tapi berhubung kontrak gw memang akan berakhir, jadi akhirnya kami sepakat untuk "menunda perpanjangan kontrak gw selama 1 minggu".
Gw minta cuti (OK, penundaan) seminggu untuk menyelesaikan dewantara. Ini adalah hari kedua. Gw sadar secara finansial gw akan "rugi" banyak, itu sebabnya gw harus memanfaatkan seminggu ini untuk benar-benar fokus di dewantara. Era et labora, Soli Deo gloria.
P.S. Sejujurnya, gw belum tau pasti mau "advancing" kemana. Gw hanya tau bahwa gw, seperti setiap manusia yang ada di dunia ini, memiliki "rencana indah yang sudah dipersiapkan untuknya". Do your best dengan apa yang ada di depanmu :-)
Tuesday, April 08, 2008
I'm still alive
Gw baru sadar, udah hampir 1 bulan sejak gw terakhir nge-blog. Mungkin ada yang bertanya-tanya, Ada Apa Dengan Thomas? Diare? Yes, almost a week. Kerja? Yup, masih.
Sebenarnya banyak banget yang ingin gw tulis di blog, tapi waktu ga memungkinkan (or call me lazy). Pengalaman jadi pembicara di Unpar (which is suck, by the way), kos di benhil (not much to say), beli MacBook, beli SLR Canon EOS 400D, sepeda yang rusak, kursus fotografi di Darwis Triadi School of Rock, eh, Photography, dsb dsb.
Anyway, I wrote this short entry just to tell you that I'm still alive :-) In case you want to see some pictures, please follow this link (check some pictures I took during the photography class).
Sebenarnya banyak banget yang ingin gw tulis di blog, tapi waktu ga memungkinkan (or call me lazy). Pengalaman jadi pembicara di Unpar (which is suck, by the way), kos di benhil (not much to say), beli MacBook, beli SLR Canon EOS 400D, sepeda yang rusak, kursus fotografi di Darwis Triadi School of Rock, eh, Photography, dsb dsb.
Anyway, I wrote this short entry just to tell you that I'm still alive :-) In case you want to see some pictures, please follow this link (check some pictures I took during the photography class).
Sunday, March 16, 2008
Cinta itu anugrah.. jika kamu cantik
Kemarin gw nonton Ayat Ayat Cinta. Ceritanya sangat bernuansa Islami, watching it enriched my knowledge on culture and religion. If you've been following my posts, you know that my family is multi-cultural.
Filmnya bagus. Meski ada beberapa hal yang mengganjal (seperti "'Gembel' Mesir kok lancar berbahasa Indonesia?"), filmnya patut diacungi jempol. Beberapa pelajaran yang gw dapat dari Ayat Ayat Cinta (warning: possible spoiler):
Filmnya bagus. Meski ada beberapa hal yang mengganjal (seperti "'Gembel' Mesir kok lancar berbahasa Indonesia?"), filmnya patut diacungi jempol. Beberapa pelajaran yang gw dapat dari Ayat Ayat Cinta (warning: possible spoiler):
- Do backup, especially when you're working on your thesis. Pengecualian: punya tetangga cantik yang mau membantu mengerjakan ulang thesis-mu.
- "Perjodohan" ga selalu buruk, khususnya kalau calonmu cantik, baik dan kaya.
- Selalu menolong cewek cantik yang kesulitan. Jika kamu ganteng, you will leave good impression.
- Jangan tolak cinta cewek cantik karena dia akan menuduhmu memperkosanya.
- It's okay to have two wifes atas nama cinta, especially when both are beautiful and sexy.
- Cewek jelek ga akan mendapatkan cowok yang diinginkannya, meski sudah mengalah menjadi istri kedua, meski kedua orang tuanya yang sangat berpengaruh membujuk si cowok.
- Cewek blasteran lebih beruntung.
- Cowok ganteng selalu dikelilingi cewek-cewek cantik, meski dia alim.
- Cowok jelek biasanya pemerkosa dan tukang pukul.
Malangnya Kalimalang
Setiap pulang ke Bekasi, gw selalu geleng-geleng kepala melihat jalanan yang rusak parah. Gw heran, kok ga diperbaiki ya, padahal udah berlangsung lama dan bahkan pernah masuk TV.
Ironisnya lagi, ini adalah salah satu jalan utama yang menghubungkan Bekasi dengan Jakarta. Duh.. apa kata dunia?
Pak Walikota Bekasi, perbaiki jalanan kami dong..
Ironisnya lagi, ini adalah salah satu jalan utama yang menghubungkan Bekasi dengan Jakarta. Duh.. apa kata dunia?
Pak Walikota Bekasi, perbaiki jalanan kami dong..
Wednesday, March 12, 2008
JUGI CodeCamp 2008 report
Laporan JUGI CodeCamp 2008:
Jumat dan Sabtu kemarin, 7-8 Maret 2008, adalah tonggak sejarah bagi JUGI, mungkin juga komunitas IT di Indonesia, dengan diadakannya JUGI CodeCamp 2008. Sebuah acara yang murni dari komunitas, oleh komunitas, untuk komunitas. Bukan hanya itu, seluruh peserta terlibat membangun sebuah sistem informasi sekolah open source yang diharapkan bermanfaat bagi bangsa ini.
Acara dimulai dengan sambutan dari JUGI Leaders, Thomas Wiradikusuma dan Joshua Partogi, dilanjutkan dengan requirements gathering bersama Domain Expert, Mas Mul (sampai sekarang saya ga tau nama aslinya). Selanjutnya Endy Muhardin menerangkan development tools yang digunakan, terutama Subversion, kemudian setup development environment lalu diskusi mengenai domain model. Diskusi berjalan alot, mengingat setiap orang mempunyai pendekatan masing-masing dalam menyusun model. Hari pertama ditutup dengan acara jagung bakar dan potong kue Ulang Tahun JUGI yang ke-5. Setelah pemotongan kue, kebanyakan orang tidur, namun beberapa sleepless soul sibuk berdebat soal pattern Open Session In View.
Hari kedua peserta dibagi menjadi 2 kelompok, Deliverable dan Conceptual Design. Tim Deliverable, dipandu oleh Joshua, bertanggung jawab men-develop sistem berdasarkan model yang telah didiskusikan sebelumnya. Project skeleton yang telah disiapkan jauh hari sebelum CodeCamp ternyata tidak bermanfaat karena peserta tidak familiar dengan Maven 2. Tim Conceptual Design, dipandu oleh Thomas, berdiskusi mengenai detil Use Case dan Domain Rules menggunakan pendekatan Unified Process. Di akhir acara, kedua tim mempresentasikan hasilnya. Selesai acara formal, seluruh peserta berfoto bersama di depan vila, kemudian berwisata singkat di "Venice-Venice-an" di kompleks vila.
Kami akui masih terdapat beberapa kendala non-teknis, we humbly admit that developers are not good at organizing events (they can't even organize what's on their desk!). Beberapa kendala itu sangat mengganggu sampai mempengaruhi development dan release. Tapi kami juga maklum, adalah mengada-ngada untuk merilis sebuah produk skala enterprise dalam waktu yang sangat terbatas. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meneruskan "perjuangan" ini---membangun sistem informasi sekolah yang kami namakan Dewantara, sampai benar-benar layak untuk dapat dinikmati publik. Hopefully won't take long, since this is something we're very good at (instead of organizing an event ;-) ).
Terima kasih kami ucapkan kepada Sun Microsystem Indonesia untuk donasi uang, merchandise dan pinjaman server-nya (kami pikir suara keras itu suara blender). Kepada Artivisi, a startup company from one of our respectable members, untuk donasi Domain Expert dan pinjaman peralatannya. Terima kasih kepada Meruvian, Trinita dan Daniel Baktiar untuk donasi uangnya, kepada JetBrains untuk donasi IntelliJ Personal License-nya. Tak lupa kepada Hadikusuma Wahab untuk pinjaman vilanya, dan terima kasih untuk teman-teman yang hadir. Tanpa kalian, acara ini hanya berhenti dalam diskusi di milis.
P.S. Foto ada disini dan disini.
Bayangkan 20 musisi Jazz dengan skill, pengalaman dan grup band yang berbeda, berkolaborasi membuat sebuah lagu. Ganti 'musisi Jazz' dengan 'programmer Java' dan 'lagu' dengan 'open source software'.Kalimat itu adalah kalimat yang selalu saya ucapkan setiap ada non-programmer yang bertanya "Apa sih CodeCamp?". Kenyataannya memang sangat sulit untuk diwujudkan, namun beberapa hari lalu komunitas Java terbesar di Indonesia, Java User Group Indonesia, baru saja melakukannya. Belum sesuai yang diharapkan, namun menjadi sebuah pencapaian tersendiri.
Jumat dan Sabtu kemarin, 7-8 Maret 2008, adalah tonggak sejarah bagi JUGI, mungkin juga komunitas IT di Indonesia, dengan diadakannya JUGI CodeCamp 2008. Sebuah acara yang murni dari komunitas, oleh komunitas, untuk komunitas. Bukan hanya itu, seluruh peserta terlibat membangun sebuah sistem informasi sekolah open source yang diharapkan bermanfaat bagi bangsa ini.
Acara dimulai dengan sambutan dari JUGI Leaders, Thomas Wiradikusuma dan Joshua Partogi, dilanjutkan dengan requirements gathering bersama Domain Expert, Mas Mul (sampai sekarang saya ga tau nama aslinya). Selanjutnya Endy Muhardin menerangkan development tools yang digunakan, terutama Subversion, kemudian setup development environment lalu diskusi mengenai domain model. Diskusi berjalan alot, mengingat setiap orang mempunyai pendekatan masing-masing dalam menyusun model. Hari pertama ditutup dengan acara jagung bakar dan potong kue Ulang Tahun JUGI yang ke-5. Setelah pemotongan kue, kebanyakan orang tidur, namun beberapa sleepless soul sibuk berdebat soal pattern Open Session In View.
Hari kedua peserta dibagi menjadi 2 kelompok, Deliverable dan Conceptual Design. Tim Deliverable, dipandu oleh Joshua, bertanggung jawab men-develop sistem berdasarkan model yang telah didiskusikan sebelumnya. Project skeleton yang telah disiapkan jauh hari sebelum CodeCamp ternyata tidak bermanfaat karena peserta tidak familiar dengan Maven 2. Tim Conceptual Design, dipandu oleh Thomas, berdiskusi mengenai detil Use Case dan Domain Rules menggunakan pendekatan Unified Process. Di akhir acara, kedua tim mempresentasikan hasilnya. Selesai acara formal, seluruh peserta berfoto bersama di depan vila, kemudian berwisata singkat di "Venice-Venice-an" di kompleks vila.
Kami akui masih terdapat beberapa kendala non-teknis, we humbly admit that developers are not good at organizing events (they can't even organize what's on their desk!). Beberapa kendala itu sangat mengganggu sampai mempengaruhi development dan release. Tapi kami juga maklum, adalah mengada-ngada untuk merilis sebuah produk skala enterprise dalam waktu yang sangat terbatas. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meneruskan "perjuangan" ini---membangun sistem informasi sekolah yang kami namakan Dewantara, sampai benar-benar layak untuk dapat dinikmati publik. Hopefully won't take long, since this is something we're very good at (instead of organizing an event ;-) ).
Terima kasih kami ucapkan kepada Sun Microsystem Indonesia untuk donasi uang, merchandise dan pinjaman server-nya (kami pikir suara keras itu suara blender). Kepada Artivisi, a startup company from one of our respectable members, untuk donasi Domain Expert dan pinjaman peralatannya. Terima kasih kepada Meruvian, Trinita dan Daniel Baktiar untuk donasi uangnya, kepada JetBrains untuk donasi IntelliJ Personal License-nya. Tak lupa kepada Hadikusuma Wahab untuk pinjaman vilanya, dan terima kasih untuk teman-teman yang hadir. Tanpa kalian, acara ini hanya berhenti dalam diskusi di milis.
P.S. Foto ada disini dan disini.
Sunday, March 02, 2008
jTechnopreneurship 2008 @ IPB
Sabtu kemarin (01/03/2008) gw menghadiri Roadshow jTechnopreneurship 2008 di Institut Pertanian Bogor. Frans Thamura, the man behind the event, mengajak gw membawakan dua presentasi: pengenalan Java (“Why Java”) dan pengenalan JUGI (“Hello JUGI!”). Pesertanya cukup banyak, lebih dari 200 orang.
Awalnya gw agak kuatir dengan kelancaran presentasinya. “Why Java” adalah materi di awal acara, dan gw baru dapat presentation slide BEBERAPA MENIT MENJELANG session. Salah gw kenapa datang telat :-P
Ya sudah, gw buru-buru mempelajari materinya selama kata-kata sambutan. Baru kali itu gw mengharapkan kata sambutan yang panjang (sialnya hanya sebentar). Belum lagi Frans malah mengajak gw ngobrol. Panic mode ON.
“Astaga, beliau masih muda sekali!” sang moderator kaget ketika membacakan biodata gw. Gw ga tau harus tersinggung atau bangga :-D I'm not that young! Mungkin karena disitu banyak dosen sehingga usia gw dianggap “ijo” (but I'm cute, hehe). Akhirnya gw naik ke depan, berharap-harap cemas semoga ada gempa bumi atau meteor jatuh supaya ga jadi presentasi. Neither happened.
Di luar dugaan gw, ternyata presentasinya berjalan sukses. Sangat sukses malah.80% waktu presentasi gw isi dengan improvisasi (soalnya gw ga ngerti apa yang ditulis di slide). Gw berhasil membuat orang terpingkal-pingkal namun tetap fokus pada materi. Pyuh..!!!
Presentasi kedua gw adalah materi penutup acara. Great, I have to stay until the end of show! Akhirnya gw keluar ruangan untuk hunting foto. Karena hari Sabtu dan ga ada jadwal perkuliahan, gw harus puas memotret pohon dan bunga :-D
Selesai hunting, gw kembali ke auditorium (sebenarnya belum puas, tapi ga tahan digigitin nyamuk kebun). Disitu gw membuat presentation slide untuk presentasi selanjutnya. Hehe, ketahuan deh datang kesitu tanpa persiapan :-P
IPB berbaik hati menyediakan internet gratis. Dan harus gw akui, internet mereka wuz wuz wuz! Kalau tau begini, dari rumah gw akan siapkan link-link download video!
Presentasi gw yang terakhir ga berjalan semeriah sebelumnya, padahal topiknya jauh lebih ringan. There was laughter, but not much. The audiences were tired, I even saw Frans sleeping :-)
Anyway, meski sepulang IPB gw langsung masuk angin (AC mereka terlalu dingin), overall I’m quite satisfied with the result. See you in Bandung!
P.S. See the pictures in Picasa. Some of them are not taken by me.
Awalnya gw agak kuatir dengan kelancaran presentasinya. “Why Java” adalah materi di awal acara, dan gw baru dapat presentation slide BEBERAPA MENIT MENJELANG session. Salah gw kenapa datang telat :-P
Ya sudah, gw buru-buru mempelajari materinya selama kata-kata sambutan. Baru kali itu gw mengharapkan kata sambutan yang panjang (sialnya hanya sebentar). Belum lagi Frans malah mengajak gw ngobrol. Panic mode ON.
“Astaga, beliau masih muda sekali!” sang moderator kaget ketika membacakan biodata gw. Gw ga tau harus tersinggung atau bangga :-D I'm not that young! Mungkin karena disitu banyak dosen sehingga usia gw dianggap “ijo” (but I'm cute, hehe). Akhirnya gw naik ke depan, berharap-harap cemas semoga ada gempa bumi atau meteor jatuh supaya ga jadi presentasi. Neither happened.
Di luar dugaan gw, ternyata presentasinya berjalan sukses. Sangat sukses malah.80% waktu presentasi gw isi dengan improvisasi (soalnya gw ga ngerti apa yang ditulis di slide). Gw berhasil membuat orang terpingkal-pingkal namun tetap fokus pada materi. Pyuh..!!!
Presentasi kedua gw adalah materi penutup acara. Great, I have to stay until the end of show! Akhirnya gw keluar ruangan untuk hunting foto. Karena hari Sabtu dan ga ada jadwal perkuliahan, gw harus puas memotret pohon dan bunga :-D
Selesai hunting, gw kembali ke auditorium (sebenarnya belum puas, tapi ga tahan digigitin nyamuk kebun). Disitu gw membuat presentation slide untuk presentasi selanjutnya. Hehe, ketahuan deh datang kesitu tanpa persiapan :-P
IPB berbaik hati menyediakan internet gratis. Dan harus gw akui, internet mereka wuz wuz wuz! Kalau tau begini, dari rumah gw akan siapkan link-link download video!
Presentasi gw yang terakhir ga berjalan semeriah sebelumnya, padahal topiknya jauh lebih ringan. There was laughter, but not much. The audiences were tired, I even saw Frans sleeping :-)
Anyway, meski sepulang IPB gw langsung masuk angin (AC mereka terlalu dingin), overall I’m quite satisfied with the result. See you in Bandung!
P.S. See the pictures in Picasa. Some of them are not taken by me.
Subscribe to:
Posts (Atom)